Di balik podcast yang earcatching, biasanya ada naskah yang sudah dipersiapkan dengan baik.
Naskah ini tidak harus terlalu rinci atau dibacakan kata demi kata, namun berperan penting untuk menjaga kejelasan pesan dan alur pembahasan.
Jika Anda baru mau memulai podcast atau siniar, belajar cara membuat naskah podcast adalah langkah awal yang penting.
RadVoice Indonesia akan membahas definisi dan langkah yang bisa membantu podcaster pemula untuk menyusun naskah.
Apa Itu Podcast?
Podcast merupakan konten audio digital yang dapat diakses kapan saja melalui internet.
Umumnya, podcast berisi obrolan, diskusi, pembahasan topik tertentu, monolog, wawancara, hingga narasi yang disajikan dalam format episode.
Platform seperti Spotify, Apple Podcasts, Castbox, Noice, SoundCloud hingga YouTube Music menjadi tempat populer untuk mendengarkan podcast.
Berbeda dengan radio yang mengalir secara real-time dan cenderung lebih formal, podcast menawarkan nuansa yang lebih personal ke pendengar, fleksibel, serta topik yang lebih relevan dan dekat dengan pendengar. Selain itu, podcast dapat direkam terlebih dahulu dan disesuaikan sesuai kebutuhan kreator.
Oleh karena itu, dalam membuat naskah podcast tidak harus terlalu kaku. Namun tetap diperlukan agar konten tetap terstruktur dan tidak melenceng dari topik utama.

Baca juga: Cara Membuat Pembukaan dan Penutup Podcast yang Menarik
Tips Membuat Naskah Podcast yang Menarik
Hal paling awal yang perlu diingat, yaitu merancang naskah podcast bukan seperti menulis skrip drama atau berita, melainkan bisa lebih layaknya bercakap dengan pendengar, seolah menebak respons mereka.
Dalam penulisannya, ada gaya yang khas seperti lebih santai, komunikatif, dan terasa seperti sedang mengobrol langsung dengan pendengar. Berikut beberapa tips penting dalam perancangan naskah podcast yang bisa Anda terapkan:
1. Kenali Target Audiens
Tentukan siapa target pendengar podcast Anda. Apakah mereka mahasiswa, pekerja kantoran, ibu rumah tangga, atau profesional di bidang tertentu? Ini akan memengaruhi gaya bahasa, humor, dan kedalaman topik.
2. Gunakan Bahasa Lisan
Ya, naskah podcast lebih menggunakan bahasa tuturan. Maka menulislah seperti Anda sedang berbicara. Hindari kalimat yang terlalu panjang dan rumit. Gunakan kata ganti orang seperti “kamu”, “kita”, atau “gue” sesuai dengan karakter dan target pendengar Anda.
Jangan ragu untuk membaca naskah berulang kali dan dengan volume yang sedikit kuat, sebelum direkam bisa membantu menguji kelancarannya.
3. Buat Outline Sebelum Menulis Lengkap
Dalam membuat naskah podcast, Anda tidak perlu langsung menulis paragraf demi paragraf. Sebab, ini akan membebani dan mengacaukan struktur gagasan yang ingin Anda sampaikan kepada pendengar.
Akan lebih baik, Anda membuat kerangka atau outline naskah terlebih dahulu. Isinya terkait apa saja poin yang akan dibahas, urutan logisnya, dan durasi tiap segmen.
Usahakan nanti pada saat merekam, tetap berpatokan pada outline tersebut. Sehingga Anda tidak terdistraksi untuk membahas di luar topik yang sudah disusun di awal.
4. Sisakan Ruang untuk Improvisasi
Tidak semua bagian harus ditulis penuh. Beberapa podcaster hanya menggunakan bullet point dan berimprovisasi saat merekam. Pilih gaya yang paling nyaman untuk Anda berbicara.
Dalam improvisasi ini, umumnya podcaster akan menyambungkannya dengan pengalaman pribadi, isu topik yang sedang berkembang di masyarakat, atau mengambil contoh-contoh perumpamaan yang bukan realita sesungguhnya.
5. Perhatikan Timing
Perkiraan durasi sangat penting agar podcast tidak terlalu panjang atau terlalu singkat. Sebagai panduan kasar: satu halaman naskah biasanya setara dengan dua sampai tiga menit audio.
Selain itu, dalam satu kalimat, cukup terdiri dari delapan hingga 10 kata. Cara ini berguna untuk menjaga napas dalam satu tarikan saat merekam suara dan menentukan tone atau nada penyampaian cerita siniar Anda.

Baca juga: 3 Contoh Naskah Podcast untuk Referensi Anda
Struktur Naskah Podcast
Naskah podcast yang baik biasanya terdiri dari beberapa bagian penting berikut:
1. Opening / Intro
Ini bagian untuk menyapa pendengar, memperkenalkan diri (jika perlu), dan menyampaikan tema episode. Bisa juga disisipi jingle atau intro musik.
Contoh:
“Halo Radders, selamat datang di Radvoice Talk, tempat kamu bisa dengerin cerita dan insight menarik seputar dunia kreatif dan digital. Di episode kali ini, kita bakal bahas soal cara membuat naskah podcast yang efektif.”
2. Isi Utama / Main Content
Pastikan alurnya logis, tidak melompat-lompat, dan beri transisi yang jelas antar segmen. Bagian ini memuat pembahasan utama, bisa berupa:
- Opini atau cerita pribadi
- Hasil riset
- Wawancara dengan narasumber
- Tips dan tutorial
Bahkan, bagi beberapa orang, salah satunya Shindu Alpito, dia merasa harus menyiapkan riset sedetail mungkin untuk membangun isi dari siaran podcast program YouTube-nya Shindu’s Scoop.
“Terkadang saya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk riset,” kata Shindu
3. Call to Action (CTA)
Sisipkan ajakan ke pendengar untuk melakukan sesuatu, misalnya:
- Follow podcast
- Kunjungi website
- Share episode ke teman
4. Closing
Tutup dengan pernyataan yang meninggalkan kesan, bisa berupa ringkasan, kutipan, atau teaser untuk episode berikutnya.
Contoh: “Itu dia tadi beberapa tips buat Anda yang lagi mencoba membuat naskah podcast. Semoga bermanfaat, dan sampai ketemu di episode berikutnya!
Baca juga: Jurnalis Medcom.id Shindu Alpito Bagikan Tips Menulis Naskah Podcast Wawancara Menarik

Contoh Format Naskah Podcast
Berikut adalah template dasar yang bisa Anda kembangkan sesuai kebutuhan:
NASKAH PODCAST: Episode 10: Tips Menulis Naskah Podcast, durasi 15 menit.
1. Opening (Durasi: 1–2 menit)
- Jingle/Intro Musik sebagai bumper in sinyal bahwa siaran Anda akan dimulai.
- “Halo! Selamat datang kembali di Radvoice Weekly Talk bersama saya, Asti.”
- “Di episode kali ini, kita akan bahas hal yang sering disepelekan tapi krusial, yaitu naskah podcast.”
Cukup tiga poin. Tujuannya untuk membuka ruang improvisasi mulai dari menanyakan kabar, hingga ritme bicara agar tidak terlalu cepat. Buatlah pendengar menyimak kata yang Anda sampaikan dengan intonasi yang diatur.
2. Segmen Utama (Durasi: 10 menit)
Subtopik 1: Kenapa Naskah Penting
- “Tanpa naskah, podcast bisa ngalor-ngidul. Pendengar bisa bingung.”
- “Naskah itu ibarat GPS buat konten Anda.”
Ceritakan sedikit bagaimana tanpa naskah, cerita Anda bisa melebar ke berbagai topik tanpa alur yang jelas.
Subtopik 2: Tips Menulis Naskah
- “Tulis seperti ngobrol.”
- “Gunakan bullet point untuk improvisasi.”
Anggap saja Anda sedang ingin curhat kepada seseorang, dengan urutan cerita yang runut. Lalu simulasikan dengan membaca keras naskah tersebut.
3. Call to Action (Durasi: 1 menit)
- “Kalau Anda merasa konten ini berguna, jangan lupa follow podcast ini.”
- “Dan share ke teman dan kolega Anda yang sedang mulai merintis podcast juga, ya!”
Langkah ini untuk membuat pendengar merasa relate, teringat dengan apa yang terjadi pada dirinya atau teman mereka.
4. Closing (Durasi: 1 menit)
- “Saya Asti pamit, sampai jumpa di episode berikutnya dari Radvoice Weekly Talk! Have a great weekend!
Biasanya bagian ini akan ditutup petunjuk tema episode berikutnya, lalu penutup disertai dengan musik bumper out.
Podcaster pemula juga bisa mendapat perhatian pendengar dengan menggunakan naskah yang telah disusun dengan matang.
Jangan takut untuk menyuarakan suara dan ide Anda. Tim RadVoice siap membantu menyusun dan menyuarakan identitas brand Anda dengan cara lain, seperti melalui blog, artikel, press release, atau berbagai macam konten tulisan.
