Jika Anda seorang pebisnis, ingatlah bahwa brand Anda adalah sebuah janji. Ketika tim branding dan marketing melakukan kesalahan dalam menjaga brand image, maka kepercayaan publik akan mulai pupus.
Jadi, membangun brand image dengan penuh pertimbangan adalah hal yang utama. Ini demi memastikan image tersebut memang dibuat untuk jangka waktu panjang atau seumur hidup perusahaan.
Ini juga salah satu alasan media relations masih dibutuhkan oleh perusahaan atau pebisnis.
Sebuah brand atau merek tidak pernah berhasil didirikan hanya dengan mengunggah logo yang terlihat bagus dan menulis beberapa baris di media sosial.
Banyak investasi yang dilakukan. Ada penelitian tentang pasar serta pesaing yang harus diidentifikasi. Setiap bisnis bahkan harus mempelajari apa itu brand image dan mengapa itu diperlukan oleh perusahaan.
Namun, ketika Anda sedang memulai bisnis baru atau sudah mendirikannya, kesalahan tidak dapat dihindari. Setidaknya, ada beberapa kesalahan yang cukup umum dari para tim branding dalam menjaga brand image.
Kesalahan dalam Menjaga Brand Image
Citra perusahaan adalah hal yang penting dan berperan untuk keseluruhan strategi pemasaran.
Berikut merupakan beberapa kesalahan dalam menjaga brand image atau hal-hal yang dapat berisiko menimbulkan asosiasi negatif bagi perusahaan, seperti dikutip dari Latana:
1. Memiliki Customer Support yang Buruk
Brand image perusahaan Anda bisa saja menjadi anjlok karena tidak memiliki customer support yang baik. Biasanya, ini bisa ditemui di jajak pendapat publik yang menunjukkan peringkat buruk.
Jika seseorang menelepon Anda karena masalah yang mereka alami terkait produk atau layanan brand Anda, maka jangan perbaiki situasi yang buruk ini dengan mempersulit mereka untuk mendapatkan bantuan dari Anda.
Setelah itu, ada lebih banyak masalah yang perlu dikhawatirkan jika pelanggan menyuarakan ketidakpuasan mereka di media sosial. Untuk menanggapi situasi ini, Anda perlu merombak dan membersihkan setiap jalur komunikasi antara perusahaan dan pelanggan.
2. Gagal Memenuhi Janji Brand Image
Jika Anda membangun brand image dengan janji yang besar, maka tepati janji tersebut dan berikan jaminan bila diperlukan. Kalau Anda mengatakan produk atau jasa Anda adalah yang termurah, maka tawarkan harga yang benar-benar paling terjangkau.
Apabila Anda menawarkan layanan tercepat, maka lakukan hal ini dengan cepat.
Ini semua adalah bukti keseriusan menanggapi ketidakpuasan pelanggan. Kesalahan dalam menjaga brand image yang cukup fatal adalah upaya yang tidak konsisten dalam memenuhi standar dan janjinya sendiri.
3. Membiarkan Ulasan Negatif
Semua pelaku bisnis tentu saja mengharapkan ulasan positif dari setiap pengalaman customer. Sayangnya, bisa jadi tidak semua konsumen merasa puas dan berujung memberikan ulasan negatif.
Langkah terbaik untuk menangani ulasan negatif adalah terlibat dengan komentar miring tersebut. Namun, hindarilah respons emosional. Jika Anda bereaksi buruk terhadap ulasan negatif, ini akan merusak brand image Anda secara perlahan.
Baik atau buruknya ulasan dari customer, menanggapi semua ulasan akan menunjukan bahwa Anda siap dan bersedia berinteraksi dengan pelanggan.
4. Cold Email Campaign yang Berlebihan
Cold email campaign yang berlebihan bisa menjadi konsep yang mungkin justru merusak brand image Anda. Meskipun ini lebih berlaku untuk industri B2B, tetapi pengalaman buruk pelanggan yang satu ini dapat berlaku untuk industri mana pun. Sebabnya, cold email campaign “tidak penting” dikirim ke pembeli yang berharga.
Solusi untuk ini: ekstra hati-hatilah dengan pesan email dan siapa pelanggan yang Anda targetkan. Hal ini terutama berlaku untuk email calon pelanggan, tetapi bisa juga berlaku ke rangkaian email pemasaran yang meleset dari sasaran dengan pengiriman yang terlalu agresif dan eksekusi yang buruk.
5. Desain dan Konten yang Buruk
Desain dan konten adalah aset perusahaan yang diharapkan bisa meningkatkan brand awareness. Branding, desain, dan konten yang buruk merupakan beberapa hal yang dapat benar-benar mematikan citra perusahaan.
Kenyataannya, banyak copywriting yang buruk digunakan oleh perusahaan. Hal ini tentu memperburuk brand image. Perhatikan juga tips membuat copywriting efektif dan cara membuat copywriting berima.
6. Media Sosial yang Tidak Aktif
Akun media sosial yang tidak aktif adalah kesalahan dalam membangun brand image yang kini kerap terlihat dan sebenarnya mudah dihindari. Beberapa pemilik media sosial jarang melakukan update dan tidak memberikan feedback.
Memilih akun media sosial yang tepat untuk bisnis Anda adalah sesuatu yang cukup bijak. Misalnya, jika bisnis Anda menargetkan pensiunan, maka menargetkan mereka melalui Snapchat, LINE, atau TikTok, bukanlah pilihan yang tepat.
Cobalah cara menggunakan media sosial untuk praktisi PR, brand, dan perusahaan.
7. Pengalaman Situs Web yang Buruk
Media informasi yang paling utama dicari adalah website. Jadi ketika Anda memiliki situs web berkualitas buruk, maka inilah kesalahan dalam menjaga brand image.
Gunakan domain yang pribadi yang sesuai. Ketika Anda tidak punya waktu untuk menampilkan beberapa hal detail yang apik, setidaknya bangun satu halaman yang menjelaskan siapa Anda dan apa yang Anda lakukan atau apa yang Anda jual.
Situs web yang terstruktur dan menyajikan informasi dengan jelas, bisa memberikan kepercayaan terhadap suatu brand image.
8. Mengabaikan Tren Pasar Saat Ini
Di zaman sekarang ini, orang-orang selalu aktif. Selain itu, anak muda saat ini sedang dibentuk untuk menjadi generasi yang paling banyak memiliki informasi.
Di era informasi seperti saat ini, ketidaktahuan adalah sebuah pilihan. Jika Anda ingin bisnis yang dijalankan berumur panjang atau up-to-date, selalu ikuti inovasi bisnis, tren, dan berita.
Kesalahan dalam menjaga brand image yang terakhir yakni ketidaksiapan mengikuti tren pasar kini.
Kesimpulan
Mengelola brand image bukanlah suatu hal yang mudah. Delapan kesalahan yang kerap terjadi dalam menjaga image perusahaan yang telah susah payah dibangun, yaitu:
- Memiliki customer support yang buruk
- Gagal memenuhi janji brand image
- Membiarkan ulasan negatif
- Media sosial tidak aktif
- Desain dan konten yang buruk
- Cold email campaign yang mengganggu
- Pengalaman situs web yang buruk
- Mengabaikan tren pasar saat ini
Itulah beberapa kesalahan dalam menjaga brand image sebuah bisnis atau perusahaan. Bagaimanapun juga, kesuksesan tergantung pada cara Anda membentuk pengalaman pelanggan Anda.