5 Contoh Artikel Opini yang Layak Tayang di Media

Menulis Kolom

Pernahkan Anda membaca artikel opini di media dan ingin turut menuangkannya dalam bentuk tulisan?

Rutin mempelajari contoh artikel opini yang tayang di media adalah langkah awal yang membantu Anda untuk mencapai hal tersebut.

Jika Anda konsisten menulis opini di media, Anda bahkan dapat membangun personal branding sebagai pakar. 

Namun sebelum memulainya, Anda perlu memahami apa itu artikel opini hingga contoh artikel opini yang layak untuk dipublikasikan. 

RadVoice Indonesia menjelaskannya untuk Anda. Berikut selengkapnya.

Apa yang Dimaksud Artikel Opini?

Artikel opini adalah pendapat atau pandangan pribadi terhadap sebuah isu atau peristiwa tertentu yang dimuat di media online maupun cetak. 

Artikel ini berbeda dengan laporan atau artikel berita yang netral dan objektif.

Mengutip Journalism University, opini cenderung menggambarkan perspektif pribadi penulis dan ditulis untuk memancing diskusi. Artikel ini turut mendorong pembaca untuk bersikap kritis terhadap isu yang sedang dibahas. 

Baca juga: Ide Konten Instagram untuk Bisnis: Panduan Lengkap Postingan Menarik di Akhir Pekan

Meski berdasarkan pada pendapat pribadi, artikel opini juga tetap berbasis pada fakta dan penelitian. Penulis tetap menyertakan bukti, pendapat ahli, atau data yang relevan untuk mendukung opini mereka.

Beberapa jenis artikel opini yang umumnya muncul di media yaitu sebagai berikut.

  • Op-ed, yakni opposite the editorial page atau opini yang diterbitkan pada halaman yang berseberangan dengan editorial di media cetak
  • Artikel persuasif, yakni opini yang ditulis untuk meyakinkan pembaca tentang sudut pandang tertentu. Artikel ini didukung dengan argumen, bukti, dan daya tarik emosional agar menerima perspektif penulis  
  • Artikel feature, yakni opini mendalam yang membahas topik tertentu. Artikel ini menggabungkan anekdot pribadi, penelitian, hingga pendapat ahli
contoh artikel opini
Meski berdasarkan pada pendapat pribadi, artikel opini juga tetap berbasis pada fakta dan penelitian. (Foto oleh Rawpixel.com/Freepik)

Struktur Artikel Opini yang Baik

Jika ingin menulis opini di media, Anda juga harus memahami struktur menulis artikel agar sudut pandang dalam tulisan dapat tersampaikan dengan baik. Menurut Writers Gig, berikut struktur umum untuk penulisan opini. 

Judul

Struktur opini yang baik selalu dimulai dengan judul untuk menarik pembaca. Hindari membuat judul opini yang panjang dan bertele-tele. 

Buat judul opini menarik yang langsung menggambarkan isinya dan relevan dengan argumen yang ingin disampaikan. 

Misalnya, seperti judul opini yang pernah diterbitkan detik.com pada 15 Mei 2023 berjudul ‘Tahun Politik dan Stres Pemilu’. Judul itu menggambarkan isi opini yang menjelaskan bagaimana dinamika tahun politik dapat memengaruhi kondisi psikologis masyarakat.

Baca juga: 5 Cara Membuat Naskah Podcast Monolog yang Punya Kekuatan Storytelling

Pernyataan Pembuka

Setelah judul, Anda dapat menyampaikan pernyataan pembuka berupa ringkasan singkat tentang opini yang akan disampaikan. 

Pernyataan ini berfungsi sebagai pengantar untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan konteks awal sebelum masuk ke argumen utama. 

Misalnya, dalam opini ‘Tahun Politik dan Stres Pemilu’, penulis membuka dengan kalimat yang menggambarkan suasana menjelang pemilu yang dipenuhi perdebatan, banjir informasi, dan tekanan sosial. Dengan demikian, pembaca memahami arah tulisan serta alasan mengapa topik tersebut penting untuk dibahas.

artikel opini
Selain judul yang menarik, Anda juga perlu menyampaikan pernyataan pembuka berupa ringkasan singkat tentang opini yang akan disampaikan. (Foto oleh Freepik)

Argumen

Pada bagian ini, Anda dapat menyampaikan argumen tentang topik yang dibahas dalam artikel opini. 

Argumen ini sebaiknya didukung oleh data, contoh kasus, pengalaman pribadi, atau analisis situasi terkini. Tujuannya adalah meyakinkan pembaca bahwa pendapat Anda memiliki dasar yang kuat.

Argumen ini sekaligus menjadi kesempatan bagi Anda untuk menyampaikan informasi baru yang mungkin belum didengar pembaca. 

Bukti

Bukti ini termasuk data atau contoh kasus yang menjadi bagian dari argumen Anda. Terdapat banyak cara untuk memasukkan bukti pendukung ini ke dalam penulisan opini Anda. 

Selain dalam bentuk tulisan, Anda juga dapat menyampaikan dalam bentuk grafik, bagan, tabel, dan lainnya. 

Kesimpulan

Akhiri artikel opini Anda dengan pernyataan penutup yang kuat maupun ajakan untuk bertindak. 

Sampaikan rangkuman dari isi opini Anda dan mengingatkan apa yang telah mereka baca. 

Cara Membuat Artikel Opini

Lantas bagaimana cara membuat artikel opini yang menarik? Berikut sejumlah langkah yang dapat Anda ikuti menurut Neural World.

Pilih Topik yang Relevan

Pilih topik yang relevan dan menarik saat akan menulis opini. Anda dapat mempertimbangkan peristiwa terkini atau isu yang sedang tren.

Menurut Dr. Ratih Kabinawaadjunct research fellow di School of Social Sciences, University of Western Australia (UWA), dalam interview bersama RadVoice menyampaikan agar memilih topik yang sesuai keahlian saat akan menulis opini di media.

“Semua keahlian punya keunikan sendiri-sendiri. Kemudian, bagaimana Anda bisa memunculkan keunikan itu di tulisan,” katanya.

Untuk memperkaya informasi dalam opini, Ratih juga menyarankan untuk melakukan wawancara layaknya jurnalis. Dari hasil wawancara itu, akan diperoleh data untuk diolah dan ditulis di dalam artikel.

Buat Pembuka yang Menarik

Kalimat pembuka yang menarik akan memikat pembaca dan mendorong mereka untuk terus membaca. Mulailah dengan kalimat pembuka yang memikat atau anekdot menarik untuk memperkenalkan topik yang akan Anda bahas. 

Berikan Bukti Pendukung

Untuk memperkuat opini Anda, berikan bukti dan contoh pendukung. Anda dapat menyertakan fakta, data statistik, pendapat ahli, dan contoh lainnya untuk mendukung opini yang Anda tulis. 

Bukti pendukung ini akan memperkuat argumen Anda dan membuat artikel menjadi lebih persuasif. 

Sampaikan Argumen Tandingan

Antisipasi adanya perbedaan atau argumen tandingan dalam artikel Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda telah mempertimbangkan perspektif lain terhadap topik yang Anda tulis.

artikel opini
Sampaikan opini dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami pembaca. (Foto oleh Freepik)

Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana

Sampaikan opini Anda dengan jelas dan sederhana. Gunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami untuk menghindari kebingungan bagi pembaca. 

Berikan alur yang logis pada argumen Anda sehingga pembaca dapat memahaminya dengan baik. 

Buat Kesimpulan dan Ajakan Bertindak

Rangkum poin-poin utama yang Anda sampaikan dalam artikel opini. Akhiri dengan kesimpulan yang memancing rasa ingin tahu atau meninggalkan dampak bagi pembaca. 

Anda juga dapat mendorong pembaca untuk bertindak lebih lanjut dengan berkomentar, berbagi, atau tindakan lainnya. 

Revisi dan Edit Artikel Anda

Luangkan waktu untuk merevisi dan mengedit artikel Anda. Periksa kembali alur tulisan, kejelasan, tata bahasa dalam opini yang Anda tulis. 

Pastikan argumen Anda mengalir lancar dan mudah dipahami oleh pembaca.

Seperti Apakah Artikel Opini yang Dapat Diterbitkan?

Contoh artikel opini yang terlampir dalam setiap poin ulasan di bawah ini bisa menjadi referensi Anda ketika menulis opini di media.

Kesesuaian antara Judul dan Isi

Menulis judul yang menarik dan selaras dengan isi tulisan wajib dilakukan jika Anda menulis opini di media.

Contoh artikel opini yang disertakan di bawah ini memiliki judul yang terkesan agak panjang. Akan tetapi, Anda akan paham mengapa penulis butuh judul sepanjang ini usai membaca isinya.

Tulisan Hent AjoLeda, staf pengajar Program Studi Ilmu Pemerintahan di STPM Santa Ursula Ende, diterbitkan oleh kumparan pada 26 Juni 2024 dengan judul “Menakar Dampak dan Tantangan Gig Society dalam Ekonomi Digital di Indonesia”.

Pemikiran Hent AjoLeda adalah salah satu contoh artikel opini yang relevan dari sisi judul maupun isi tulisan. (Tangkapan layar dari kumparan.com)

Penulis menyadari gig society (fenomena di mana pasar kerja memiliki pekerja freelance atau bersifat jangka pendek) barangkali bukan tema yang populer di kalangan awam.

Oleh karena itu, dalam artikelnya, penulis merasa perlu menjelaskan apa yang hendak ia paparkan melalui judul yang lebih panjang.

Pesan Tunggal yang Jelas

Dalam memaparkan argumen, penulis kadang tergoda untuk menyertakan banyak pesan sekaligus.

Hal ini sebaiknya dihindari karena pesan yang banyak justru akan mengurangi efektivitas pesan. Audiens tidak akan memahami pesan dengan baik atau malah akan berhenti membaca artikel tersebut.

Baca juga: 3 Cara Menulis Argumen yang Solid, Berlaku untuk Semua Jenis Artikel

Salah satu contoh artikel opini yang memenuhi kriteria ini adalah artikel Kompasiana oleh Muhammad Dahron dengan headline “Mungkinkah Ruang Kerja Bersama Gratis di Daerahku Menjadi Kenyataan?” Tulisan ini ia publikasikan di akunnya pada 23 Juni 2024.

Artikel Muhammad Dahron untuk Kompasiana memaparkan idenya melalui sebuah pesan tunggal yang jelas. (Tangkapan layar dari Kompasiana.com)

Dalam artikel tentang ruang kerja bersama gratis ini, penulis menyampaikan sebuah pesan tunggal yang terbaca dengan jelas, mulai dari judul hingga penutup tulisan.

Ini merupakan contoh artikel opini yang mengangkat isu lama, dengan kemasan yang baru.

Penulis juga memberikan argumen pendukung yang lengkap menggunakan data yang beragam. Penulis mengakhiri artikel dengan menawarkan beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh pihak-pihak terkait.

Pembahasan Disertakan dalam Beberapa Subtema

Dalam memberikan gambaran yang luas atau menyuguhkan sudut pandang yang unik, Anda bisa memecah pembahasan ke dalam sub-subtema di dalamnya.

Contoh artikel opini tentang media sosial di bawah ini memberikan gambaran lebih jelas tentang penggunaan subtema tersebut.

Kolom Inayah Hidayati berjudul “Media Sosial dan Lanskap Mobilitas Pariwisata” untuk detikNews diterbitkan pada 11 Juni 2024.

Tulisan Inayah Hidayati untuk detikNews merupakan contoh artikel opini yang berhasil menggunakan unsur subtema guna menyampaikan argumen dengan lebih baik. (Tangkapan layar dari news.detik.com)

Sesuai kata ‘lanskap’ yang disematkan dalam judul, penulis memberikan gambaran dan latar belakang yang cukup luas.

Namun, berkat beberapa subtema yang ia sertakan, tulisannya menjadi lebih mudah dipahami. Subtema, bagaikan sekat-sekat yang membagi topik pembahasan, namun masih terhubung satu sama lain.

Pemilihan Kata Sederhana

Ketika menulis opini di media, penulis terkadang tanpa sadar ingin mengesankan pembaca.

Dari keinginan ini, muncul beberapa tindakan seperti menggunakan istilah-istilah yang rumit dan memiliki kesan intelek.

Tulisan Karmin Winarta berjudul “Hidup di Desa dan Ilusi Slow Living yang diterbitkan detikNews pada 11 Juni 2024 menjadi contoh artikel opini yang baik tentang bagaimana menyusun tulisan yang mengesankan namun tetap mudah dipahami pembaca.

Baca juga: 3 Cara Memilih Diksi agar Tulisan Anda Lebih Menarik

Menggunakan bahasa sederhana adalah kunci menulis opini yang baik. (Tangkapan layar dari news.detik.com)

Karmin membuka tulisannya dengan menggunakan kalimat-kalimat pendek. Bahkan, ia juga menggunakan kalimat langsung.

Namun, data-data yang ia paparkan sebelumnya, ia bantah sendiri di paragraf berikutnya. Hentakan yang tiba-tiba ini seolah membuka mata pembaca lebih lebar.

Pilihan Kata Kekinian

Media selalu menyukai kebaruan. Dengan memilih media yang tepat, Anda bisa memilih kata yang menarik hati para pembaca.

Tentu, sebelumnya Anda juga harus mencermati karakteristik pembaca dan media tersebut.

Menggunakan dua kata kekinian dalam judul, tulisan Muhamad Rajif berjudul “E-Sport dan Gen Z” yang diterbitkan GEOTIMES pada 13 Juni 2024 adalah contoh artikel opini yang mampu menyajikan tulisan yang komprehensif.

E-sport dan Gen Z adalah beberapa kata yang populer di kalangan masyarakat saat ini. (Tangkapan layar dari geotimes.id)

Tanpa perlu bertele-tele, penulis hanya menambahkan kata sambung ‘dan’ di antara dua topik yang dipilihnya, yaitu e-sport dan Gen Z. Ia lalu membuka tulisan dengan memberikan gambaran singkat mengenai dua topik tersebut.

Hingga akhir paragraf, penulisan dengan konsisten memberikan hubungan antara dua topik tersebut, apa saja kaitan di antara keduanya, dan bagaimana keduanya bisa saling berdampak.

Anda ingin menerbitkan artikel opini di media? RadVoice siap membantu Anda.

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?