Peran PR yang tepat menjadi faktor penting dalam memperkenalkan 25hours Hotel Jakarta The Oddbird, hotel pertamanya di Asia Tenggara.
Hotel yang berlokasi di Distrik 8 Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan, ini berupaya membangun brand awareness dan menarik perhatian audiens yang lebih luas.
“Dengan tagline kami, ‘Come as you are’, kami mendorong para pengunjung untuk menerima diri mereka yang sebenarnya,” ujar Jehan Djody, Assistant Director of Marketing & Communication 25hours Hotel Jakarta The Oddbird, kepada RadVoice Indonesia.
Jehan bertanggung jawab atas strategi komunikasi dan pemasaran untuk memperkenalkan hotel yang telah dibuka sejak 24 November 2024 ini.
Berbekal pengalaman di bidang F&B dan perhotelan, Jehan dan timnya berusaha membangun citra hotel yang unik dan menarik melalui peran PR yang otentik dan fokus pada pengalaman pelanggan.
Baca juga: 3 Alasan Bisnis Perhotelan Membutuhkan Divisi Humas menurut Sebastian Adityo Prabowo
25hours Hotel Jakarta memiliki 210 kamar yang didesain dengan gaya perpaduan alam dan retro urban. Selain itu terdapat 135 apartemen servis, 11 ruang kreatif, dan ballroom.
25hours Hotel sebelumnya telah memiliki lebih dari sepuluh hotel yang tersebar di Jerman, Prancis, Austria, hingga Dubai.
Peran PR 25hours Hotel Jakarta
RadVoice Indonesia mewawancarai Jehan Djody mengenai pembukaan 25hours Hotel Jakarta hingga peran PR yang dijalankan demi meningkatkan brand awareness hotel. Berikut selengkapnya.
Sebagai hotel 25hours pertama di Asia Tenggara, bagaimana Anda menjalankan aktivitas PR dan media di Indonesia?
“Kami menyesuaikan kegiatan PR kami dengan budaya dan lanskap media Indonesia yang dinamis.
“Tidak seperti properti lainnya, kami fokus untuk terhubung dengan penduduk setempat melalui storytelling yang kreatif, kolaborasi dengan influencer, dan media sosial.
“Strategi kami menyoroti keunikan hotel yang terkait dengan SCBD dan daya tarik lifestyle di dalamnya.”
Apa cerita di balik nama 25hours? Bagaimana Anda berbagi nilai brand dengan media dan publik Indonesia?
“Nama tersebut melambangkan sesuatu yang luar biasa, menawarkan 25 jam penuh dengan kreativitas dan pengalaman.
“Kami membagikannya melalui storytelling, acara media, dan kolaborasi dengan influencer lokal. Tagline kami ‘Come as you are’ mempromosikan suasana yang ramah dan otentik.”
Apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan kesadaran atas brand hotel yang relatif baru seperti 25hours?
“Kami menyelenggarakan media preview, bermitra dengan media setempat, dan membuat acara seperti makan malam dan pameran seni.
“Untuk rencana ke depan, di antaranya termasuk bekerja sama dengan seniman dan influencer lokal untuk membangun brand sebagai bagian dari gaya hidup Jakarta.”
Bagaimana Anda melihat pentingnya siaran pers dan undangan media di sektor perhotelan saat ini, terutama untuk 25hours di Jakarta?
“Keduanya penting untuk membangun kredibilitas dan berbagi informasi yang akurat.
“Undangan media memungkinkan jurnalis untuk merasakan keberadaan brand secara langsung, sehingga dapat menghasilkan cerita yang otentik dan relevan dengan audiens mereka.”
Perusahaan Anda ingin mengundang media? Hubungi RadVoice sekarang.
Adakah kiat PR dan hubungan media dari Anda?
“Bangun hubungan yang tulus dengan media dan sesuaikan promosi Anda dengan audiens mereka.
“Kampanye yang sukses menghasilkan liputan dan melibatkan audiens.
“Kampanye ini menceritakan kisah yang menarik, menggunakan saluran yang tepat, dan memiliki hasil yang terukur.
Baca juga: 6 Langkah Mengadakan Media Visit Bagi PR, Perkuat Hubungan dengan Jurnalis
“Dari latar belakang saya di bidang F&B dan perhotelan, saya belajar bahwa storytelling dan menciptakan pengalaman brand yang mendalam adalah kunci kesuksesan.
“Inovasi adalah kuncinya. Tetap terdepan dalam tren, manfaatkan platform digital, dan ciptakan pengalaman yang berkesan bagi media dan publik.”
Kesimpulan
Keberadaan 25hours Hotel pertama di Asia Tenggara menandai langkah strategis dalam ekspansi global dari hotel yang berpusat di Eropa ini.
Jehan menyoroti keunikan hotel yang memadukan gaya alam dan retro urban dengan lokasinya yang berada di pusat bisnis SCBD.
Ia menekankan pada peran PR untuk menyampaikan storytelling yang kreatif, kolaborasi dengan influencer, dan pemanfaatan tren media sosial demi mengenalkan 25Hours Hotel.
Menurutnya, melalui storytelling dapat memberikan pengalaman brand yang lebih mendalam kepada audiens.
Wawancara dengan Jehan Djody dilakukan pada Jumat, 10 Januari 2025. Wawancara ini telah diedit agar lebih ringkas.
