Salah satu hal pertama yang harus dipahami profesional humas (Public Relations) adalah press release, atau sebuah pernyataan resmi tertulis dari organisasi yang ditujukan kepada media untuk public awareness.
Namun, semakin dalam Anda berkecimpung di dunia PR, sering muncul istilah lain yang terdengar mirip, seperti, seperti news release atau berita. Istilah ini kadang membingungkan.
Banyak orang, mungkin Anda salah satunya, masih belum jelas: apa sebenarnya perbedaan press release dan berita?
RadVoice Indonesia akan membedah perbedaan keduanya agar Anda dapat memahami kapan tepatnya menggunakan kedua istilah tersebut.
Perbedaan Press Release dan Berita: Definisi
Sebelum menjelaskan perbedaan press release dan berita secara mendalam, mari kita pahami definisinya terlebih dahulu.
Press release adalah informasi resmi yang disusun oleh perusahaan, organisasi, atau lembaga untuk disampaikan kepada publik melalui media.
Biasanya, dokumen ini dibuat oleh bagian humas (PR) dan berisikan kabar penting terkait perusahaan, seperti peluncuran produk, pernyataan resmi, atau iklan berbentuk editorial.
Nantinya, PR akan mengirimkan siaran pers ke daftar media target melalui email redaksi atau secara pribadi kepada jurnalis.
Baca Juga: Saat Press Release Tak Pernah Dimuat di Media, Salah Siapa?

Sementara itu, news release atau berita adalah informasi aktual yang ditulis untuk publik umum dan bertujuan memberikan informasi objektif tentang peristiwa atau fenomena.
Berita disusun oleh jurnalis berdasarkan fakta, didukung wawancara dengan narasumber kredibel, data, lokasi, waktu, dan kronologi peristiwa.
Perbedaan Press Release dan Berita: Tujuan, Pembuat, Hingga Proses Editorial
Dari definisi di atas, bisa terlihat perbedaan antara keduanya terletak pada:
1. Tujuan Utama
Press release dan berita memiliki tujuan berbeda.
Mengutip dari PR Newswire, berita bertujuan memberikan informasi faktual dan mengedukasi masyarakat tentang peristiwa yang berlangsung.
Sementara itu, press release juga menginformasikan audiens tertentu, tetapi sering memiliki tujuan persuasif – mempromosikan, memperbaiki citra, atau mengarahkan narasi tentang organisasi/ produk.
2. Pembuat
Press release dibuat oleh tim humas atau PR perusahaan yang memahami pesan dan tujuan organisasi.
Sementara, berita dibuat oleh jurnalis atau redaksi media yang menekankan fakta, melakukan riset, wawancara, dan editing sebelum dipublikasikan.

3. Sumber Informasi
Sumber press release biasanya terbatas pada pihak perusahaan atau lembaga yang bersangkutan.
Namun, beberapa PR kini sudah mengutip pihak eksternal sebagai narasumber press release, termasuk expert di suatu bidang, untuk memperkuat kredibilitas rilis, seperti yang kerap dilakukan RadVoice.
Berita, di sisi lain, diharuskan bersumber dari berbagai pihak (saksi, ahli, pihak terdampak, dokumen resmi, atau data publik), sehingga informasi lebih beragam dan independen.
4. Fokus Konten
Press release menekankan promosi, pencapaian, atau pesan perusahaan.
Berita lebih objektif, membahas fakta, kronologi, dan dampak peristiwa bagi publik, tanpa tujuan mempromosikan pihak tertentu.
5. Keberimbangan dan Objektivitas
Selanjutnya, perbedaan press release dan berita adalah keberimbangannya.
Siaran pers hanya menulis dari satu sisi, sementara berita bisa mengulas sisi positif dan negatif di satu artikel.

Dalam jurnal Universitas Diponegoro dijelaskan, keberimbangan berita adalah berita yang menampilkan semua sisi, tidak menghilangkan dan menyeleksi sisi tertentu untuk diberitakan.
Sebuah berita dibuat untuk menginformasikan terkait isu terkini yang terkait dengan masyarakat secara luas, sehingga harus dibuat dengan berimbang.
Berbeda dengan press release yang bertujuan untuk promosi. Siaran pers hanya menjelaskan hal positif terkait sebuah brand atau produk dari perusahaan.
Baca Juga: Pentingnya Press Release CSR dalam Program Perusahaan
6. Proses Editorial dan Verifikasi
Press release disiapkan dan diverifikasi internal PR sebelum dikirimkan ke media.
Berita melalui proses editorial lengkap, termasuk fact-checking dan penyuntingan independen, sehingga akurasi dan kredibilitas lebih terjamin.
7. Saluran Publikasi dan Distribusi
Perbedaan press release dan berita berikutnya adalah saluran publikasi serta distribusinya.
Press release dapat dipublikasikan di situs perusahaan, email ke redaksi, atau media sosial.
Di sisi lain, berita diterbitkan oleh media massa melalui proses editorial dan redaksi, serta dapat diakses publik secara luas.
8. Gaya Bahasa dan Nada
Press release menggunakan bahasa formal dan persuasif, menonjolkan keunggulan produk atau organisasi.
Berita memakai bahasa netral, mudah dimengerti, dan menghindari promosi, agar objektif bagi pembaca umum.

9. Pertimbangan Legal, Etika, dan Kontrol Narasi
Press release memberi kontrol penuh bagi perusahaan atas narasi yang disampaikan, tetapi harus berhati-hati agar klaim tidak menimbulkan risiko hukum atau reputasi.
Berita tunduk pada kode etik jurnalistik, verifikasi independen, dan koreksi bila terjadi kesalahan.
10. Audiens
Meskipun keduanya menyampaikan informasi, press release ditujukan khusus untuk jurnalis, blogger, editor, dan media yang tertarik meliput topik tertentu. Jurnalis kemudian akan “mengangkat” siaran pers tersebut dan menulis ulang dalam publikasi mereka sendiri.
Berita, di sisi lain, menargetkan audiens yang lebih luas, termasuk investor, pelanggan, dan masyarakat umum, sehingga jangkauannya lebih universal.
Tips Praktis: Kapan Anda Harus Membuat Siaran Pers vs. Menulis Berita?
Buat press release jika tujuan Anda: mengumumkan hal resmi perusahaan, mengontrol narasi, mempromosikan produk/event, atau menyampaikan pernyataan resmi kepada media. Gunakan format ringkas, 5W+1H, kutipan perwakilan perusahaan, dan kontak PR.
Tulis/ajukan berita jika tujuan Anda: melaporkan peristiwa yang berdampak publik, menyajikan investigasi, atau memberi analisis berbasis data dan wawancara dari berbagai pihak.
Kesimpulan
Meski sama-sama menyampaikan informasi, perbedaan press release dan berita cukup signifikan:
- Tujuan utama: Press release untuk promosi/branding; berita untuk informasi objektif.
- Pembuat: Press release dibuat tim PR; berita dibuat wartawan/media.
- Sumber informasi: Press release dari perusahaan; berita dari berbagai pihak/narasumber kredibel.
- Fokus konten: Press release fokus pada produk atau pencapaian; berita fokus pada fakta dan konteks.
- Keberimbangan: Press release satu sisi; berita berimbang dan netral.
- Proses editorial: Press release disiapkan oleh PR; berita melalui verifikasi dan editing media.
- Saluran publikasi: Press release lewat media sosial, situs perusahaan, atau dikirim ke media; berita diterbitkan oleh media massa.
- Gaya bahasa & nada: Press release cenderung formal dan persuasif; berita objektif, mudah dipahami.
- Kontrol narasi & etika: Press release dikontrol perusahaan; berita mengikuti kode etik jurnalistik.
- Audiens: Press release ditujukan untuk jurnalis, blogger, editor, dan media; berita menyasar publik luas seperti masyarakat, pelanggan, dan investor.
Dengan memahami kesepuluh poin ini, Anda bisa lebih mudah memutuskan kapan membuat press release dan kapan menulis atau menilai berita, sehingga informasi tersampaikan secara lebih efektif.
Tim RadVoice Indonesia siap membantu Anda membuat press release dan konten berita yang efektif, menarik, dan tepat sasaran, sehingga pesan perusahaan atau organisasi sampai ke audiens dengan maksimal.
