5 Langkah Mudah Membuat Content Plan dalam Sebulan

Membuat content plan

Membuat content plan atau perencanaan konten yang terstruktur adalah langkah penting untuk memaksimalkan strategi konten Anda.

Content plan akan membantu Anda memutuskan apa dan kapan konten akan dipublikasikan.

Hal ini penting untuk menjaga semua tetap pada jalurnya dan memprioritaskan konten mana yang akan dibuat.

5 Langkah Membuat Content Plan

RadVoice Indonesia telah merangkum lima langkah membuat content plan dalam waktu sebulan sebagai berikut.

1. Tentukan Tujuan Konten

Langkah pertama dalam membuat content plan adalah menentukan tujuan konten Anda. Tujuan ini akan menjadi panduan dalam menentukan tema, format, dan strategi dalam mendistribusikan konten.

Mengutip Ahrefs, Anda dapat memulainya dengan membuat pertanyaan mengapa konten tersebut dibuat, untuk siapa konten itu dibuat, dan di mana konten akan dipublikasikan.

Membuat content plan
Langkah pertama dalam membuat content plan adalah menentukan tujuan konten Anda. (Foto oleh azerbaijan_stockers/freepik)

Contoh pertama:

  • Tujuan konten adalah meningkatkan interaksi dengan audiens melalui komentar, like, atau share.
  • Audiens yang dituju misalnya adalah pelajar atau mahasiswa.
  • Sementara konten tersebut akan dipublikasikan di media sosial seperti Instagram atau X.
  • Cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah komentar pada unggahan sebesar 30 persen dalam sebulan dengan konten interaktif.

Contoh kedua:

  • Tujuan konten adalah memperoleh 500 kunjungan website baru melalui artikel blog.
  • Hal ini dapat dilakukan dengan menerbitkan dua artikel blog sehari untuk menarik 500 pembaca baru tersebut.

2. Temukan Tema yang Menarik

Cara paling mudah untuk menentukan tema yang menarik adalah dengan melakukan riset keyword atau kata kunci.

Publik cenderung mencari hal serupa di seluruh platform. Alat keyword untuk Google memiliki data paling akurat yang dapat digunakan.

Dari temuan keyword tersebut, Anda dapat membuat beragam konten yang berbeda setiap harinya.

Namun Anda tetap harus memprioritaskan konten mana yang akan dibuat.

Hal ini tentu dilakukan dengan pertimbangan seperti traffic potensial, tingkat kesulitan keyword, hingga potensi bisnis dari konten yang dibuat.

Jangan lupa untuk memperhatikan panjang konten agar sesuai dengan platform yang digunakan. Penting juga untuk menambahkan visual guna meningkatkan daya tarik konten Anda.

3. Buat Kalender Konten

Buat kalender konten yang memuat topik, format, dan jadwal publikasi.

Anda dapat menggunakan template kalender digital seperti Google Sheets, Trello, atau Asana untuk memudahkan pengisian jadwal konten.

Dalam kalender tersebut, Anda dapat menentukan frekuensi posting, misalnya setiap hari kerja dalam waktu seminggu sampai sebulan.

Frekuensi untuk mempublikasikan konten ini bergantung pada kemampuan tim Anda dan kebutuhan audiens.

Membuat content plan
Buat kalender konten yang memuat topik, format, dan jadwal publikasi. (Foto oleh Freepik)

Misalnya, Anda dapat mempublikasikan satu artikel baru setiap minggu, sementara Instagram dapat membuat dua unggahan per minggu.

Untuk tema yang dibuat dapat dibagi per hari atau per minggu dalam waktu sebulan.

Contohnya, konten blog atau media sosial pada minggu pertama fokus pada topik edukasi, kemudian minggu kedua konten yang lebih ringan seperti hiburan, minggu ketiga konten diskusi, dan minggu keempat konten promosi.

Pertimbangkan juga hari-hari besar dalam kalender seperti hari raya agama, peringatan momen, dan lainnya.

Konten yang berhubungan dengan acara atau hari besar ini bisa meningkatkan engagement dengan audiens.

4. Publikasi Konten

Langkah selanjutnya adalah mempublikasikan konten sesuai jadwal yang telah disusun. Anda harus menggunakan platform publikasi yang tepat.

Misalnya, blog atau website untuk konten mendalam seperti artikel, sementara media sosial seperti Instagram, X, LinkedIn untuk konten yang lebih pendek dan menunjukkan visual.

Media sosial
Anda harus menggunakan platform publikasi yang tepat sesuai dengan konten yang dibuat. (Foto oleh Freepik)

Waktu mengunggah konten juga perlu diperhatikan untuk menjangkau audiens lebih efektif. Jika audiens aktif dari pukul 18.00 hingga 21.00, maka Anda dapat menjadwalkan konten pada waktu tersebut.

Selanjutnya, Anda dapat membagikan konten yang telah dipublikasikan melalui berbagai platform.

5. Lakukan Evaluasi Konten

Setiap akhir bulan, lakukan evaluasi terhadap performa konten yang Anda buat. Gunakan tools seperti Google Analytics untuk mengukur metrik seperti traffic atau engagement.

Dapat dilihat apakah konten sudah mencapai tujuan yang ditetapkan? Atau konten seperti apa yang paling banyak mendapatkan respons positif?

Hasil evaluasi ini bisa menjadi panduan untuk membuat content plan pada bulan berikutnya.

Kesimpulan

Membuat content plan untuk sebulan memerlukan perencanaan yang matang, mulai dari menentukan tujuan hingga melakukan evaluasi.

Anda juga harus menentukan tema yang menarik dan relevan, serta menyusun jadwal dalam kalender untuk memudahkan publikasi konten.

Dengan mengikuti lima langkah tersebut, Anda dapat membuat content plan yang lebih terstruktur, efektif, dan relevan bagi audiens.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?