Mengenal Konten Eksplisit yang Gamblang dan Terang-terangan

Mengenal Konten Eksplisit yang Gamblang dan Terang-terangan

Pernahkan Anda mendengar istilah konten eksplisit? Konten yang seringkali dianggap sebagai konten yang vulgar atau kasar ini ternyata memiliki alasan dan tujuannya sendiri. 

Namun, jika digunakan dengan tepat, konten ini dapat membantu Anda.

Penasaran dengan arti dari konten eksplisit dan alasan tujuannya dibuatnya artikel ini? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Konten Eksplisit?

Jika dijelaskan per kata, eksplisit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menjelaskan secara gamblang, terus terang, dan tidak berbelit-belit. Secara mudahnya, istilah eksplisit digunakan untuk penyampaian informasi yang jelas.

Jika dikaitkan dengan kata konten, maka dapat diartikan sebagai sebuah karya yang memberikan informasi jelas. 

Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan konten implisit yang menjelaskan informasi secara tersirat.

Namun, karena informasi yang disampaikan secara terang-terangan, konten eksplisit sering dikaitkan dengan kata-kata yang kasar dan tidak baik untuk didengar. 

Hal tersebut sering menjadi permasalahan dari konten eksplisit dan justru dihindari oleh sebagian orang.

Konten Eksplisit di Dunia Marketing

Sebenarnya, konten eksplisit telah hadir puluhan tahun yang lalu dan berkembang di seluruh dunia. Mereka berlomba untuk menunjukkan keunggulan produknya. 

Namun, tidak sedikit konten yang seakan merendahkan kompetitor hingga memicu konflik yang disebut dengan advertisement war.

Contohnya, di luar negeri terdapat perusahaan yang sering membuat konten secara terang-terangan bernama Oatly

Perusahaan susu dari oat ini sering membuat konten yang secara terang-terangan mengatakan kalau produknya lebih baik daripada produk susu lainnya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan Atlantis Press mengatakan bahwa strategi periklanan yang dibuat oleh Oatly sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan akhirnya dapat menaikkan pendapatan perusahaan.

Namun, di Indonesia, beberapa perusahaan sempat menggunakan strategi konten tersebut dengan akhir yang tidak nyaman. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, Dewan Periklanan Indonesia mengesahkan Etika Pariwara Indonesia (EPI)

Di dalam EPI, contohnya, terdapat aturan yang tidak memperbolehkan menggunakan kalimat superlatif tanpa bukti tertentu dan menjatuhkan kompetitor lainnya. 

Saat ini, contoh paling mudah penggunaan konten eksplisit di sekitar Anda terdapat pada bungkus rokok. 

Meskipun para produsen rokok ingin produknya terjual, tapi mereka harus menampilkan dan menjelaskan dampaknya bagi kesehatan. 

Kekurangan Konten Eksplisit

Membuat konten eksplisit saat ini menjadi sebuah tantangan bagi para penulis maupun seniman. 

Meski telah disebutkan alasan dan tujuanBTA, namun terdapat beberapa kekurangan dari membuat konten eksplisit.

Jika Anda tidak berhati-hati, konten eksplisit justru malah membahayakan produk dan bahkan perusahaan Anda, seperti melakukan persaingan yang tidak sehat hingga membatasi penjualan produk Anda. 

Berikut beberapa kekurangan konten eksplisit:

1. Konflik dan Kontradiksi

Membuat konten yang secara terang-terangan dapat memicu konflik dan kontradiksi. 

Contohnya, jika Anda tidak berhati-hati saat menjelaskan keunggulan dari produk Anda, banyak kompetitor yang akan merasa bahwa Anda sedang menyindir mereka.

Selain itu, contoh kontradiksi yang paling mudah lainnya adalah iklan rokok. 

Pada beberapa iklan rokok, mereka menggunakan penggambaran yang asyik dan keren. Namun, di bagian akhir, selalu ditampilkan kerugian merokok.

2. Filter atau Penyaringan Konten

Filter atau penyaringan dapat dikatakan sebagai hal yang sangat sulit untuk dihindari. 

Biasanya, filter ini dilakukan oleh perusahaan atau penyedia layanan dengan kriteria yang hampir mirip. 

Dampaknya adalah penyebaran informasi atau produk Anda menjadi terbatas.

Contohnya, jika di dalam lirik sebuah lagu tersebut terdapat kata atau gambar tertentu yang tidak cocok didengarkan oleh anak-anak, perusahaan tersebut akan memberi label E (Eksplisit) dan aturan ketentuan umur.

Jika Anda perhatikan periklanan di Indonesia, iklan rokok atau iklan dewasa lainnya telah melakukan penyaringan oleh Komisi Penyiaran Indonesia yang hanya boleh tayang di atas pukul 10 malam.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, konten eksplisit pada dasarnya merupakan konten yang menyampaikan informasi secara terang-terangan. 

Namun, pada pengaplikasian dan pengertian saat ini, jenis konten ini seringkali dikaitkan dengan hal vulgar dan tidak cocok untuk anak-anak. 

Padahal, jika digunakan dan dimanfaatkan dengan tepat, konten Anda dapat menjadi sangat bagus dan informatif. 

Jadi, siapkah Anda mencoba membuat konten eksplisit untuk perusahaan Anda?

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?