LinkedIn bukan lagi sekadar tempat memajang TV atau mencari pekerjaan. Kini, platform ini telah menjadi ruang utama bagi profesional dan perusahaan untuk membangun reputasi brand.
Dengan ide konten LinkedIn yang tepat, perusahaan dapat memperkuat citra brand, menarik talenta terbaik, dan membuka peluang kolaborasi baru.
Perusahaan yang ingin tampil menonjol di LinkedIn perlu membangun profil yang menarik dan konsisten.
Lokesh Sharma, SEO Specialist di Aplite Info Solution Private Limited, melihat LinkedIn sebagai peluang emas untuk mempromosikan produk, memantau kompetitor, sekaligus memperat hubungan dengan audiens dan pelanggan.
“LinkedIn menjadi jejaring sosial profesional terbesar di dunia. Lebih dari 58 juta perusahaan memiliki LinkedIn,” kata Lokesh.
Itulah mengapa strategi konten LinkedIn yang matang sangat penting, agar setiap postingan benar-benar memberikan dampak positif bagi branding perusahaan.
Jenis-Jenis Konten LinkedIn yang Efektif untuk Perusahaan
Berikut beberapa jenis konten LinkedIn yang, menurut RadVoice Indonesia, efektif untuk membangun citra positif dan memperluas jangkauan perusahaan Anda.
1. Postingan Tulisan
Postingan tulisan adalah bentuk konten paling sederhana di LinkedIn.
Menurut Oktopost, banyak perusahaan memakai tipe konten ini untuk merangkum poin-poin penting, berbagi pengetahuan, atau memulai diskusi dengan pertanyaan sederhana.

Sebagai contoh, perusahaan bisa menulis artikel yang membahas topik industri secara mendalam, sehingga bisa membangun kredibilitas di mata audiens.
Baca Juga: Membangun Personal Branding di LinkedIn dengan Septia Rahma Khairunnisa
2. Postingan Gambar
Audiens cenderung suka konten yang disajikan secara visual seperti gambar.
Jenis postingan ini bisa berupa grafik, infografis, atau kumpulan foto dari kegiatan perusahaan. Konten visual yang menarik bisa membantu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan serta meningkatkan interaksi.
Misalnya, jika perusahaan mengadakan kegiatan CSR, Anda bisa mengambil beberapa foto selama acara dan mengunggahnya dalam postingan multi gambar.
3. Video Singkat
Anda bisa membuat video singkat terkait perusahaan atau topik apa saja yang relevan untuk menjangkau audiens.
Pahami bahwa orang akan fokus pada visual, alih-alih suara. Anda dapat menyertakan teks dalam video untuk memperjelas konten.
Dikutip dari Humas Indonesia, LinkedIn mencatat bahwa konten video lima kali lebih efektif daripada konten lain untuk memantik pembicaraan dan diskusi.
4. Polling dan pertanyaan
Menggunakan fitur polling di LinkedIn menjadi langkah yang tepat untuk melibatkan audiens.
Polling membuka kesempatan diskusi lebih mendalam di kolom komentar, sehingga audiens bisa berinteraksi langsung dengan perusahaan Anda.
Dengan menanyakan pendapat mereka tentang topik tertentu, perusahaan terbuka dengan pandangan audiens.
Pastikan pertanyaan yang diajukan jelas dan singkat. Hindari penggunaan polling secara berlebihan, karena jika terlalu sering dalam satu minggu, audiens bisa merasa bosan.
5. Dokumen
Selain foto dan video, file dokumen juga bisa menjelaskan branding perusahaan.
Anda bisa melampirkan dokumen dengan caption yang menarik, misalnya dalam format PDF, yang dapat dibolak-balik oleh audiens untuk dibaca.
Dokumen yang bisa dibagikan mencakup laporan, studi kasus, infografis, dan white paper.
Ide Konten LinkedIn untuk Perusahaan
Lalu, konten seperti apa yang cocok untuk LinkedIn perusahaan? Berikut adalah ide konten LinkedIn yang bisa Anda coba untuk membangun branding.
1. Informasi Terbaru dari Perusahaan
Pastikan audiens selalu mendapat kabar terbaru dari perusahaan Anda.
Ide konten LinkedIn ini bisa menjadi sarana berbagi informasi tentang produk, layanan, atau program terbaru yang sedang dijalankan.

Selain meningkatkan brand awareness, informasi yang transparan menunjukkan perusahaan terbuka dan aktif membangun komunikasi dengan audiens.
Baca Juga: Sedang Mencari Ide Konten untuk Weekend? Cek 5 Website Ini!
2. Pencapaian Perusahaan
Jangan pernah sungkan untuk membagikan pencapaian perusahaan yang membanggakan, seperti penghargaan yang diterima, atau target yang dilampaui.
Anda juga bisa menyampaikan rasa terima kasih kepada followers di LinkedIn karena memberi dukungan untuk perusahaan Anda saat ini.
Selain itu, menunjukkan budaya perusahaan di balik layar bisa menarik engagement.
3. Storytelling
Konten storytelling bisa dikemas dalam bentuk cerita untuk menonjolkan nilai perusahaan atau membagikan pengalaman yang relevan.
Cerita personal biasanya menciptakan hubungan emosional dengan audiens, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diingat.
Contohnya, pendiri agensi media sosial Social Chain Steven Bartlett berbagi cerita perjalanan karir dan usahanya di LinkedIn. Ia menggabungkan konten edukatif dengan pesan-pesan motivasi yang menginspirasi.
4. Lowongan Kerja
Ide konten LinkedIn ini bisa menjadi solusi untuk mencari calon karyawan berkualitas.
Dengan memposting lowongan pekerjaan, perusahaan bisa menemukan talenta yang tepat.
5. Publikasi Pihak Ketiga
Pemberitaan dari media, mitra kerja sama, atau stakeholder terkait dapat Anda unggah untuk menjadi ide konten LinkedIn yang menarik.
Pemberitaan positif di media menunjukkan bahwa pencapaian perusahaan Anda bernilai dan layak diberitakan. Membagikannya sebagai konten LinkedIn juga bisa memancing diskusi atau interaksi dari audiens.
Tips Membuat LinkedIn Post yang Menarik dan Profesional
Simak tips membuat LinkedIn post yang menarik berikut ini.
1. Posting Konten yang Relevan dan Menarik
Kunci sukses dalam mengelola akun LinkedIn perusahaan adalah membagikan konten yang relevan dan menarik.
Sebelum membuat postingan, tetapkan tujuan yang jelas. Apakah postingan LinkedIn untuk meningkatkan brand awareness, menginformasikan produk atau layanan baru, atau mempromosikan acara perusahaan?

Pastikan konten yang dibagikan memiliki nilai tambah dan relevan dengan audiens perusahaan. Selain itu, gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
Hindari bahasa yang terlalu formal, serta posisikan diri Anda sebagai audiens agar lebih mudah memahami perspektif dan kebutuhan mereka.
2. Cantumkan Tautan yang Tepat
Postingan LinkedIn digunakan untuk memperkenalkan perusahaan bagi audiens yang belum mengenal perusahaan Anda.
Cantumkan tautan website perusahaan dalam postingan LinkedIn. Jika Anda membagikan tautan website, pastikan relevan dengan konten yang dibuat.
3. Gunakan Hashtag yang Relevan
Dengan memasang hashtag yang tepat, Anda bisa menjangkau audiens yang belum terhubung dengan perusahaan.
Pilih hashtag yang relevan dan populer untuk meningkatkan visibilitas, namun jangan menggunakan secara berlebihan.
4. Manfaatkan Fitur LinkedIn Analytics
LinkedIn menyediakan alat analitik yang memudahkan Anda dalam memantau performa halaman perusahaan.
Melalui fitur ini, Anda dapat mengetahui profil audiens, mulai dari asal industri, jabatan, hingga jenis konten yang paling mereka minati.
Data tersebut dapat menjadi acuan berharga untuk mengevaluasi sekaligus memperkuat strategi konten di masa mendatang.
5. Jadwalkan Posting Secara Konsisten
Konsistensi sangat penting dalam mengelola konten LinkedIn perusahaan.
Buat jadwal posting yang teratur untuk menjaga branding dan interaksi dengan audiens.

Sama seperti di WordPress, LinkedIn memiliki fitur schedule, yang memudahkan Anda merencanakan publikasi konten tepat waktu.
Menurut Septia Rahma Khairunnisa, penulis lepas yang berbasis di Amsterdam, menulis postingan di LinkedIn bisa dilakukan hingga tiga kali seminggu.
“Awal-awal Januari itu, pas saya sebelum mulai konsisten itu, followers-nya cuma 800 kurang lebih. Terus sekarang udah 1.760,” ujar Septia.
Ingin konten LinkedIn perusahaan Anda disesuaikan agar lebih efektif dan komunikatif? RadVoice siap membantu Anda menyampaikan pesan dengan tepat dan berdampak.