Mengkurasi konten tulisan adalah tantangan tersendiri, terutama dalam menghadapi keterbatasan ruang di perangkat mobile.
Dengan layar kecil dan perhatian pengguna yang singkat, kita harus menyusun informasi secara ringkas, jelas, dan tetap menarik agar tidak dilewatkan oleh pembaca.
Lalu, bagaimana cara menyajikan tulisan yang efektif dalam ruang terbatas?
Moyang Kasih, Senior Editor di Glance Indonesia, berbagi beberapa strategi kepada RadVoice Indonesia mengenai hal tersebut.
Khususnya bagaimana pengalamannya dalam merancang dan menyajikan konten yang informatif meski dalam batasan karakter.
Proses Mengkurasi Konten Tulisan untuk Layar Mobile
Glance adalah platform berbasis layar kunci yang memungkinkan pengguna untuk mengakses berita tanpa membuka ponsel mereka.
Sebagai editor senior, Moyang Kasih memiliki tanggung jawab utama dalam mengkurasi konten tulisan maupun gambar yang muncul di lock screen pengguna.
Ia memastikan bahwa setiap konten yang dipilih tidak hanya menarik tetapi juga memiliki nilai informatif.

Dalam mengkurasi konten, Moyang mengikuti panduan utama dari perusahaan yang menekankan bahwa setiap konten harus bertujuan untuk memberikan informasi, menghibur, dan membantu pengguna menjadi lebih pintar.
“Berangkat dari situ, saya menghindari konten sensasional, kontroversial, atau gosip yang tidak memiliki nilai edukatif,” ucapnya.
Sebagai mantan jurnalis, Moyang juga menerapkan standar jurnalistik dalam memilih konten, seperti akurasi, keseimbangan, dan kebaruan.
Selain itu, aspek visual juga menjadi perhatian utama. Setiap konten yang dikurasi harus memiliki gambar yang relevan dan menarik untuk meningkatkan minat pengguna.
Baca Juga: Menilik Jurnalisme Visual dengan Donny Fernando, Jurnalis Foto Nat Geo Indonesia
Cara Menulis Judul dan Ringkasan yang Singkat, tetapi Tetap Akurat
Membuat judul yang menarik dalam format mobile merupakan satu tantangan tersendiri.
Glance membatasi judul hanya dalam 40-50 karakter agar dapat terlihat sepenuhnya di layar kunci.
Oleh karena itu, Moyang memastikan bahwa judul yang ia buat tetap informatif dan tidak hanya bersifat clickbait.
Salah satu strategi yang digunakan adalah memanfaatkan permainan kata, rima, atau jargon viral agar lebih menarik.
“Meskipun menggunakan teknik ini, saya tetap memastikan bahwa judul memberikan gambaran jelas tentang isi konten yang akan dibaca pengguna,” tuturnya.

Selain judul, ringkasan atau summary yang dibuat juga harus singkat dan padat.
Moyang biasanya memilih satu poin paling menarik dari isi konten untuk dijadikan ringkasan. Hal ini bertujuan agar tidak ada pengulangan informasi antara judul dan ringkasan, serta tetap mampu menarik perhatian pengguna dalam waktu singkat.
Baca juga: 3+ Tips Aulia Rizal Menulis Judul Artikel Menarik
Menyesuaikan Format Konten dengan Preferensi Pengguna Mobile
Dalam mengkurasi konten tulisan untuk layar mobile, Moyang menyadari bahwa preferensi pengguna sangat dinamis.
Oleh karena itu, ia menerapkan pendekatan berbasis data untuk menentukan jenis konten yang paling menarik.
Setiap pekan, Moyang bersama tim menganalisis data keterlibatan pengguna, seperti jumlah klik dan durasi waktu yang dihabiskan dalam suatu konten.
Dari data ini, mereka menyesuaikan strategi dengan memberikan lebih banyak konten yang memiliki performa tinggi.
“Misalnya, jika minggu ini topik seputar tips mudik lebih diminati daripada resep makanan Lebaran, maka tim akan lebih fokus pada konten mudik di pekan berikutnya,” ujar Moyang.

Strategi Menangani Berita Viral yang Berpotensi Kurang Kredibel
Moyang sangat berhati-hati dalam memilih berita viral. Ia memastikan bahwa konten yang dikurasi tidak hanya sekadar mengikuti tren, tetapi juga memiliki nilai yang bermanfaat bagi pengguna.
Jika suatu topik sedang ramai diperbincangkan, ia dan tim lebih memilih menyajikan konten berbentuk explainer yang memberikan wawasan mendalam daripada sekadar memperkuat sensasi yang beredar.
Tantangan dalam Mengkurasi Konten Tulisan dalam Layar Mobile
Salah satunya adalah perhatian pengguna yang sangat terbatas.
Moyang menyebutkan, pengguna ponsel cenderung hanya bertahan selama beberapa detik sebelum memutuskan untuk melanjutkan membaca atau tidak.
“Strategi utama yang diterapkan adalah menyajikan informasi yang paling menarik dan relevan sejak awal,” ujar Moyang.
Selain itu, tantangan lainnya adalah menyeimbangkan antara viralitas dan nilai informasi.
Tidak semua konten yang viral memiliki nilai edukatif, dan sebaliknya, tidak semua konten edukatif menarik perhatian pengguna.
“Ini saya anggap sebagai misi kecil saya, yaitu bagaimana saya dapat menyajikan konten bernilai dengan kemasan yang tetap menarik bagi audiens masa kini,” ucapnya.
Baca Juga: Cara Menyusun Headline Berita untuk Gen Z yang Efektif Tanpa Clickbait
Kesimpulan
Mengkurasi konten tulisan untuk layar mobile membutuhkan strategi yang unik dan terus berkembang sesuai dengan tren serta preferensi pengguna.
Melalui perannya sebagai Senior Editor di Glance Indonesia, Moyang Kasih memastikan bahwa setiap konten yang dikurasi memiliki nilai tambah bagi pengguna.
Dengan kombinasi antara pemilihan konten yang tepat, penulisan judul yang menarik, serta pemanfaatan data analitik, ia terus berinovasi dalam menyajikan informasi yang relevan bagi audiensnya.
Tantangan dalam menulis untuk audiens dengan perhatian yang terbatas di layar kecil menjadi peluang bagi Moyang untuk terus berkreasi dan menghadirkan konten berkualitas yang mudah diakses kapan saja.
Wawancara dengan Moyang Kasih dilakukan pada Jumat, 28 Maret 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.