Rule Of Three dalam Content Writing: Cara Buat Tulisan Mudah Diingat

RadVoice Indonesia

Coba perhatikan, banyak slogan atau pidato terkenal di Indonesia menggunakan pola tiga kata: “kerja, kerja, kerja”, atau “adil, makmur, sejahtera.”

Pola ini bukan kebetulan. Ini adalah bagian dari rule of three, sebuah prinsip klasik dalam komunikasi yang membuat pesan lebih menarik, mudah dipahami, dan membekas di ingatan audiens.

Dalam dunia komunikasi, rule of three sering digunakan baik saat Anda menyampaikan pidato, menulis artikel blog, cerita fiksi, maupun membuat presentasi.

Prinsip ini terbukti efektif untuk menarik perhatian dan meyakinkan audiens saat Anda menyampaikan informasi.

Teknik ini digunakan dengan cara menyusun isi atau ide dalam tiga kelompok/elemen, sehingga pesan yang Anda sampaikan menjadi lebih mudah diingat oleh pendengar atau pembaca.

Seperti apa pengertian dan kenapa prinsip ini penting, serta tips dalam menggunakannya? Simak ulasan lengkap tentang rule of three seperti dirangkum RadVoice Indonesia berikut ini.

Apa Itu Rule of Three dalam Content Writing?

rule of three dalam content writing
Rule of three adalah panduan untuk membantu Anda dalam membuat tulisan yang lebih kuat dan mudah diingat. (Foto oleh Freepik).

Dilansir Studio Binder, rule of three dalam content writing adalah prinsip yang membuat suatu cerita akan lebih mudah diingat dan dipahami jika disajikan dalam elemen penulisan yang berisi tiga hal. Misalnya, tiga karakter, tiga peristiwa penting, atau tiga poin utama.

Para ahli antropologi menemukan bahwa pola ini memang muncul secara alami dalam berbagai budaya, baik dalam cara kita menyusun kalimat, menggambarkan situasi, maupun menceritakan sebuah kisah.

Prinsip rule of three didasari oleh keyakinan bahwa penggunaan tiga elemen dalam sebuah tulisan menjadi lebih menarik, seimbang, dan enak dibaca, baik pada bagian kecil pada sebuah cerita, maupun dalam alur cerita secara keseluruhan.

Namun, rule of three bukanlah aturan wajib yang harus selalu diikuti. Ini lebih seperti panduan untuk membantu Anda dalam membuat tulisan yang lebih kuat dan mudah diingat. 

Menurut Writing Cooperative, angka tiga dianggap pas-tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. 

Karena itu, prinsip ini sangat cocok digunakan dalam sebuah tulisan untuk membuat daftar atau rangkaian terasa lengkap dan memuaskan, membangun ketegangan dan harapan pembaca tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, dan di situlah penulis bisa memenuhi harapan pembaca (pay off) atau membaliknya dengan kejutan (twist).

Baca juga: 3 Perbedaan Copywriting vs Content Writing, Jangan Sampai Tertukar!

Rule of three dalam content writing atau dalam berbagai macam kampanye digital marketing lain juga banyak dijalankan oleh beberapa perusahaan raksasa. Apple misalnya, yang dilaporkan oleh Inc.com, konsisten mengikuti rule of three dalam memasarkan produk mereka dan sukses.

Kenapa Rule of Three Penting dalam Tulisan?

rule of three dalam content writing
Dengan menerapkan rule of three, tulisan Anda bukan hanya lebih enak dibaca, tapi juga lebih jelas dan pesannya menjadi lebih kuat. (Foto oleh Freepik).

Rule of three memengaruhi hampir semua hal: mulai dari cara kita menyusun kalimat hingga membangun alur cerita. Lebih dari itu, rule of three sudah menjadi pola komunikasi alami bagi manusia di berbagai budaya.

Dalam dunia menulis, dikutip dari Jericho Writers, rule of three menjadi teknik yang efektif karena membuat tulisan terasa lebih berkesan, menyentuh emosi, dan lebih mudah memengaruhi pembaca. Prinsip ini juga membantu orang mengingat, menekankan makna emosional, dan memperkuat daya persuasi. 

Dilansir Writers’ Blokke dalam penelitian yang dilakukan Shu & Carlson (2014), menunjukkan bahwa ketika seseorang berusaha membujuk atau meyakinkan orang lain, misalnya dalam iklan, presentasi, atau tulisan, menyampaikan tiga hal positif saja tentang sesuatu (produk, ide, atau orang) akan terasa meyakinkan bagi pendengar atau pembaca.

Manfaat menggunakan rule of three dalam content writing sangatlah banyak. Anda bisa membuat hasil tulisan yang lebih efektif, juga bisa menggunakannya sebagai kerangka selama proses penulisan.

Baca juga: 5+ Kesalahan Menulis Konten yang Wajib Dihindari Content Writer

Contoh Penerapan Rule of Three dalam Tulisan

rule of three dalam content writing
Dari dongeng, novel, tayangan TV hingga film, kita bisa menemukan banyak penerapan rule of three. (Foto oleh Jcomp/Freepik).

Sekarang mari kita bahas bagaimana rule of three muncul dalam berbagai karya klasik dan modern, mulai dari dongeng hingga film populer, seperti dilansir Jericho Writers.

Fabel dan Dongeng

Anda mungkin pernah membaca atau mengetahui kisah klasik Goldilocks and the Three Bears. Dongeng asal Inggris ini penuh dengan elemen yang berkaitan dengan angka “tiga”: tiga kursi, tiga mangkuk bubur, tiga tempat tidur, dan tentu saja tiga ekor beruang. 

Setiap karakter melewati pengalaman yang berulang, hingga akhirnya ketiga beruang itu menemukan penyusup kecil yang tidur di ranjang mereka.

Di sini kita bisa melihat bahwa pengulangan adalah kunci.

Contoh lainnya adalah The Three Little Pigs. Cerita ini menampilkan tiga babi kecil yang membangun tiga rumah dari bahan berbeda yaitu jerami, kayu, dan batu bata, yang akhirnya membuat mereka berhasil menipu si serigala jahat.

Dari Norwegia, ada kisah De tre Bukkene Bruse atau Three Billy Goats Gruff, yang mengisahkan tiga kambing dengan ukuran berbeda. Mereka bekerja sama untuk menipu troll lapar yang menjaga jembatan.

Sastra

Dalam karya klasik A Christmas Carol karya Charles Dickens, si pelit Ebenezer Scrooge didatangi oleh tiga roh: Roh Natal Masa Lalu, Roh Natal Masa Kini, dan Roh Natal Masa Depan.

Kisah ini menunjukkan bagaimana rule of three memperkuat daya ingat pembaca, menggugah emosi, sekaligus menyampaikan pesan moral yang kuat.

Contoh lain adalah novel legendaris Les Trois Mousquetaires (The Three Musketeers) karya Alexandre Dumas. Cerita ini mengikuti d’Artagnan dan tiga pendekar pedang yang berjuang demi kehormatan di Paris dan London.

Drama Panggung

rule of three dalam content writing
Penerapan rule of three bisa menegaskan pesan dan membangkitkan emosi pendengar. (Foto oleh standret/Freepik).

Dalam drama panggung Macbeth karya Shakespeare, tiga penyihir muncul di hadapan Macbeth dan meramalkan bahwa ia akan menjadi raja. Ramalan itu kemudian menuntunnya pada jalan ambisi dan kehancuran.

Jika pada cerita A Christmas Carol kehadiran tiga roh membawa pencerahan, maka di sini tiga penyihir justru membawa godaan dan malapetaka.

Ratu cerita misteri, Agatha Christie, juga punya karya berjudul Rule of Three, yang berisi kumpulan tiga drama satu babak: Afternoon at the Seaside, The Rats, dan The Patient.

Masih dari Shakespeare, ada kalimat terkenal dari Julius Caesar yang juga memiliki unsur rule of three yaitu, “Friends, Romans, countrymen, lend me your ears.” Kalimat ini contoh sempurna penerapan rule of three yang menegaskan pesan dan membangkitkan emosi pendengar.

Film

Jika bicara rule of three dalam film, sulit mengabaikan trilogi Star Wars karya George Lucas. Ia bahkan mengembangkannya menjadi sembilan film dalam bentuk tiga trilogi, yang menyatukan satu kisah epik tentang kehidupan luar angkasa. Ini membuktikan bagaimana struktur tiga babak bisa diterapkan dalam skala besar.

Baca juga: 9 Tips dan Cara Mengirim Artikel ke Media agar Diterbitkan

Televisi

Dalam serial Charmed, konsep rule of three hadir sebagai “threefold law” atau hukum tiga kali lipat. Ceritanya berfokus pada tiga saudari Halliwell yang memiliki kekuatan sihir “Power of Three” untuk melawan kekuatan jahat.

Bagi penggemar The Lord of the Rings: The Rings of Power, di akhir musim pertama muncul tiga cincin yang berasal dari bangsa Elf. Ini menjadi contoh modern lainnya dari penerapan rule of three dalam sebuah kisah epik.

Itulah contoh-contoh penerapan rule of three baik dalam tulisan sastra maupun tayangan film.

Tips Menerapkan Rule Of Three dalam Content Writing

rule of three dalam content writing
Tips menerapkan rule of three dalam content writing: gunakan three part structure, praktikkan tricolon dan satukan tiga kata untuk satu makna. (Foto oleh Freepik).

Lantas, bagaimana menerapkan rule of three dalam content writing? Rule of three dalam content writing memang tidak memiliki patokan cara untuk penerapannya. Namun, setidaknya menurut laporan whello.id, ada tiga tips yang sudah terbukti berhasil dan layak untuk diterapkan. Berikut caranya.

1. Pelajari Three Part Structur

Tips pertama untuk menggunakan rule of three dalam content writing adalah three-act structure. Dalam bahasa Indonesia, ini dapat diartikan sebagai struktur tiga bagian. 

Menurut Masterclass.com, struktur tiga bagian mengacu pada pembagian sebuah cerita menjadi tiga poin besar atau tiga bagian. Dalam praktiknya, tips ini mewajibkan Anda membagi tulisan ke dalam tiga segmen.

Pada segmen pertama, Anda perlu mengatur plot yang tidak berbelit. Buat tokoh atau plot sederhana dan kontras agar tidak membingungkan.

Pada segmen kedua, Anda bisa membangun konflik atau masalah yang sering dihadapi oleh audiens Anda.

Lalu pada segmen ketiga, masukkan solusi yang mungkin Anda tawarkan. Untuk segmen ketiga, usahakan Anda mengatur punchline atau plot twist guna meningkatkan kemungkinan tulisan Anda lebih memorable.

2. Praktikkan Tricolon

rule of three dalam content writing
Tricolon dalam rule of three digunakan untuk membangun sebuah kalimat yang lebih mudah diingat. (Foto oleh Freepik).

Tricolon dalam praktiknya lebih sering digunakan untuk pembuatan konten yang lebih singkat. Seperti slogan, moto, dan lain-lain. Namun, teknik ini juga tidak mustahil untuk digunakan dalam kasus tulisan yang lebih panjang.

Dikutip dari Glints, tricolon menggunakan tiga kata yang saling berkaitan untuk membangun sebuah frasa atau klausa. Dalam membuat konten tulisan yang lebih panjang, kita dapat menggunakannya untuk membangun kalimat demi kalimat menggunakan tiga kata yang masih berhubungan sampai menjadi beberapa kalimat atau bahkan paragraf.

Tips kedua rule of three dalam content writing yang satu ini dapat digunakan untuk membangun sebuah kalimat yang lebih mudah diingat. Contohnya: motto milik The Olympic Games yaitu “citius, litius, fortius”.

3. Satukan Tiga Kata untuk Satu Makna (Hendiatris)

Satukan tiga kata untuk satu makna, atau yang dikenal dengan istilah hendiatris, adalah gaya bahasa di mana tiga kata digunakan bersama untuk mengekspresikan satu ide utama. Ketiga kata dalam hendiatris biasanya terhubung oleh tema, konsep, atau emosi yang sama.

Contohnya, frasa terkenal “blood, sweat, and tears” digunakan untuk menggambarkan kerja keras dan pengorbanan total. Tiga kata ini tidak berdiri sendiri, tetapi menyatu membentuk satu makna yang kuat dan emosional.

Teknik ini efektif karena membantu menyampaikan pesan dengan cepat, ringkas, dan mudah diingat. Itulah mengapa hendiatris sering digunakan dalam penulisan pidato dan public speaking, terutama oleh pembicara yang memahami rule of three.

Hendiatris juga sering muncul dalam iklan dan slogan, karena tiga kata yang saling mendukung dapat menempel kuat di ingatan audiens. Contohnya adalah slogan ramah lingkungan yang terkenal: “reduce, reuse, recycle”, tiga kata sederhana yang bersama-sama menekankan satu pesan besar tentang menjaga bumi.

Baca juga: 7 Tips Content Writing untuk Pemula, Salah Satunya Harus Rajin Membaca!

Kesimpulan

rule of three dalam content writing
Dalam dunia content writing, rule of three membantu membuat tulisan terasa lengkap, kuat, dan memuaskan. (Foto oleh prostooleh/Freepik).

Rule of three adalah prinsip penulisan dan komunikasi yang menyatakan bahwa ide akan lebih mudah diingat dan dipahami jika disampaikan dalam kelompok berisi tiga elemen: tiga kata, tiga bagian, atau tiga contoh. 

Pola ini terbukti efektif karena otak manusia secara alami menyukai struktur yang seimbang dan berirama.

Dalam dunia content writing, rule of three membantu membuat tulisan terasa lengkap, kuat, dan memuaskan. Prinsip ini juga meningkatkan daya ingat, emosi, dan persuasi pembaca.

Contoh penerapannya bisa ditemukan di berbagai bidang termasuk dongeng, film dan serial TV, pidato, iklan, slogan, dan masih banyak lagi.

Untuk menerapkan rule of three, kita bisa memperhatikan tiga hal yaitu three part structure, tricolon, dan satukan tiga kata untuk satu makna. Secara keseluruhan, rule of three adalah teknik sederhana tetapi ampuh untuk membuat tulisan Anda lebih menarik, berkesan, dan mudah diingat.

Apabila Anda membutuhkan konsultasi mengenai strategi konten dan rilis berita untuk meningkatkan citra brand perusahaan, tim RadVoice siap membantu Anda!

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?