Setiap perusahaan tentu menginginkan websitenya tampil di halaman pertama hasil pencarian.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengoptimasi SEO. Kata kunci atau keyword menjadi elemen penting yang dapat meningkatkan peringkat website di halaman hasil pencari.
Pasalnya, keyword membantu seorang digital marketer dalam memahami apa yang dicari oleh audiens.
Mengutip Glints, ada tiga jenis kata kunci, yaitu short tail, mid tail serta long tail. Sesuai dengan namanya, keyword ini dibedakan berdasarkan panjang karakternya.
Dibandingkan dengan short tail dan long tail, mid tail keyword memang lebih jarang digunakan.
Lalu, apa perbedaan long tail dan short tail dalam menulis artikel SEO? Simak selengkapnya dalam artikel yang disajikan RadVoice Indonesia.

Mengutip buku SEO Made Simple for Teachers, short tail artinya kata kunci yang terdiri dari satu atau dua kata.
Jenis kata kunci ini umumnya mencakup topik yang sangat luas dan memiliki volume pencarian yang tinggi.
Short tail juga sering disebut sebagai search query, yaitu istilah populer yang banyak dicari pengguna setiap bulannya.
Baca Juga: 3 Cara Mendatangkan Traffic ke Website, Bukan Hoax!
Untuk memahami short tail, Anda bisa mengeksplor Google Search Console untuk mencari tahu keyword apa yang pengunjung cari di situs Anda.
Anda juga dapat mencari ide short tail keyword melalui Google Keywords Planner, Ubersuggest, Ahrefs, hingga Semrush.
Berikut contoh short tail keyword:
Mengutip Ahrefs, kata kunci short tail penting dalam SEO karena berfungsi sebagai kata kunci inti (seed keyword) dari berbagai turunan kata kunci.
Dengan mengoptimalkan short tail, Anda berpotensi mendapatkan jumlah trafik pencarian organik yang besar.
Selain itu, jenis keyword ini bisa memiliki nilai yang tinggi dan kompetitif dalam strategi iklan pay-per-click (PPC).
Baca Juga: 5 Strategi Konten yang Membangun Kepercayaan Konsumen

Long tail artinya kata kunci yang mencakup frasa yang spesifik, biasanya mencakup tiga kata atau lebih.
Dilansir dari laman Ahrefs, kata kunci long tail memiliki tingkat kompetisi yang lebih rendah.
Menurut laman Yoast, long tail tetap penting dalam SEO karena memudahkan situs Anda terlacak di Google, bahkan menempati peringkat pertama di halaman pencarian.
Alasan kedua, long tail memiliki intensi pencarian yang spesifik dan fokus, sehingga konten yang menggunakan kata kunci ini lebih mendalam dan relevan.
Meskipun volume pencarian cenderung lebih kecil, long tail keyword lebih efektif 70% untuk mendatangkan trafik dibandingkan short tail keyword.
Anda dapat menemukan long tail keyword yang sesuai dengan kebutuhan pemasaran.
Sama seperti short tail keyword, long tail dapat dilacak menggunakan Google Keywords Planner, Ubersuggest, Ahrefs, Semrush dan sejenisnya.
Untuk memberikan gambaran, berikut contoh kata kunci long tail:
Dalam memilih kata kunci long tail, penting untuk memperhatikan volume pencarian.
Semakin tinggi volume pencarian, semakin besar peluang situs Anda terlacak di hasil pencarian Google. Ketika pengunjung mencari informasi spesifik atau niche, situs Anda tetap terlacak.
Dari banyaknya pilihan keyword, Anda perlu menentukan sesuai dengan konten Anda.
Menurut laman Exults, langkah pertama adalah membuat daftar topik riset untuk membantu proses brainstorming keyword yang tepat.
Lakukan riset kata kunci short tail dan long tail bersama tim SEO agar tetap relevan dengan strategi konten Anda.
Selain itu, fokus pada keyword dengan mempertimbangkan antara volume pencarian dan tingkat kompetisi.
RadVoice telah merangkum perbedaan kata kunci short tail dan long tail seperti berikut.

Dilihat dari namanya, perbedaan short tail dan long tail adalah jumlah karakternya.
Mengutip LinkedIn, short tail keyword memiliki jumlah karakter yang lebih sedikit atau hanya satu kata.
Misalnya, “sepatu”, “bunga”, “liburan”, dan sebagainya.
Sementara jumlah kata pada long tail keyword lebih banyak dan biasanya lebih spesifik.
Beberapa contoh long tail keyword antara lain, “sepatu kulit untuk pria pergi ke kantor”, “cara membuat pizza yang enak di rumah”, “penyebab polusi udara tinggi di Jakarta”, dan sebagainya.
Pemilihan kata kunci bergantung pada niche, industri, serta produk perusahaan Anda.
Nantinya, Anda akan tahu kapan menggunakan short tail dan long tail keyword untuk menulis artikel.
Jika Anda memilih short tail keyword, artinya Anda ingin membuat sebuah konten yang sifatnya luas, umum, serta populer.
Biasanya, kata kunci yang singkat akan lebih mudah ditemukan oleh audiens.
Sedangkan long tail keyword lebih spesifik sesuai dengan yang ditargetkan.
Jenis keyword ini akan mempermudah audiens ketika mereka mencari informasi di mesin pencarian.
Karakter long tail keyword yang lebih spesifik membuat volume pencariannya lebih rendah.
Selain itu, persaingan kata kunci panjang ini tidak begitu ketat.
Tak heran, jika long tail keyword lebih mudah membuat konten menduduki posisi yang tinggi di mesin pencarian.
Hanya saja, Anda mungkin akan lebih kesulitan menemukan long time keyword dalam SEO tools.
Dalam hal persaingan, short tail keyword dapat dibilang lebih sengit dalam dunia digital.
Persaingan kata kunci pendek cukup kompetitif, sehingga akan cukup sulit untuk konten berada di posisi pertama.
Jumlah kata yang sedikit dan sifatnya yang general membuat volume pencariannya lebih tinggi.
Short tail keyword juga dapat meningkatkan kesadaran merek agar traffic website terus meningkat.
Keyword difficulty mengacu parameter tingkat kesulitan kata kunci untuk mencapai peringkat tinggi di hasil pencarian organik.
Pada short tail keyword, tingkat search volume sangatlah tinggi. Search volume yang tinggi diikuti dengan tingginya persaingan yang ditunjukkan oleh nilai keyword difficulty.
Long tail keyword mempunyai keyword difficulty yang rendah. Artinya, persaingan untuk menempati halaman pertama hasil pencarian juga semakin kecil.
Perbedaan penting yang terakhir adalah tingkat konversi yang dihasilkan oleh masing-masing keyword.
Secara umum, keyword yang lebih spesifik biasanya mendatangkan pengguna yang sudah tahu apa yang mereka cari.
Sebaliknya, short tail keyword mempunyai tingkat konversi relatif rendah karena karakter keyword yang lebih umum.
Pemilihan kata kunci harus disesuaikan dengan konten yang relevan serta tujuan website perusahaan Anda.
Gunakan short tail keyword untuk membuat topik utama dan kategori sehingga dapat menarik audiens untuk berkunjung dan meningkatkan visibilitas website.
Namun, jika Anda baru memulai website dan ingin menarik trafik yang lebih tertarget, maka long tail keyword menjadi pilihan yang tepat.
Anda juga bisa menggabungkan penggunaan keduanya, tergantung pada tujuan optimasi SEO dan target industri bisnis Anda.
Jangan lupa untuk melakukan riset audiens dan analisis kompetitor untuk memastikan kata kunci bisa dimanfaatkan secara efektif.
Kata kunci merupakan hal penting demi optimasi website Anda.
Ada dua jenis kata kunci yang perlu diketahui, yaitu short tail dan long tail. Keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut:
Kelima perbedaan tersebut perlu diketahui ketika Anda akan melakukan riset keyword.
Kedua jenis keyword tersebut memiliki keunggulannya masing-masing dalam digital marketing perusahaan Anda.
Jadi, sudah siap menentukan jenis keyword terbaik untuk website perusahaan Anda?
Setiap kata memiliki arah. RadVoice membantu Anda merancang strategi SEO yang tepat agar meningkatkan visibilitas brand Anda di mesin pencari dan menarik audiens yang relevan.
