Bagaimana Kontributor Daerah Idham Khalid Mengangkat Isu yang Jarang Dilirik Media Nasional

kontributor daerah idham khalid

Sebagai kontributor daerah asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, Idham Khalid kerap menemui berbagai tantangan dalam pekerjaannya. 

Mulai dari akses informasi yang terbatas, kesulitan komunikasi dengan narasumber, hingga mengangkat isu yang menarik untuk dipublikasikan di media nasional.  

Media nasional cenderung selektif dalam memilih isu dari daerah. Tak jarang, Idham harus memutar otak mencari ide yang dianggap menarik di level nasional. 

Baca juga: Mengenal Atribusi dalam Berita, Pentingnya Menyebut Sumber Informasi

kontributor daerah idham khalid
Idham (kanan) mengakui, mengangkat isu yang menarik untuk dipublikasikan di media nasional menjadi tantangan selama menjadi kontributor daerah. (Foto oleh Idham Khalid)  

Ia terus mengasah kemampuannya dalam meliput berbagai peristiwa lokal mulai dari sosial, politik, hingga bencana alam sejak menjadi kontributor daerah Kompas.com pada 2019. 

Lima tahun berselang, ia kemudian pindah ke TribunLombok.com dan menjadi editor untuk berita daerah di wilayah yang dikenal dengan seribu masjid itu. 

RadVoice Indonesia telah berbincang dengan Idham terkait pengalamannya menghadirkan berbagai berita daerah sebagai berikut.

Tantangan Kontributor Daerah Idham Khalid 

Idham mengakui, menjadi kontributor daerah bagi media nasional bukan perkara mudah. 

Tak seperti wartawan daerah yang memang khusus memberitakan isu lokal, sebagai kontributor di media nasional, Idham harus menyesuaikan kebutuhan nilai berita yang diinginkan bagian redaksi.  

Misal berita tentang penangkapan pengedar sabu di wilayah Lombok, Idham tak sekadar menuliskan berita penangkapan. Ia juga harus mencari sudut pandang atau angle yang menarik agar berita tersebut layak dipublikasikan di media nasional. 

“Sebagai kontributor daerah, saya harus menggali lebih dalam. Misal modus atau motif dari pelaku dalam mengedarkan sabu,” ujarnya. 

kontributor daerah
Ilustrasi. Sebagai kontributor di media nasional, Idham harus menyesuaikan kebutuhan nilai berita yang diinginkan bagian redaksi. (Foto oleh Freepik)

Contoh pemberitaan yang pernah dibuat Idham salah satunya tentang seorang penjaga sekolah di Mataram yang menyimpan sabu di buku perpustakaan. 

Kejelian untuk mengangkat angle tertentu dan memahami nilai berita tersebut, menjadi salah satu upaya Idham agar berita itu layak diterbitkan di media nasional. 

“Usahakan juga membuat judul yang menarik dan tidak normatif,” ucap Idham. 

Baca juga: 5 Tips Membuat Judul Artikel Menarik untuk Pembaca

Pemilihan Isu Daerah

Idham tak menampik bahwa media nasional cenderung lebih tertarik dengan isu-isu yang sedang ramai atau viral. 

Padahal di wilayah Lombok banyak peristiwa lokal yang lebih berdampak, seperti permasalahan lingkungan, perkembangan pariwisata, hingga MotoGP Mandalika.  

“Terkadang event besar seperti MotoGP di Mandalika dianggap sepele, nggak penting. Nanti giliran ada insiden, baru kita diminta untuk kejar beritanya,” ucapnya.

kontributor daerah idham khalid
Menurut Idham (kanan), media nasional cenderung lebih tertarik dengan isu-isu yang sedang viral. (Foto oleh Idham Khalid)

Sebagai kontributor daerah, Idham menyebut dirinya saat itu cukup rutin melaporkan berbagai persiapan MotoGP yang digelar perdana di Mandalika pada 2022. 

Meski terkadang tak semua hasil liputannya dipublikasikan dengan berbagai pertimbangan redaksi nasional.   

Idham pun menyiasatinya dengan membuat cerita yang tidak hanya relevan bagi masyarakat lokal, tapi juga memiliki daya tarik bagi pembaca nasional. 

Baca juga: Storytelling dalam Jurnalisme: Menceritakan Fakta dengan Cara yang Berbeda

Misalnya, bagaimana destinasi wisata seperti Mandalika tak hanya membawa peluang ekonomi, tapi juga tantangan bagi masyarakat lokal seperti persoalan lahan dan sumber daya. 

Idham juga rutin membagikan kisah-kisah unik seperti tradisi yang hanya ada di Lombok.

Salah satunya tentang Tradisi Roah yang menceritakan ritual doa bersama yang rutin digelar di awal, pertengahan, dan akhir Ramadan oleh masyarakat Sasak. 

Relevansi Media di Daerah

Idham menuturkan, media nasional harus memahami kondisi suatu daerah agar lebih terbuka dengan isu-isu daerah yang sering terabaikan.  

Pemahaman mendalam terhadap budaya, nilai, maupun dinamika setempat menjadi kunci untuk menghasilkan liputan yang tak hanya informatif tapi juga relevan. 

Cerita-cerita lokal yang selama ini belum diketahui publik juga akan menarik untuk diangkat. 

“Media juga bisa menganalisa konten yang dibutuhkan pembaca daerah, karena tidak semua daerah memiliki kesamaan karakter pembaca,” ujar Idham. 

Kesimpulan

Sebagai kontributor daerah, Idham menghadapi berbagai tantangan, mulai dari akses informasi terbatas hingga menyesuaikan isu agar dapat diterbitkan di media nasional. 

Ia harus jeli menentukan sudut pandang berita yang menarik dan relevan bagi pembaca nasional.

Idham menekankan pentingnya pemahaman media nasional terhadap kondisi daerah agar lebih terbuka terhadap isu-isu lokal yang sering terabaikan. 

Dengan memahami karakteristik pembaca di setiap wilayah, media dapat menyajikan konten yang lebih relevan dan informatif.

Wawancara dengan Idham Khalid dilakukan pada Jumat, 22 Maret 2025. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?