Judul artikel menjadi unsur terpenting dalam penulisan, khususnya untuk publikasi online.
Ini merupakan hal paling pertama yang pembaca akan perhatikan sebelum memutuskan membaca artikel.
Penting untuk setiap penulis konten selalu membuat judul artikel catchy agar menarik perhatian pembaca.
Baca juga: 3+ Elemen Judul Artikel yang Banyak Disukai Pembaca
Pasalnya, artikel di situs perusahaan saat ini menunjang kegiatan marketing maupun penjualan.
Mengutip Hubspot, pada tahun 2020, 70% marketer sangat aktif dalam berinvestasi untuk membuat konten marketing, dalam hal ini sosial media dan content writing.
Jika melihat data tersebut, penulisan konten untuk website perusahaan kini menjadi hal yang sangat penting dan tidak dapat dikesampingkan.
Untuk membuat judul artikel yang menarik, Aulia Rizal, content strategist startup pendidikan yang berpengalaman menjadi content writer membagikan tipsnya kepada RadVoice Indonesia.
Bagaimana cara Aulia Rizal membuat judul artikel yang menarik minat pembaca?
“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menulis judul artikel yang catchy.
“Pertama, harus mengenal dulu siapa audiensnya. Menurut saya, judul konten harus tetap relevan dan bermanfaat bagi pembaca.
“Sehingga saat menulis judul artikel, saya akan mencoba menempatkan diri sebagai pembaca. Jika hal ini sudah terbentuk, saya akan pikiran pembaca dan mencoba mencari tahu apa yang ingin diketahui dan ingin dicari oleh pembaca.
“Setelah itu, baru membuat judul artikel yang membuat mereka penasaran. Lalu, baru memikirkan metode penulisan judulnya apakah berupa listicle (menggunakan angka), atau SEO friendly, atau yang emosional yang mengunggah emosi pembaca, atau membuat judul dengan metode How To.”
Apakah ada trik khusus menulis artikel agar mendapat respons yang baik dari pembaca?
“Trik khusus sebenarnya tidak ada, namun yang selalu saya lakukan adalah mengetahui behavior pembaca.
“Saya juga terus update dengan jenis konten yang sedang disenangi oleh pembaca.
“Dari situ, nanti baru bisa menentukan artikel seperti apa yang akan dibuat dan dikorelasikan dengan isu yang hendak diangkat.
“Pembaca akan lebih tertarik dengan artikel yang relevan dan bersinggungan dengan mereka.
“Mengetahui karakteristik pembaca, menurut saya, menjadi kunci utama saat ingin menulis artikel agar mendapatkan respons yang baik dari pembaca.
“Semakin dekat dan semakin relevan tulisan dengan pembaca, maka respons pembaca yang menjadi target market pun akan semakin baik.”
Bagaimana Aulia Rizal mencari tahu tren atau jenis konten yang disenangi oleh pembaca?
“Selain harus membaca setiap hari, salah satu cara saya mengetahui tren konten adalah dengan menggunakan tools.
“Saya sering menggunakan Google Trends dan Sprout Social.
“Dengan menggunakan Google Trends, saya dapat mencari topik atau konten yang sedang ngetren berdasarkan wilayah negara.
“Tak hanya itu, dengan Google Trends, saya juga bisa mencari keywords yang sering dipakai dan dapat meningkatkan performa artikel atau konten melalui kata kunci.
“Kalau dengan Sprout Social, saya biasanya menggunakan alat ini untuk menemukan topik yang sedang trending di berbagai platform media sosial.
Baca juga: 5 Tips Mengolah Trending Topic Jadi Konten
“Menurut saya, Sprout Social juga cocok untuk pemula karena sangat mudah digunakan.”
Apakah Aulia Rizal dapat memberikan tips dan trik agar tulisan menarik minat pembaca?
“Ada satu jurus yang selalu saya gunakan dalam membuat konten: ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
“Namun, jangan sampai kita melakukan plagiarisme.
“Hal yang harus diperhatikan bahwa yang kita tiru adalah bagaimana sebuah konten dikemas kepada pembacanya.
“Amati hal-hal yang sedang digemari oleh pembaca dan kemudian modifikasi dengan menyesuaikan dengan isu yang akan ditulis.
“Yang paling penting adalah membuat perencanaan konten terlebih dahulu. Kita harus terlebih dahulu memiliki gambaran konten seperti apa yang hendak dibuat dan siapa audiens kita.
“Jangan lupa untuk melakukan riset juga serta banyak membaca.”
Baca juga: 3 Mindset Penulis Konten saat Mengolah Beragam Topik
Wawancara dengan Aulia Rizal dilakukan pada Senin, 29 Januari 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.