Membuat content plan atau perencanaan konten yang terstruktur adalah langkah penting untuk memaksimalkan strategi konten Anda.
Content plan akan membantu Anda memutuskan apa dan kapan konten akan dipublikasikan.
Hal ini penting untuk menjaga semua tetap pada jalurnya dan memprioritaskan konten mana yang akan dibuat.
Tapi apa itu content plan dan bagaimana cara membuatnya? Berikut RadVoice Indonesia sudah merangkumnya untuk Anda.
Baca juga: 10 Rahasia Menulis Konten yang Menginspirasi Pembaca
Apa Itu Content Plan?

Dikutip dari Forgeandspark.com content plan adalah sebuah “dokumen” yang memuat tujuan, target audiens, pesan utama, serta key story yang ingin kamu sampaikan melalui kanal konten yang kamu pilih.
Dokumen ini berfungsi sebagai peta jalan (roadmap) yang dapat membantu Anda dalam menghasilkan konten yang tepat untuk mencapai target hasil yang diinginkan.
Secara sederhana, content plan atau konten planner menentukan apa yang akan Anda buat, siapa yang menjadi sasaran konten tersebut, serta kapan dan bagaimana konten itu akan dibuat, ditinjau, dan dipublikasikan.
Baca juga: 8 Cara Menulis Konten yang Relate dan Disukai Banyak Orang
Cara Membuat Content Plan

Kunci penting dalam penyusunan content plan adalah dengan membuat struktur konten terlebih dahulu. Berikut ini adalah struktur sederhana yang bisa Anda gunakan untuk membuat content plan dalam sebulan.
1. Tentukan Tujuan Konten
Langkah pertama dalam membuat content plan adalah menentukan tujuan konten Anda. Tujuan ini akan menjadi panduan dalam menentukan tema, format, dan strategi dalam mendistribusikan konten.
Mengutip Ahrefs, Anda dapat memulainya dengan membuat pertanyaan mengapa konten tersebut dibuat, untuk siapa konten itu dibuat, dan di mana konten akan dipublikasikan.
Contoh pertama:
- Tujuan konten adalah meningkatkan interaksi dengan audiens melalui komentar, like, atau share.
- Audiens yang dituju misalnya adalah pelajar atau mahasiswa.
- Sementara konten tersebut akan dipublikasikan di media sosial seperti Instagram atau X.
- Cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah komentar pada unggahan sebesar 30 persen dalam sebulan dengan konten interaktif.
Contoh kedua:
- Tujuan konten adalah memperoleh 500 kunjungan website baru melalui artikel blog.
- Hal ini dapat dilakukan dengan menerbitkan dua artikel blog sehari untuk menarik 500 pembaca baru tersebut.
2. Temukan Tema yang Menarik
Cara paling mudah untuk menentukan tema yang menarik adalah dengan melakukan riset keyword atau kata kunci.
Publik cenderung mencari hal serupa di seluruh platform. Alat keyword untuk Google memiliki data paling akurat yang dapat digunakan.
Manfaat keyword dalam bisnis salah satunya dapat membuat konten lebih beragam dan berbeda setiap harinya, juga menghasilkan konten yang lebih terfokus.
Namun Anda tetap harus memprioritaskan konten mana yang akan dibuat.
Hal ini tentu dilakukan dengan pertimbangan seperti traffic potensial, tingkat kesulitan keyword, hingga potensi bisnis dari konten yang dibuat.
Jangan lupa untuk memperhatikan panjang konten agar sesuai dengan platform yang digunakan. Penting juga untuk menambahkan visual guna meningkatkan daya tarik konten Anda.
3. Buat Kalender Konten
Buat kalender konten yang memuat topik, format, dan jadwal publikasi.
Anda dapat menggunakan template kalender digital seperti Google Sheets, Trello, atau Asana untuk memudahkan pengisian jadwal konten.
Manfaat kalender konten adalah agar Anda dapat menentukan frekuensi posting, misalnya setiap hari kerja dalam waktu seminggu sampai sebulan.
Frekuensi untuk mempublikasikan konten ini bergantung pada kemampuan tim Anda dan kebutuhan audiens.
Misalnya, Anda dapat mempublikasikan satu artikel baru setiap minggu, sementara Instagram dapat membuat dua unggahan per minggu.
Untuk tema yang dibuat dapat dibagi per hari atau per minggu dalam waktu sebulan.
Contohnya, konten blog atau media sosial pada minggu pertama fokus pada topik edukasi, kemudian minggu kedua konten yang lebih ringan seperti hiburan, minggu ketiga konten diskusi, dan minggu keempat konten promosi.
Pertimbangkan juga hari-hari besar dalam kalender seperti hari raya agama, peringatan momen, dan lainnya.
Konten yang berhubungan dengan acara atau hari besar ini bisa meningkatkan engagement dengan audiens.
Baca juga: 3 Ciri Konten Berkualitas, Salah Satunya Mudah Dimengerti
4. Publikasi Konten
Langkah selanjutnya adalah mempublikasikan konten sesuai jadwal yang telah disusun. Anda harus menggunakan platform publikasi yang tepat.
Misalnya, blog atau website untuk konten mendalam seperti artikel, sementara media sosial seperti Instagram, X, LinkedIn untuk konten yang lebih pendek dan menunjukkan visual.
Waktu mengunggah konten juga perlu diperhatikan untuk menjangkau audiens lebih efektif. Jika audiens aktif dari pukul 18.00 hingga 21.00, maka Anda dapat menjadwalkan konten pada waktu tersebut.
Selanjutnya, Anda dapat membagikan konten yang telah dipublikasikan melalui berbagai platform.
5. Lakukan Evaluasi Konten
Setiap akhir bulan, lakukan evaluasi terhadap performa konten yang Anda buat. Gunakan tools seperti Google Analytics untuk mengukur metrik seperti traffic atau engagement.
Dapat dilihat apakah konten sudah mencapai tujuan yang ditetapkan? Atau konten seperti apa yang paling banyak mendapatkan respons positif?
Hasil evaluasi ini bisa menjadi panduan untuk membuat content plan pada bulan berikutnya.
Contoh Content Plan yang Dapat Anda Tiru

Membuat content plan sering kali terasa rumit, terutama jika Anda baru memulai strategi pemasaran konten.
Namun, sebenarnya Anda bisa memulainya dengan struktur sederhana yang mudah diikuti.
Berikut beberapa contoh content plan yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan bisnis atau personal branding Anda, seperti dikutip dari Hootsuit dan Buffer.
1. Content Plan untuk Online Shop Fesyen
Tujuan: Meningkatkan awareness dan penjualan koleksi terbaru
Audiens: Pria/Wanita usia 18–30 tahun yang aktif di media sosial dan mengikuti tren fesyen
Pilar Konten:
- Outfit inspiration
- Edukasi fashion (mix & match, tips gaya)
- Behind the scenes
- Promo dan katalog produk
Platform: Instagram, TikTok
Kalender Konten Mingguan:
- Senin: OOTD video (Reels/TikTok)
- Rabu: Carousel “3 Cara Mix & Match Outerwear”
- Jumat: Promo atau highlight produk best seller
- Minggu: Behind the scenes photoshoot
Baca juga: 5 Ide Konten LinkedIn yang Efektif untuk Meningkatkan Branding Perusahaan
2. Content Plan untuk Bisnis Kuliner (Café / Restoran)
Tujuan: Menarik pengunjung baru dan meningkatkan engagement.
Audiens: Pria & wanita 20–35 tahun yang suka mencoba makanan baru
Pilar Konten:
- Menu highlight / konten visual kuliner
- Edukasi makanan (cara membuat, bahan premium)
- Review pelanggan
- Promo dan event
Platform: Instagram, TikTok
Kalender Konten Mingguan:
- Senin: Video proses pembuatan menu signature
- Rabu: Foto menu terbaru
- Jumat: Testimoni pelanggan
- Sabtu: Promo weekend atau giveaway
3. Content Plan untuk Brand Skincare Lokal
Tujuan: Meningkatkan kepercayaan konsumen dan edukasi produk
Audiens: Pria/Wanita 20–35 tahun yang peduli perawatan kulit
Pilar Konten:
- Edukasi skincare
- Review produk
- Testimoni pengguna
- Behind the brand
Platform: Instagram, TikTok, YouTube (opsional)
Kalender Konten Mingguan:
- Senin: Reels “Kesalahan Skincare yang Sering Dilakukan Pemula”
- Rabu: Carousel penjelasan bahan aktif
- Jumat: UGC/testimoni pelanggan
- Minggu: Behind the scenes produksi
Baca juga: Ingin Fokus Menulis Konten? Coba Ikuti 3 Tips Ini!
Kesimpulan
Membuat content plan untuk sebulan memerlukan perencanaan yang matang, mulai dari menentukan tujuan hingga melakukan evaluasi.
Anda juga harus menentukan tema yang menarik dan relevan, serta menyusun jadwal dalam kalender untuk memudahkan publikasi konten.
Dengan mengikuti lima langkah tersebut, Anda dapat membuat content plan yang lebih terstruktur, efektif, dan relevan bagi audiens.
Ingin membuat content plan yang rapi, terarah, dan efektif untuk satu bulan penuh? RadVoice siap membantu Anda menyusun strategi konten yang konsisten untuk pertumbuhan brand Anda.
