Menulis Berita Terjemahan: Antara Adaptasi dan Copy-Paste

Menulis berita terjemahan semakin banyak dilakukan dalam pemberitaan isu global, termasuk kasus terbaru yang melibatkan seorang aktor Korea Selatan.

Di media Indonesia, sebagian besar laporan mengutip media Korea, baik melalui terjemahan langsung maupun rangkuman dari media sosial. Tren serupa sering terjadi dalam pemberitaan K-pop, drama Korea, dan isu internasional lainnya.

Sebagai solusi cepat dalam menyajikan berita luar negeri, menulis berita terjemahan, atau jurnalisme translatif, memiliki tantangan tersendiri. Di antara adaptasi yang baik, masih banyak praktik copy-paste tanpa verifikasi yang berisiko menyesatkan pembaca.

RadVoice Indonesia akan membahas mengenai berita terjemahan, termasuk bagaimana praktik penulisan yang bertanggung jawab.

Apa Itu Berita Terjemahan?

Berita terjemahan adalah berita yang disadur dari media asing ke dalam bahasa dan konteks lokal untuk disesuaikan dengan pembaca setempat.

Dalam praktiknya, menulis berita terjemahan mengandalkan sumber luar, seperti media internasional atau unggahan di media sosial, untuk menyampaikan informasi kepada pembaca lokal.

Berbeda dengan jurnalisme investigatif yang menggali informasi secara mendalam melalui riset dan wawancara langsung, jurnalisme translatif lebih berfokus pada penyampaian ulang informasi yang sudah ada.

menulis berita terjemahan
Proses menulis berita terjemahan adalah bagaimana Anda menyajikan ulang berita asing dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa dan konteks lokal. (Foto oleh Freepik)

Studi Kasus: Kasus Kim Soo Hyun dan Isu Global Lainnya

Kasus terbaru yang melibatkan Kim Soo Hyun menjadi contoh bagaimana jurnalisme translatif bekerja.

Banyak media Indonesia memberitakan kasus ini dengan mengutip laporan dari media Korea atau unggahan di platform seperti Naver dan Dispatch. Di antaranya berita CNBC Indonesia dan Tempo yang mengutip sumber dari Dispatch. 

Namun, dalam beberapa pemberitaan, konteks asli berita tidak selalu tersampaikan dengan tepat, sehingga berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di kalangan pembaca.

Fenomena serupa juga terjadi pada isu geopolitik, seperti konflik Rusia-Ukraina. Banyak media lokal menerjemahkan berita dari media Barat tanpa memperhitungkan bias atau perspektif yang melekat pada sumber tersebut.

Akibatnya, pemberitaan sering kali hanya menampilkan satu sudut pandang tanpa analisis lebih lanjut.

Dua contoh ini menunjukkan bahwa menulis berita terjemahan dapat menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan berita internasional, tetapi tanpa pendekatan yang tepat, risiko misinformasi tetap tinggi.

Baca juga: 3 Tips Terjemahan Artikel Inggris-Indonesia Secara Akurat

Mengapa Jurnalisme Translatif Populer?

Dalam era digital, arus informasi global semakin mudah diakses, sehingga berita dari luar negeri dapat dengan cepat menarik perhatian publik.

Menulis berita terjemahan menjadi salah satu strategi yang digunakan oleh media untuk menghadirkan berita internasional tanpa perlu melakukan peliputan langsung.

menulis berita terjemahan
Jurnalisme translatif memungkinkan jurnalis dan media menyajikan berita internasional dengan cepat tanpa peliputan langsung. (Foto oleh EyeEm/Freepik)

Beberapa faktor utama mendorong popularitas praktik ini, di antaranya:

Tingginya Minat terhadap Isu Global

Fenomena global seperti industri hiburan Korea (K-pop dan drama), perkembangan Hollywood, serta dinamika geopolitik telah meningkatkan permintaan akan berita translatif.

Masyarakat ingin selalu mendapatkan informasi terkini mengenai tren internasional, baik dalam bidang hiburan, politik, maupun ekonomi.

Aksesibilitas bagi Media dengan Sumber Daya Terbatas

Tidak semua media memiliki anggaran dan jaringan koresponden di luar negeri. Jurnalisme translatif menjadi solusi bagi media kecil atau portal berita independen untuk tetap dapat menyajikan berita internasional.

Melalui adaptasi berita dari sumber yang sudah tersedia, jurnalis dapat menghadirkan liputan global tanpa investasi besar dalam operasional jurnalistik.

menulis berita terjemahan
Jurnalisme translatif membantu media kecil menyajikan berita internasional tanpa biaya besar. (Foto oleh rawpixel.co/Freepik)

Pentingnya Kecepatan dalam Penyajian Berita

Dalam persaingan industri media, kecepatan menjadi faktor yang sangat krusial. Jurnalisme translatif memungkinkan media menyajikan berita dengan lebih cepat, tanpa harus menunggu hasil liputan langsung dari jurnalis di lapangan.

Dengan menerjemahkan dan menyesuaikan berita dari sumber terpercaya, media dapat memenuhi kebutuhan pembaca akan informasi terbaru dalam waktu singkat.

Baca juga: Jurnalis Detik.com Eva Safitri Berbagi Pengalaman Meliput Berita dengan Cepat dan Akurat

Cara Menulis Berita Terjemahan yang Kredibel

Jurnalisme translatif bukan sekadar menerjemahkan berita dari sumber asing, tetapi juga menyesuaikannya agar tetap akurat dan relevan bagi pembaca lokal. Untuk menjaga kredibilitas, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan.

Memilih Sumber yang Tepat

Menggunakan media berita internasional yang terpercaya adalah langkah pertama dalam memastikan akurasi informasi. Sumber seperti BBC, Reuters, atau The Guardian dikenal memiliki standar jurnalistik yang tinggi. 

Sebaliknya, berita yang hanya bersumber dari media sosial tanpa konfirmasi lebih lanjut sebaiknya dihindari, karena sering kali mengandung spekulasi atau informasi yang belum diverifikasi.

Menyesuaikan dengan Konteks Lokal

Berita yang diadaptasi dari media asing harus disajikan dengan sudut pandang yang lebih relevan bagi audiens Indonesia.

Mengutip dari situs Kent State University, menjelaskan latar belakang isu atau menghubungkannya dengan kondisi lokal dapat membantu pembaca memahami konteks berita dengan lebih baik.

Selain itu, penerjemahan tidak boleh dilakukan secara kaku atau kata per kata, melainkan harus disesuaikan agar tetap mudah dipahami tanpa mengubah makna aslinya.

Verifikasi dan Kredibilitas

Setiap berita yang diterjemahkan harus mencantumkan sumber asli dengan jelas, termasuk menyertakan tautan jika memungkinkan. Ini tidak hanya meningkatkan transparansi tetapi juga memberikan kesempatan bagi pembaca untuk menelusuri informasi lebih lanjut.

Apabila ada informasi yang masih berkembang atau belum sepenuhnya terkonfirmasi, penting untuk mencantumkan keterangan bahwa berita tersebut masih dalam tahap perkembangan agar tidak menyesatkan pembaca.

Ingin menyusun artikel terjemahan yang menarik, informatif, dan kredibel? Hubungi RadVoice untuk solusi terbaik.

Baca juga: 3 Website Fact Check Tepercaya untuk Verifikasi Informasi

Kesimpulan

Jurnalisme translatif adalah praktik menerjemahkan berita dari media asing ke dalam konteks lokal.

Popularitasnya meningkat karena tren global, kebutuhan akan berita cepat, dan keterbatasan sumber daya media kecil. Namun, tanpa verifikasi yang tepat, praktik ini berisiko menyesatkan pembaca.

Contoh kasus seperti Kim Soo Hyun dan konflik Rusia-Ukraina menunjukkan bagaimana berita dapat kehilangan konteks aslinya. Agar tetap kredibel, media harus memilih sumber terpercaya, menyesuaikan berita dengan perspektif lokal, serta selalu mencantumkan referensi asli.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?