Apa Itu Content Plan? Mengapa Penting dan Cara Membuatnya

Menyusun content plan atau perencanaan konten yang terstruktur merupakan langkah penting dalam strategi content writing

Content plan membantu menentukan apa yang akan dibuat, kepada siapa konten ditujukan, serta kapan konten dipublikasikan agar lebih konsisten dan terarah. Tanpa perencanaan yang jelas, konten berisiko tidak fokus dan sulit dievaluasi. 

Lalu, apa itu content plan, mengapa penting, dan bagaimana cara membuatnya? Berikut RadVoice Indonesia merangkumnya untuk Anda.

Pengertian Content Plan

Content plan menentukan apa yang akan Anda buat, siapa yang menjadi sasaran konten tersebut. (Foto oleh Pexels).

Mengutip dari Forgeandspark.com, content plan adalah sebuah “dokumen” yang memuat tujuan, target audiens, pesan utama, serta key story yang ingin Anda sampaikan melalui kanal konten yang Anda pilih. 

Dokumen ini berfungsi sebagai peta jalan (roadmap) yang dapat membantu Anda dalam menghasilkan konten yang tepat untuk mencapai target hasil yang diinginkan.

Secara sederhana, content plan atau konten planner menentukan apa yang akan Anda buat, siapa yang menjadi sasaran konten tersebut, serta kapan dan bagaimana konten itu akan dibuat, ditinjau, dan dipublikasikan.

Baca juga: 4 Kunci Penting Penyusunan Content Plan

Elemen Penting dalam Content Plan dan Contohnya

Memahami elemen-elemen penting dalam content plan sangat penting agar memastikan konten yang dibuat sesuai dengan tujuan. (Foto oleh Pexels)

Sebelum Anda membuat content plan, sebaiknya Anda pahami dulu elemen-elemen penting dalam content plan karena setiap elemen berfungsi sebagai dasar untuk menentukan arah penulisan, menjaga konsistensi, dan memastikan konten yang dibuat sesuai dengan tujuan serta audiens yang dituju. Berikut adalah elemen-elemennya.

Tujuan Konten

Sebelum menyusun perencanaan konten, Anda perlu memahami tujuan konten tersebut dibuat. Tujuan ini dapat berbeda pada setiap perusahaan atau brand.

Sebagai contoh, perusahaan teknologi dapat menyusun content plan untuk meningkatkan konversi melalui website, seperti pembelian, pendaftaran, atau pendataan yang berdampak pada peningkatan keuntungan. 

Sementara itu, perusahaan lain dapat menggunakan konten untuk membagikan pengalaman keberhasilan kegiatan corporate social responsibility (CSR) kepada konsumen melalui media sosial.

Setiap perusahaan memiliki tujuan dan makna yang ingin disampaikan melalui konten. Oleh karena itu, penulis perlu memahami tujuan tersebut secara jelas sejak awal sebelum melakukan perencanaan konten.

Target Audiens

Langkah ini kerap dilupakan dalam pembuatan content plan, terutama dalam penyusunan content plan untuk media sosial.

Pasalnya, informasi tentang demografi audiens atau pengikut pada akun media sosial suatu perusahaan dapat membantu pemasaran yang lebih efektif.

Demografi audiens meliputi jenis kelamin, age range atau usia, lokasi, dan sejumlah data lainnya terkait followers atau audiens.

Selain itu, dengan mengetahui data audiens secara detail, penyusun content plan dapat lebih mudah menentukan tone and manner yang digunakan dalam pembuatan konten.

Misalnya, sapaan kepada audiens, gaya bahasa dalam penulisan artikel yang mengikuti pembaca, juga terkait gaya desain yang akan diiterapkan dalam mendukung visual konten.

Jenis Konten

Anda  juga perlu mengetahui jenis konten yang akan digunakan agar penyampaian pesan sesuai dengan tujuan, karakter audiens, dan platform yang dipilih. Dikutip dari Belajarlagi berikut adalah jenis-jenis konten. 

1. Konten Berdasarkan Format

  • Konten teks: Konten berbentuk tulisan untuk menyampaikan informasi atau gagasan, seperti artikel, whitepaper, dan case study.
  • Konten visual: Konten berbasis visual untuk mempermudah pemahaman, seperti infografis, gambar, dan video.
  • Konten audio: Konten dalam format suara yang dapat didengarkan, seperti podcast dan audiobook.

2. Konten Informatif

Konten yang bertujuan memberikan informasi, fakta, atau data yang relevan dan mudah dipahami audiens.

3. Konten Edukasi

Konten yang memberikan pengetahuan atau pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman audiens.

4. Konten Marketing

Konten yang berfokus pada penyelesaian masalah konsumen untuk mendorong minat dan keputusan pembelian.

5. Konten Interaktif

Konten yang mengajak audiens berpartisipasi secara aktif untuk meningkatkan engagement.

6. Konten Review

Konten berupa ulasan pelanggan sebagai bukti pengalaman dan kepuasan terhadap produk atau layanan.

Kalender Konten

Elemen yang juga perlu diperhatikan dalam penyusunan content plan adalah menentukan waktu posting terbaik.

Sebelum menentukan waktu posting untuk tiap konten yang telah dibuat, Anda perlu mengetahui waktu terbaik pada tiap jenis platform di mana konten tersebut ditayangkan.

Ini memungkinkan konten Anda untuk mendapat reach (jangkauan audiens) dan engagement (interaksi) yang tinggi.

Misalnya, jika Anda ingin menayangkan konten di platform media sosial LinkedIn, maka waktu terbaik berdasarkan data yang dilansir Hootsuite adalah pada Selasa pagi, Kamis sore, dan Jumat pagi.

Sedangkan jika Anda telah menyusun content plan untuk ditayangkan di situs blogging seperti WordPress, maka waktu terbaik untuk menerbitkan konten adalah pada hari Senin pagi.

Panduan Gaya dan Tone

Panduan gaya dan tone diperlukan untuk memastikan tulisan disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, konsisten, dan sesuai dengan karakter audiens.

Bahasa yang sederhana bukan berarti dangkal. Justru, semakin mudah tulisan Anda dipahami, semakin besar peluang orang membacanya sampai habis.

Hindari jargon teknis tanpa penjelasan dan jangan buat kalimat terlalu panjang. Cobalah membaca ulang tulisan Anda dengan suara keras. Jika terasa berat di mulut, pembaca juga akan kesulitan memahaminya.

Gunakan kalimat aktif seperti “Anda bisa mencoba…” alih-alih “Dapat dicoba oleh Anda…”

Platform yang Digunakan

Langkah membuat content plan harus menggunakan platform publikasi yang tepat. 

Misalnya, blog atau website untuk konten mendalam seperti artikel, sementara media sosial seperti Instagram, X, LinkedIn untuk konten yang lebih pendek dan menunjukkan visual.

Waktu mengunggah konten juga perlu diperhatikan untuk menjangkau audiens lebih efektif. Jika audiens aktif dari pukul 18.00 hingga 21.00, maka Anda dapat menjadwalkan konten pada waktu tersebut.

Selanjutnya, Anda dapat membagikan konten yang telah dipublikasikan melalui berbagai platform.

Baca juga: 5 Cara Simpel Membuat Content Plan Dalam Sebulan

Pentingnya Content Plan dalam Content Writing

Jika perencanaan konten jelas, Anda dapat menyusun konten secara terarah dan strategis. (Foto oleh Pexels).

Content plan berperan penting dalam membantu Anda menyusun konten secara terarah dan strategis. Dengan perencanaan yang jelas, proses penulisan menjadi lebih konsisten, efisien, dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Konsistensi dan Fokus

Content plan membantu menjaga publikasi konten tetap teratur dan konsisten, sehingga audiens terus terhubung dengan brand dan pesan yang disampaikan tanpa jeda yang membingungkan. 

Membuat Proses Penulisan Lebih Cepat

Dengan content plan, Anda dapat tahu apa yang harus dibuat dan kapan, sehingga pekerjaan bisa lebih efisien dan cepat karena ide dan jadwal sudah tersedia sebelumnya.

Mengurangi Risiko Konten Salah Arah

Perencanaan konten menuntun penulis untuk memahami tujuan dan target audiens secara jelas, sehingga konten yang diproduksi lebih selaras dengan tujuan strategis, tidak melenceng atau membingungkan audiens. 

Memudahkan Evaluasi dan Perbaikan

Dengan adanya rencana konten yang jelas dan terstruktur, kualitas konten bisa dievaluasi untuk diperbaiki demi hasil yang lebih baik di masa depan.

Baca juga: Saat Membuat Content Plan, Wajib Jawab 3 Pertanyaan Ini!

Cara Membuat Content Plan untuk Content Writing

Content plan membantu menentukan tujuan, ide, jadwal, hingga evaluasi konten agar proses content writing berjalan lebih terstruktur. (Foto oleh Pexels)

Untuk menghasilkan konten yang terarah dan efektif, Anda perlu menyusun content plan secara sistematis. Content plan membantu menentukan tujuan, ide, jadwal, hingga evaluasi konten agar proses content writing berjalan lebih terstruktur.

Tentukan Tujuan dan Audiens

Langkah pertama dalam membuat content plan adalah menentukan tujuan konten Anda. Tujuan ini akan menjadi panduan dalam menentukan tema, format, dan strategi dalam mendistribusikan konten.

Mengutip Ahrefs, Anda dapat memulainya dengan membuat pertanyaan mengapa konten tersebut dibuat, untuk siapa konten itu dibuat, dan di mana konten akan dipublikasikan.

Contoh pertama:

  • Tujuan konten adalah meningkatkan interaksi dengan audiens melalui komentar, like, atau share.
  • Audiens yang dituju misalnya adalah pelajar atau mahasiswa.
  • Sementara konten tersebut akan dipublikasikan di media sosial seperti Instagram atau X.
  • Cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah komentar pada unggahan sebesar 30 persen dalam sebulan dengan konten interaktif.

Contoh kedua:

  • Tujuan konten adalah memperoleh 500 kunjungan website baru melalui artikel blog.
  • Hal ini dapat dilakukan dengan menerbitkan dua artikel blog sehari untuk menarik 500 pembaca baru tersebut.

Daftar Ide Konten

Cara paling mudah untuk menentukan tema yang menarik adalah dengan melakukan riset keyword atau kata kunci. 

Publik cenderung mencari hal serupa di berbagai platform, sehingga alat keyword, khususnya untuk Google, dapat digunakan sebagai acuan karena memiliki data yang relatif akurat.

Dalam konteks bisnis, keyword membantu menghasilkan konten yang lebih terfokus dan bervariasi. 

Meski demikian, penulis tetap perlu memprioritaskan konten yang akan dibuat dengan mempertimbangkan traffic potensial, tingkat kesulitan keyword, serta potensi bisnisnya.

Selain itu, panjang konten perlu disesuaikan dengan platform yang digunakan. Penambahan elemen visual juga penting untuk meningkatkan daya tarik konten.

Buat Kalender Publikasi

Buat kalendar konten  yang memuat topik, format, dan jadwal publikasi.

Anda dapat menggunakan template kalender digital seperti Google Sheets, Trello, atau Asana untuk memudahkan pengisian jadwal konten.

Manfaat kalender konten adalah agar Anda dapat menentukan frekuensi posting, misalnya setiap hari kerja dalam waktu seminggu sampai sebulan.

Frekuensi untuk mempublikasikan konten ini bergantung pada kemampuan tim Anda dan kebutuhan audiens.

Misalnya, Anda dapat mempublikasikan satu artikel baru setiap minggu, sementara Instagram dapat membuat dua unggahan per minggu.

Untuk tema yang dibuat dapat dibagi per hari atau per minggu dalam waktu sebulan.

Contohnya, konten blog atau media sosial pada minggu pertama fokus pada topik edukasi, kemudian minggu kedua konten yang lebih ringan seperti hiburan, minggu ketiga konten diskusi, dan minggu keempat konten promosi.

Pertimbangkan juga hari-hari besar dalam kalender seperti hari raya agama, peringatan momen, dan lainnya.

Konten yang berhubungan dengan acara atau hari besar ini bisa meningkatkan engagement dengan audiens.

Panduan Gaya dan Format

Dikutip dari Content Management Course, panduan gaya dan format berfungsi sebagai acuan dalam penulisan konten agar penggunaan bahasa, tone, dan struktur tulisan tetap konsisten. 

Panduan ini mencakup aturan dasar seperti tone dan voice, penggunaan kalimat aktif, tata bahasa, serta format penulisan agar konten mudah dipahami dan selaras dengan identitas brand.

Dengan adanya panduan gaya dan format, seluruh konten dapat disajikan secara rapi, profesional, dan memiliki suara yang seragam di berbagai platform.

Tentukan KPI

Dikutip dari Content Workshop, KPI atau Key Perfomance Indicator adalah nilai yang dapat diukur yang menunjukkan seberapa efektif sebuah organisasi atau strategi mencapai tujuan utamanya. 

Dalam content marketing, KPI digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan strategi konten,  misalnya melalui metrik seperti traffic situs, engagement, conversion, dan lainnya,  sehingga tim bisa melihat apa yang bekerja dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki demi mencapai tujuan bisnis

Baca juga: 10 Tips Content Writing untuk Pemula agar Tulisan Dibaca Banyak Orang

Contoh Content Plan

Membuat content plan sering kali terasa rumit, terutama jika Anda baru memulai strategi pemasaran  konten. (Foto oleh Pexels).

Membuat content plan sering kali terasa rumit, terutama jika Anda baru memulai strategi pemasaran  konten. 

Namun, sebenarnya Anda bisa memulainya dengan struktur sederhana yang mudah diikuti. 

Berikut beberapa contoh content plan yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan bisnis atau personal branding Anda, seperti dikutip dari Hootsuit dan Buffer.

1. Content Plan untuk Online Shop Fesyen

Tujuan: Meningkatkan awareness dan penjualan koleksi terbaru

Audiens: Pria/Wanita usia 18–30 tahun yang aktif di media sosial dan mengikuti tren fesyen

Pilar Konten:

  • Outfit inspiration
  • Edukasi fesyen (mix & match, tips gaya)
  • Behind the scenes
  • Promo dan katalog produk
  • Platform: Instagram, TikTok

Kalender Konten Mingguan:

  • Senin: OOTD video (Reels/TikTok)
  • Rabu: Carousel “3 Cara Mix & Match Outerwear”
  • Jumat: Promo atau highlight produk best seller
  • Minggu: Behind the scenes photoshoot

2. Content Plan untuk Bisnis Kuliner (Café / Restoran)

Tujuan: Menarik pengunjung baru dan meningkatkan engagement.

Audiens: Pria & wanita 20–35 tahun yang suka mencoba makanan baru

Pilar Konten:

  • Menu highlight / konten visual kuliner
  • Edukasi makanan (cara membuat, bahan premium)
  • Review pelanggan
  • Promo dan event
  • Platform: Instagram, TikTok

Kalender Konten Mingguan:

  • Senin: Video proses pembuatan menu signature
  • Rabu: Foto menu terbaru
  • Jumat: Testimoni pelanggan
  • Sabtu: Promo weekend atau giveaway

3. Content Plan untuk Brand Skincare Lokal

Tujuan: Meningkatkan kepercayaan konsumen dan edukasi produk

Audiens: Pria/Wanita 20–35 tahun yang peduli perawatan kulit

Pilar Konten:

  • Edukasi skincare
  • Review produk
  • Testimoni pengguna
  • Behind the brand
  • Platform: Instagram, TikTok, YouTube (opsional)

Kalender Konten Mingguan:

  • Senin: Reels “Kesalahan Skincare yang Sering Dilakukan Pemula”
  • Rabu: Carousel penjelasan bahan aktif
  • Jumat: UGC/testimoni pelanggan
  • Minggu: Behind the scenes produksi

Kesimpulan 

Content plan merupakan panduan penting dalam content writing agar proses penulisan berjalan terarah, konsisten, dan sesuai tujuan. 

Dengan memahami elemen-elemen content plan serta menerapkannya secara sistematis, penulis dapat menghasilkan konten yang relevan, efektif, dan tepat sasaran sesuai karakter audiens dan platform yang digunakan.

Ingin membuat content plan yang rapi, terarah, dan efektif untuk satu bulan penuh? RadVoice siap membantu Anda menyusun strategi konten yang konsisten untuk pertumbuhan brand Anda.

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?