Menulis artikel kesehatan memang membutuhkan validitas data yang didukung oleh sains. Selain data, Anda juga membutuhkan banyak persiapan literatur. Tidak jarang, penulis mengalami kesulitan untuk menyelaraskan data dengan narasi yang mudah dipahami.
Terkadang, Anda membutuhkan cara menulis lebih efektif untuk melakukan reportase atau menulis artikel kesehatan. Laman ScienceDirect menyatakan, setidaknya ada tiga syarat penting untuk menulis, yakni subyek yang layak dilaporkan, pengetahuan tentang struktur dasar artikel yang ditinjau sejawat atau peer review, dan pengetahuan tentang esensi penulisan yang baik.
Tiga hal tersebut ternyata juga mendukung proses sebelum menulis artikel, yakni riset kata kunci, mencari sumber kredibel seperti jurnal ilmiah, serta transparan untuk memposisikan diri sebagai pembaca.
Dirangkum dari berbagai sumber, RadVoice Indonesia merangkum tiga cara menulis artikel kesehatan sebagai berikut.
Tips Menulis Artikel Kesehatan
Mengkomunikasikan isu-isu melalui artikel kesehatan butuh perspektif berbeda. Terlebih, target audiens yang dituju adalah pembaca yang awam dengan masalah kesehatan. Bentuk komunikasi dapat melalui artikel, esai, atau multimedia platform seperti foto, video, atau infografis.
Dalam tulisan ini, setidaknya terdapat tiga cara menulis artikel kesehatan. Cara ini dapat menjadi dasar bagi Anda yang baru mulai menjajal topik-topik kesehatan. Mari bahas!
1. Lakukan Riset dan Gunakan Jurnal Ilmiah
Cara menulis artikel kesehatan yang pertama adalah melakukan riset dengan sumber jurnal-jurnal ilmiah. Jika konteksnya adalah artikel, maka lakukan riset sebanyak-banyaknya dengan sumber jurnal yang kredibel. Hal ini akan berpengaruh ke penyampaian fakta dan data yang dapat menghilangkan asumsi pembaca.
Apa saja yang perlu Anda lakukan selama meriset artikel kesehatan? Menurut Dr. Suhasini Sharma dalam tulisan How to Become a Competent Medical Writer? menyatakan, mencari literatur dan me-review informasi dibutuhkan.
Kedua hal tersebut perlu dilakukan agar hasil informasi dapat digunakan penulis sebagai pendukung dokumen. Strategi pencarian yang tepat dan mengklasifikasi informasi yang diambil dalam potongan yang berguna menjadi hal yang sangat penting.
“A correct search strategy and classifying retrieved information in usable chunks is very important.”
– Dr. Suhasini Sharma
2. Pilih Format dan Definisikan Audiens Anda
Cara menulis artikel kesehatan yang berikutnya adalah memilih format dan mendefinisikan audiens.
Setelah riset, pilihlah format penulisan artikel kesehatan yang ingin Anda buat. Laman Postgraduate Medical Education Harvard Medical School menyarankan, pemilihan format penulisan berpengaruh pada gaya bertutur di artikel. Bahkan bisa saja dialihkan ke medium berbeda, misalnya video atau infografis, yang perlu disesuaikan dengan audiens.
Selain itu, pastikan juga Anda memilih dan mendefinisikan audiens yang tepat. Bagaimana caranya? Anda dapat memahami tujuan penulisan artikel kesehatan tersebut, kemudian putuskan audiens Anda agar dapat menentukan konteks yang tepat untuk dituangkan ke artikel.
Terdapat tiga hal yang berpengaruh pada format dan definisi audiens menurut laman Postgraduate Medical Education Harvard Medical School, yakni diksi, latar belakang dan penjelasan, serta simpati alami yang membuat Anda perlu untuk mempersuasi pembaca dan pembaca loyal atau bertahan untuk menggali informasi tersebut.
Ternyata, hal tersebut berkaitan dengan menulis konten artikel kesehatan yang relate dan disukai banyak orang. Salah satunya adalah melakukan segmentasi audiens.
“Melakukan segmentasi audiens akan membantu Anda membangun konten-konten yang memancing interaksi atau engaging.”
– RadVoice Indonesia
3. Transparan
Terakhir, cara menulis artikel kesehatan adalah menjadi seseorang yang transparan. Mengutip dari laman European Journalism Observatory, Anda dapat melakukannya dengan memberi link ke sumber asli dan menjelaskan kemungkinan afiliasi dari orang yang Anda wawancarai.
Ada satu tips dari sebuah jurnal berjudul Writing Empirical Articles: Transparency, Reproducibility, Clarity, and Memorability yang ditulis Morton Ann Gernsbacher. Dalam jurnal tersebut, dinyatakan bahwa penulis, khususnya penulis artikel kesehatan perlu membedakan konfirmasi dari eksplorasi.
Maksudnya, eksplorasi adalah cara yang valid dalam penyelidikan ilmiah. Sedangkan konfirmasi adalah cara untuk menguji validitasnya.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga cara menulis artikel kesehatan, yakni sebagai berikut.
- Melakukan riset dan menggunakan jurnal ilmiah yang kredibel.
- Memilih format dan mendefinisikan target audiens pembaca artikel kesehatan.
- Menjadi penulis yang transparan.
Semoga dengan tiga cara menulis artikel kesehatan di atas, dapat membantu Anda memetakan konten artikel kesehatan untuk target audiens yang tepat. Semangat!