Wawancara doorstop menjadi satu hal yang pasti dilakukan oleh para wartawan ketika ingin menggali informasi dari seorang narasumber.
Mengutip Definitions.net, doorstop adalah interview atau wawancara informal yang bersifat spontan kepada politisi atau figur publik.
Biasanya, para wartawan akan menghadang seorang narasumber setelah mengisi sebuah acara atau keluar dari tempat kerjanya.
Sesuai dengan namanya, interview ini akan dilakukan di depan pintu atau saat narasumber sedang keluar dari sebuah gedung atau tempat acara.
Wawancara sejenis ini dilakukan para wartawan ketika mereka kesulitan membuat janji untuk bertemu langsung dan meminta komentar terkait informasi lanjutan maupun klarifikasi isu yang mungkin bersifat negatif.
Jika isu yang diangkat bersifat negatif, narasumber mungkin tidak akan menjawab pertanyaan Anda secara gamblang.
Namun, ada beberapa tips yang dapat dilakukan sehingga wawancara berjalan dengan mulus.
Nah, jika ingin wawancara doorstop berhasil, sebaiknya ikuti tipsnya dari RadVoice Indonesia berikut ini.
Tips Sukses Wawancara Doorstop
Berikut ini tips yang dapat dicoba wartawan jika ingin sukses melakukan wawancara doorstop.
1. Minta Izin
Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang wartawan ketika ingin wawancara doorstop adalah meminta izin.
Jangan pernah langsung menghadang narasumber tanpa meminta izin terlebih dahulu ketika akan melakukan wawancara.
Kesopanan bisa menjadi sebuah nilai tambah di depan seorang narasumber ketika Anda ingin mendapatkan informasi atau klarifikasi.
Anda dapat meminta izin kepada asisten narasumber ketika akan menghadangnya saat keluar dari kantornya.
Jika Anda ingin menghadang narasumber setelah mengisi sebuah acara, sebaiknya berkoordinasi dengan panitia atau penanggung jawab acara terlebih dahulu.
Cara ini penting untuk dilakukan sehingga wawancara akan berjalan dengan baik dan diberikan ruangan khusus agar lebih nyaman.
2. Lakukan dengan Tenang
Wawancara doorstop sebaiknya dilakukan dengan tenang dan tidak terburu-buru. Pastikan Anda sudah mengatur napas ketika akan melemparkan pertanyaan kepada narasumber.
Dalam artikel Jeremy Skidmore di LinkedIn dijelaskan, wawancara dengan intonasi penekanan akan meninggalkan kesan buruk di depan narasumber.
Pastikan Anda selalu mengontrol intonasi bicara ketika melontarkan pertanyaan kepada narasumber, meskipun Anda belum mendapatkan jawaban yang diinginkan atau sekadar “no comment”.
Jangan ragu untuk terus memberikan pertanyaan dengan intonasi santai ketika melakukan wawancara tersebut.
Anda dapat membuka sesi wawancara dengan pertanyaan yang ringan. Topik-topik yang dapat digali seperti prestasi atau pencapaian dari perusahaan atau narasumber itu sendiri.
Biasanya, pertanyaan yang cenderung menyanjung narasumber akan mendapatkan respon yang positif dari narasumber.
3. Ulangi Jawaban
Ketika melakukan wawancara doorstop, jangan ragu untuk mengulang jawaban dari narasumber sebagai penekanan.
Cara ini akan membuat Anda lebih mudah mendapatkan jawaban dari narasumber sesuai dengan isu yang sedang ramai dibicarakan.
Biasanya, jawaban yang diulang akan membuat seorang narasumber lebih mempertegas penjelasannya terkait dengan pertanyaan yang Anda berikan.
Namun, Anda tetap harus mengatur intonasi berbicara ketika mengulang jawaban dari narasumber.
Jika tidak ingin terlalu formal, Anda juga dapat memberikan senyuman ketika mempertegas jawaban dari narasumber, lho.
4. Tutup dengan Sopan
Perlu diingat, tidak semua wawancara doorstop akan memberikan hasil maksimal atau mendapatkan jawaban yang diinginkan.
Sifatnya yang spontan seringkali membuat narasumber enggan menjawab pertanyaan dari wartawan. Bahkan ketika awak media sudah ada di depannya.
Beberapa narasumber mungkin akan berjalan dengan cepat menuju kendaraan atau ruangan lain ketika dihadang oleh wartawan.
Jika hal ini terjadi, Anda tetap harus menjaga emosi dan memberikan salam penutup dengan sopan kepada narasumber.
Pastikan Anda tidak memberikan kesan buruk di depan narasumber. Dengan begitu, ke depannya mereka tidak ragu melakukan wawancara eksklusif dengan Anda.
Anda juga dapat memberikan ucapan terima kasih atau sekadar melambaikan tangan kepada narasumber ketika sudah selesai melakukan wawancara.
Kesimpulan
Sebuah wawancara doorstop mungkin tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan untuk para wartawan.
Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan tips melakukan wawancara doorstop seperti berikut.
- Minta izin
- Lakukan dengan tenang
- Ulang jawaban
- Tutup dengan sopan
Jika sudah melakukan empat cara di atas, dijamin wawancara doorstop Anda akan berjalan dengan lancar!
Jadi, sudah siap menggali informasi dari narasumber untuk artikel terbaik Anda? Yuk, lakukan dengan maksimal!