Metode PAS dalam Copywriting: Pengertian, Contoh, dan Tips Menggunakannya

model aisas

Pernahkah Anda mendengar metode PAS dalam copywriting? Ini adalah metode yang cukup populer dan efektif untuk Anda gunakan saat membuat tulisan atau copy.

Dalam menjual suatu produk atau jasa, konten yang ditulis akan menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi penjualan. Oleh karena itu, tulisan atau copy yang disajikan haruslah menarik dan efektif agar audiens tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. 

Dalam penulisan sebuah copy, terdapat berbagai metode yang bisa digunakan. Salah satunya adalah metode PAS atau Problem, Agitate, dan Solution

Lantas, apa itu metode PAS dalam sebuah penulisan copywriting? Mengapa PAS tergolong powerful?

Nah, RadVoice Indonesia telah merangkum penjelasan mengenai metode PAS dalam copywriting dan mengapa metode ini penting untuk aktivitas bisnis anda.

Baca juga: Model AISAS di Copywriting: Pengertian, Tujuan, dan Cara Menggunakannya

Apa itu PAS Copywriting

metode pas dalam copywriting
Untuk menulis copywriting yang membangkitkan respons, Anda perlu terhubung dengan pembaca Anda secara emosional. (Foto oleh Freepik).

Metode PAS merupakan teknis penulisan copywriting yang cukup sederhana, namun sering dipakai oleh para pelaku bisnis karena metode ini terbilang powerful.

Kerangka kerja PAS memiliki tiga formula, yaitu Problem, Agitate dan Solution. Dikutip dari Target Internet, formula ini dimulai dengan mengidentifikasi dan menampilkan masalah (problem), kemudian masalah tersebut dibuat lebih jelas dan menggugah emosi (agitate), terakhir Anda menyajikan solusi yang relevan untuk masalah ini (solution).

Untuk menulis copywriting yang membangkitkan respons, Anda perlu terhubung dengan pembaca Anda secara emosional. Memahami masalah yang mereka hadapi adalah cara yang paling ampuh untuk terkoneksi dengan audiens.

Metode PAS memberikan Anda cara yang efisien untuk melakukannya. Ini adalah formula yang mudah digunakan untuk tidak hanya terhubung dengan audiens tetapi juga memengaruhi perilaku mereka.

Baca juga: 3+ Tips Membuat Copywriting Makanan yang Efektif

Metode PAS dalam Copywriting

metode pas dalam copywriting
Tujuan dari tahap Problem, agar saat pembaca membaca copy yang disajikan, mereka dapat langsung relevan dengan masalah tersebut. (Foto oleh benzoix/Freepik).

Dikutip dari Invista Performance Solutions, tulisan yang baik pada sebuah bisnis dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas terhadap perusahaan. Untuk itu, setiap tulisan harus ditulis dengan baik. Kesalahan kecil seperti typo atau salah ketik tidak boleh terjadi. 

Dalam artikel ini, setidaknya terdapat tuga tahap yang harus dipahami dalam menggunakan metode PAS dalam membuat copywriting. Apa saja itu? Mari kita bahas!

1. Problem

Tahap pertama metode PAS dalam copywriting adalah Problem atau masalah. Pada tahap ini, penulis akan meng-highlight atau memaparkan permasalahan yang dialami oleh pembaca secara singkat melalui sebuah pernyataan atau pertanyaan. 

Tujuan dari tahap ini tentu agar saat pembaca membaca copy yang disajikan, mereka dapat langsung relate dengan masalah tersebut. Mereka diharapkan akan membaca lebih lanjut untuk mencari solusi atau jawaban dari masalah yang dialami. 

Contoh penulisan Problem yang dapat ditulis sebagai berikut:

“Sudah mondar-mandir sana sini tapi tidak kunjung dapat tukang ojek?”

atau

“Sudah berdiri lama tapi belum kunjung dapat taksi?”

2. Agitate

Tahap kedua metode PAS dalam copywriting adalah Agitate atau tahap di mana masalah yang ada seolah dibesar-besarkan. Pada tahap ini, penulis seakan melebih-lebihkan masalah yang ada menjadi lebih buruk lagi. 

Hal ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa masalah yang timbul dapat menjadi lebih buruk bila tidak diatasi segera. Maka, pembaca akan semakin penasaran dengan solusi yang ditawarkan. 

Contoh penulisan Agitate yang dapat ditulis sebagai berikut:

“Udah mondar-mandir sana sini tapi gak kunjung dapat tukang ojek?” (Problem)

“Sekalinya dapat, ongkosnya setara dengan uang makan seharian.” (Agitate)

atau

“Sudah berdiri lama tapi belum kunjung dapat taksi?” (Problem)

“Padahal client udah nunggu hampir 30 menit.” (Agitate)

3. Solution

Tahap terakhir metode PAS dalam copywriting adalah Solution atau solusi. Pada tahap ini, penulis akan menonjolkan produk atau jasa yang ditawarkan sebagai solusi dari masalah yang sudah dipaparkan sebelumnya. 

Tahap ini bertujuan agar pembaca dapat melihat produk atau jasa yang ditawarkan sebagai jalan keluar yang tepat dari rentetan masalah yang dihadapi. 

Contoh penulisan Solution yang dapat ditulis sebagai berikut:

“Udah mondar-mandir sana sini tapi gak kunjung dapat tukang ojek?” (Problem)

“Sekalinya dapat, ongkosnya setara dengan uang makan seharian.” (Agitate)

“Beda ceritanya kalau kamu udah pake JekGo, gak akan ada lagi tarif di luar nalar karena akan disesuaikan dengan jarak tempuh.” (Solution)

atau 

“Sudah berdiri lama tapi belum kunjung dapat taksi?” (Problem)

“Padahal client udah nunggu hampir 30 menit.” (Agitate)

“Tapi sekarang gak perlu lagi capek-capek berdiri buat dapet taksi, tinggal pake Brag, taksi akan ketemu gak sampai semenit.” (Solution)

Baca juga: 3 Cara Membuat Copywriting Berima agar Lebih Diingat Audiens

5 Tips Menggunakan Metode PAS Copywriting

metode pas dalam copywriting
Dalam metode PAS, penting untuk meluangkan waktu dalam memahami siapa audiens Anda, apa yang mereka rasakan, hambatan terbesar mereka, dan bahasa yang mereka pakai. (Foto oleh somemeans/Freepik).

Tips copywriting yang menggunakan metode PAS yang efektif meliputi menyesuaikan masalah dengan audiens Anda secara spesifik, menggunakan bahasa yang emosional namun etis untuk agitasi, menunjukkan dengan jelas manfaat dari solusi tersebut, dan diakhiri dengan call to action (CTA) atau ajakan yang kuat.

Adapun tips singkatnya berikut ini, seperti dikutip dari laman medium SEO dan copywriting expert, Slobodan Dekanic.

1. Kenali audiens secara mendalam

Banyak copywriting gagal karena terlalu umum dan tidak menyentuh “rasa sakit” (pain point) spesifik dari audiens. Jika pesan terasa tidak relevan, audiens akan mengabaikan konten Anda, apalagi di era informasi yang sangat cepat seperti sekarang

Luangkan waktu untuk memahami siapa audiens Anda, apa yang mereka rasakan, hambatan terbesar mereka, dan bahasa yang mereka pakai. 

Gunakan istilah yang mereka gunakan sehari-hari dan soroti satu masalah nyata yang sering mereka hadapi. Contohnya, Anda bisa menyinggung soal kecepatan internet yang lambat dengan bertanya “Anda ketinggalan update terbaru karena internet yang lemot?” maka Anda sudah tepat sasaran dibanding hanya bertanya “Ingin internet yang cepat?”

2. Agitasi yang etis dan relevan

Banyak tim marketing mencoba menakut-nakuti pembacanya dengan cara berlebihan. Padahal, cara seperti itu justru membuat orang merasa tidak nyaman dan akhirnya tidak mau mendengarkan.

Alih-alih menakut-nakuti, lebih baik jelaskan masalahnya dengan jujur dan apa dampak nyatanya. Misalnya: “Tampilan website yang buruk bisa memengaruhi calon pembeli dan membuat Anda kehilangan penjualan.”

Jadi, fokuslah pada fakta yang benar-benar terjadi, bukan dramatisasi yang tidak masuk akal. Dengan begitu, pembaca tetap merasa dihargai dan lebih mudah menerima solusi yang Anda tawarkan.

3. Solusi yang konkret dan memiliki tindakan spesifik

Jika solusi hanya dijelaskan secara abstrak, pembaca bisa kehilangan arah. Tanpa instruksi yang konkret, mereka akan berhenti pada bagian masalah dan tidak mengambil tindakan apa pun.

Karena itu, jelaskan solusi secara spesifik: apa yang harus dilakukan pembaca, bagaimana cara menggunakan produk atau layanan Anda, serta manfaat nyata yang akan mereka rasakan.

Contoh: “Coba gunakan software ini secara gratis selama 14 hari. Aktifkan fitur otomatisasi di website Anda, dan rasakan peningkatan kecepatan hingga 40%.”

Baca juga: 3+ Tips Copywriting untuk Perusahaan Kesehatan

4. Arahkan ke Call to Action (CTA) yang kuat

Banyak copywriting berhenti di tahap “menarik perhatian”, tetapi lupa mengarahkan pembaca untuk melakukan sesuatu. Tanpa ajakan bertindak yang jelas, audiens tidak tahu langkah berikutnya. Hasilnya, konversi audiens tertunda atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Akhiri pesan Anda dengan membuat call to action (CTA) yang spesifik, sederhana, dan bisa langsung dieksekusi. Misalnya: “Klik tombol di bawah untuk memulai,” “Unduh panduan gratis sekarang,” atau “Daftarkan diri Anda sekarang.” Pastikan CTA tersebut menjadi kelanjutan yang logis dari solusi yang baru saja Anda jelaskan.

5. Spesifik dalam memilih masalah agar resonansi lebih kuat

Jika Anda menggunakan masalah yang terlalu umum, misalnya dalam kalimat “ingin sukses dalam bisnis…” pesan Anda mungkin akan terdengar generik dan tidak cukup menggugah.

Pembaca bisa merasa, “Ini copywriting yang biasa saja dan tidak relevan dengan kondisi saya,” lalu beralih ke konten lain yang dianggap lebih memahami kebutuhan mereka.

Karena itu, pilih satu masalah yang benar-benar spesifik dan dialami audiens Anda. Misalnya, “sulit menghapus email spam yang masuk setiap hari” jauh lebih kuat dibanding “ingin manajemen email yang baik”. 

Gunakan juga bahasa yang mereka pakai sehari-hari, misalnya “biaya iklan naik terus tapi hasil penjualan tetap sama,” lebih terasa nyata ketimbang “ingin optimalisasi bisnis”.

Semakin spesifik Anda mendeskripsikan masalah, semakin kuat kesan bahwa pesan tersebut memang ditujukan khusus untuk mereka.

Kesimpulan

metode pas dalam copywriting
Foto: stokkurs/freepik

Metode PAS (Problem–Agitate–Solution) adalah salah satu teknik copywriting paling sederhana namun sangat efektif untuk menarik perhatian, memicu emosi, dan mendorong audiens mengambil tindakan.

Dengan mengawali tulisan dari masalah nyata yang mereka hadapi, memperjelas dampaknya, lalu menawarkan solusi yang relevan, Anda dapat membangun koneksi emosional yang kuat dan menciptakan pesan yang lebih persuasif.

Pastikan setiap tahap PAS dijalankan dengan tepat dengan memilih masalah yang spesifik dan dekat dengan audiens, menggunakan agitasi yang etis tanpa berlebihan, menjelaskan solusi secara konkret, dan akhiri dengan CTA yang jelas serta mudah dilakukan.

Ketika semua elemen ini digunakan secara selaras, copywriting Anda menjadi lebih tajam, relevan, dan memiliki peluang konversi yang jauh lebih tinggi.

Bangun copywriting yang lebih persuasif bersama Radvoice Indonesia. Saatnya ubah setiap kata menjadi konversi!

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?