3 Tips Wawancara Narasumber untuk Artikel Profil, Wajib Diperhatikan!

Wawancara narasumber yang tepat akan memberikan informasi yang tepat pula, terutama pada artikel profil. Tujuan mewawancarai narasumber tidak lepas dari tujuan jurnalistik itu sendiri, yakni untuk mendapatkan informasi secara eksklusif dari sudut pandang orang tersebut. 

Menurut laman Masterclass, narasumber dalam jurnalisme adalah seseorang, publikasi, atau dokumen yang memberikan informasi pada berita atau cerita. Secara umum, informasi tertulis memang disampaikan secara to the point, namun berbeda dengan wawancara langsung.

Konten hasil wawancara langsung yang Anda buat seharusnya menyediakan informasi, wawasan (insight), hingga sumber pada pembaca. Bahkan dalam proses interview-nya saja, Anda dan narasumber membangun hubungan saling percaya dan memperluas koneksi demi informasi mendalam. 

Anda ingin ngobrol lebih langsung dan menerbitkannya dalam bentuk artikel, siniar (podcast), atau konten carousel di media sosial? Bagaimana tips melakukan wawancara narasumber untuk artikel profil? Mari bahas!

Tips Wawancara Narasumber untuk Artikel Profil

Pada dasarnya, melakukan wawancara narasumber butuh persiapan. Baik dari segi informasi hingga mental. Menurut laman Universitas Columbia, interview narasumber fokus pada satu individu. Sudut pandang atau pasak berita (news peg) yang sering digunakan adalah untuk membenarkan profil narasumber. 

Masih dari laman Universitas Columbia, agar wawancara narasumber berjalan efektif, Anda mempersiapkan diri dengan hati-hati dan mengajukan pertanyaan yang mendorong narasumber dapat berbicara dengan luwes. Tiga tips berikut dapat membantu Anda. 

1. Pelajari Sebanyak-Banyaknya Seputar Narasumber

Tips wawancara narasumber yang pertama adalah pelajari narasumber. Narasumber adalah individu kunci sebuah informasi. Sebelum melakukan wawancara, Anda wajib mempelajari sebanyak-banyaknya informasi, baik dari segi biografi, sepak terjang, hingga kontroversi atau publikasi. 

Tujuan mendalami pesona narasumber adalah agar Anda mudah mengajukan pertanyaan yang mampu mengarahkan narasumber untuk memberikan informasi penting. Selanjutnya, Anda dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan interview

Bagaimana cara mempelajarinya? Anda dapat menggali informasinya di media sosial. Laman International Center for Journalists memberi tips, yakni lakukan identifikasi dan cari points of commonality atau kesamaan atau sesuatu yang menarik. 

Bila perlu, Anda dapat menggali informasi yang menggambarkannya secara kuat dari segi keotentikan hingga kualitas sebelum wawancara narasumber. Jika memungkinkan, Anda dapat mempraktikkan small talk atau mengobrol sebagai titik untuk memulai wawancara. 

Always research your subject beforehand.” 

– Damian Radcliffe, International Center for Journalists, Amerika Serikat

2. Bangun Hubungan dengan Narasumber

Tips wawancara narasumber yang berikutnya adalah bangun hubungan dengan narasumber. Laman Writer’s Digest menyatakan, menjadi pewawancara yang baik adalah menjadi seseorang yang mudah didekati, membumi, dan penuh perhatian (attentive). Cara ini membuat narasumber lupa bahwa Anda pewawancaranya. 

Masih dari laman Writer’s Digest, saat melakukan wawancara narasumber, pastikan Anda gunakan pertanyaan terbuka (open-ended question). Jenis pertanyaan seperti ini membuat narasumber leluasa untuk bercerita secara lengkap. Sehingga narasumber dapat menunjukkan keotentikannya sebagai individu. 

Tidak hanya itu, Anda juga wajib menjadi pendengar yang baik. Tunjukkan gestur Anda tertarik dengan cerita dan mengapresiasinya. Salah satunya, pertanyaan terbuka—bukan yes/no question—dapat dapat membantu Anda menyelami informasi lebih empatik namun juga berimbang.

Selama sesi, pastikan proses berjalan dengan santai dan tidak terburu-buru. Biarkan diri Anda menjadi yang bijak. Jika Anda tidak memahami pembicaraan narasumber, tanyakan atau hentikan sesi, biarkan narasumber menjelaskannya. Bila perlu, lakukan sesi wawancara dalam waktu singkat. 

3. Pertimbangkan untuk Jeda selama Wawancara Panjang

Tips wawancara narasumber yang terakhir adalah pertimbangkan jeda selama wawancara panjang. Rasa lelah yang intens dan sulit konsentrasi akan terasa selama wawancara. Hal tersebut akan menyebabkan kesalahpahaman selama berinteraksi dengan narasumber. 

Sama halnya dengan fokus menulis konten, istirahat juga dibutuhkan selama wawancara narasumber. Saat interview, Anda melakukan banyak tugas dalam satu waktu, mulai dari mendengarkan, mengolah informasi, mencatat, merekam, hingga memastikan diri tetap in line dengan obrolan narasumber. 

Malcolm Gladwell, penulis buku best-seller, pelaku public speaking, dan jurnalis, dalam laman Masterclass, memberi tips saat melakukan wawancara panjang, yakni ambil jeda dan berhenti. Lalu ajukan follow-up question untuk melanjutkan wawancara narasumber keesokan harinya. 

Kesimpulan

Melakukan wawancara narasumber butuh persiapan matang dan intelegensi yang kuat. Pekerjaan ini membutuhkan banyak tugas, namun di satu sisi harus menjadi interviewer dan teman ngobrol yang bijak dan relevan, agar tidak terasa seperti wawancara. 

Secara umum, terdapat tiga insights mengenai wawancara narasumber, yakni sebagai berikut. 

  1. Mempelajari informasi seputar narasumber sebanyak-banyaknya
  2. Membangun hubungan yang empatik dan luwes dengan narasumber
  3. Mempertimbangkan jeda atau istirahat selama wawancara panjang

Itulah beberapa tips untuk wawancara profil yang bisa Anda lakukan. Semoga dengan insights di atas membantu Anda melakukan wawancara narasumber untuk produksi konten Anda. Semangat! 


RadVoice Indonesia dapat membantu Anda menulis dan mempublikasikan blog perusahaan Anda. Berbekal pendekatan bercerita dan standar konten yang tinggi, RadVoice Indonesia akan bekerja sama dengan Anda untuk menulis artikel yang edukatif dan membuat brand Anda semakin menonjol.

Jadwalkan konsultasi online dengan RadVoice Indonesia di sini. 100% gratis, tanpa komitmen.