5 Cara Membuat Naskah Podcast Monolog yang Punya Kekuatan Storytelling

monolog podcast

Salah satu daya tarik terbesar dari podcast, atau siniar, adalah kemampuannya mencuri perhatian pendengar hanya melalui suara.

Untuk mencapai itu, tentu dibutuhkan penyampaian yang kuat. Khususnya dalam format podcast monolog, yang hanya mengandalkan satu suara tanpa adanya interaksi atau percakapan dua arah.

Karena sendirian, kekuatan utama dari podcast monolog ada pada ceritanya. Di sinilah, peran storytelling dalam naskah podcast monolog menjadi sangat penting.

Tanpa cerita yang kuat, siniar dapat terasa datar dan mudah dilupakan.

Apabila Anda ingin podcast monolog yang tidak hanya terdengar menarik, tapi juga terasa menyentuh, teknik bercerita yang tepat bisa menjadi kuncinya.

Radvoice Indonesia akan mengulas mengenai apa itu podcast monolog dan membagikan tips membuat naskah podcast monolog yang memiliki kekuatan storytelling.

Pengertian Podcast Monolog

Podcast monolog adalah format yang dibawakan oleh satu orang, tanpa co-host maupun tamu.

Host berbicara langsung kepada pendengar, menyampaikan opini, pengalaman pribadi, cerita, atau informasi tertentu.

Naskah Podcast Monolog
Kesulitan format podcast monolog karena menuntut kontrol narasi dan dinamika suara yang kuat agar naskah “bercerita”. (Foto oleh odua/freepik)

Monolog murni di dunia podcast Indonesia tidak sebanyak format obrolan atau wawancara. Namun, konten naratif atau opini pribadi dengan gaya monolog tetap punya pasar yang kuat, terutama di genre komedi, motivasi, dan horor.

Contoh yang populer termasuk podcast bertema self-development, refleksi kehidupan, atau konten edukatif yang berbasis narasi.

Beberapa tokoh yang sering membawakan format monolog ini antara lain Dibacain milik Fellexandro Ruby, End Game with Gita Wirjawan, Podcast Raditya Dika, dan kisah horor Do You See What I see yang dibawakan oleh @mizter.popo

Meski terdengar mudah karena hanya melibatkan satu orang, format ini menuntut kontrol narasi dan dinamika suara yang kuat. Itulah mengapa naskah podcast yang ‘bercerita’ menjadi vital.

Baca juga: 5 Tips Membuat Naskah Podcast: Panduan Lengkap untuk Pemula

Cara Menerapkan Storytelling pada Naskah Podcast Monolog

Storytelling bukan hanya bercerita tentang suatu peristiwa. Ini adalah cara menyampaikan informasi dengan alur, emosi, konflik, dan resolusi.

Berikut beberapa cara untuk menyuntikkan storytelling ke dalam naskah podcast monolog:

1. Gunakan Struktur Tiga Babak: Awal – Tengah – Akhir

Seperti cerita dalam film atau novel, Anda bisa membagi naskah menjadi tiga bagian utama:

  • Awal (setup): Kenalkan konteks atau masalah.
  • Tengah (konflik): Masukkan tantangan, kegelisahan, atau ketegangan.
  • Akhir (resolusi): Beri solusi, pelajaran, atau kesimpulan.

Contoh:

“Saya inget sekali waktu pertama kali pindah ke Jakarta… Saat itu hanya membawa satu koper, tidak punya siapa-siapa di sini…”
(Konflik dan perjuangan diceritakan)
“Dan akhirnya, dari pengalaman itulah saya belajar tentang arti ketahanan.”

2. Bangun Karakter (Meski Itu Diri Sendiri)

Dalam podcast monolog, Anda adalah karakter utama.

Pada naskah, bangunlah kepribadian yang konsisten, seperti apakah Anda terdengar hangat, kritis, jenaka, atau reflektif.

Gunakan cerita personal untuk membuat karakter itu terasa nyata dan bisa dikaitkan oleh pendengar.

3. Gunakan Detil dan Imaji Sensorik

Deskripsikan hal-hal secara konkret terkait tempat, suasana, suara, rasa. Pendengar tidak bisa melihat visual, jadi tugas Anda adalah menghidupkan imajinasi mereka lewat kata-kata.

Naskah Podcast Monolog
Format monolog podcast menuntut host tunggal untuk membangun imaji pendengar lewat kata-kata. (Foto oleh DC Studio/freepik)

Contoh:

“Waktu itu hujan deras, suara petirnya sampai bikin jendela bergetar. Saya duduk di pinggir jendela di sebuah kafe, menulis catatan harian dengan tangan yang gemetar…”

4. Bermain dengan Emosi dan Nada

Storytelling bukan hanya soal cerita, tapi juga soal how you tell it.

Gunakan variasi intonasi, jeda, dan kecepatan bicara. Emosi dalam suara akan memperkuat cerita yang Anda bawakan.

5. Akhiri dengan Refleksi atau Insight

Setiap cerita harus punya makna. Apa yang bisa dipetik pendengar dari pengalaman Anda? Insight ini bisa jadi alasan mereka kembali mendengarkan episode berikutnya.

Baca juga: 5+ Tips Menentukan Topik dan Judul Podcast yang Menarik dan Engaging

Manfaat Storytelling pada Naskah Podcast Monolog

Mengapa storytelling sangat penting dalam naskah podcast monolog? Berikut manfaat yang bisa Anda rasakan jika menerapkannya dengan baik:

1. Meningkatkan Engagement Pendengar

Cerita memiliki kekuatan alami untuk menarik perhatian. Dengan storytelling, Anda bisa membuat pendengar betah mendengarkan dari awal sampai akhir. Bahkan jika durasinya panjang, mereka tetap ingin tahu “ending-nya bagaimana”.

2. Membuat Podcast Lebih Berkesan

Orang mungkin lupa data atau fakta yang Anda sebut, tapi mereka akan mengingat cerita yang menyentuh hati. Dengan storytelling yang kuat, podcast Anda jadi lebih mudah diingat dan dibicarakan.

3. Meningkatkan Koneksi Emosional

Dalam podcast monolog, Anda tidak punya partner bicara. Tapi storytelling bisa jadi jembatan yang kuat untuk membangun kedekatan emosional dengan pendengar. Mereka bisa merasa seperti sedang ngobrol pribadi dengan Anda.

4. Membantu Menentukan Arah Saat Berbicara

Dengan storytelling, Anda secara otomatis membuat alur yang jelas: dari pembukaan, konflik, hingga penyelesaian. Ini sangat membantu Anda yang suka kehilangan arah saat berbicara.

5. Memperkuat Personal Branding

Cerita personal yang diangkat bisa memperkuat image siapa Anda sebagai podcaster. Pendengar mengenal Anda bukan hanya dari suara, tapi dari nilai dan pengalaman hidup yang dibagikan.

Naskah Podcast Monolog
Karena seolah berbicara one-on-one, maka cerita personal bisa memperkuat image podcaster. (Foto oleh tzido/freepik)

Contoh Podcast Monolog

Berikut beberapa contoh podcast monolog storytelling dari Indonesia di Spotify yang layak Anda dengarkan sebagai referensi:

1. Rapot

  • Format: Campuran monolog dan dialog, tapi beberapa episode (terutama “Rapot Sore”) diisi oleh satu host dengan storytelling gaya santai.
  • Gaya: Humor, pengalaman pribadi, ringan tapi relatable.
  • Spotify: Rapot Podcast

2. Podcast Bagi Horror

  • Format: Monolog storytelling (narasi kisah nyata atau fiksi horor).
  • Host: Anindia Putri
  • Kekuatan: Suara narasi yang kuat dan penceritaan yang hidup. Fokus pada cerita-cerita kiriman pendengar.
  • Spotify: Bagi Horror

3. Suara Puan

  • Format: Monolog puisi dan narasi reflektif.
  • Kekuatan: Bahasa yang puitis dan padat makna, sering memakai sudut pandang orang pertama untuk membangun koneksi.
  • Spotify: Suara Puan

Podcast dapat menjadi tempat efektif untuk berbagi cerita dan membangun koneksi dengan audiens, tapi bukan satu-satunya.

Ada banyak cara lain untuk menyuarakan identitas brand Anda, seperti melalui blog, artikel, press release, atau konten tulisan lain. Apabila Anda butuh bantuan dalam menyusunnya, tim RadVoice siap membantu.

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?