7 Tips Wawancara Narasumber yang Sulit dan Tertutup

jawaban narasumber

Wawancara narasumber yang sulit dan tertutup menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalis dalam melakukan pekerjaannya.

Ada kalanya narasumber hanya memberikan jawaban singkat, menghindari pertanyaan, hingga enggan berbicara sama sekali. Situasi seperti ini bisa menghambat proses pencarian informasi yang akurat dan komprehensif.

Butuh strategi dan pendekatan yang tepat agar proses wawancara narasumber dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan. Bagaimana tips melakukan wawancara narasumber yang sulit dan tertutup, simak ulasannya lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Narasumber yang Sulit dan Tertutup?

tips wawancara narasumber
Tips yang harus dilakukan dalam menghadapi narasumber yang enggan menjawab. (Foto oleh: user2846165/freepik)

Narasumber yang sulit adalah seseorang yang tidak ingin membagikan informasi karena alasan tertentu baik secara pribadi, professional, ataupun politik. Mereka sering kali ragu untuk menjawab karena merasa tidak nyaman, jawaban takut disalahartikan, atau bahkan tidak percaya pada media.

Beberapa ciri narasumber yang sulit seperti dikutip dari ResearchGate antara lain:

  • Memberikan jawaban singkat dan tidak detail.
  • Sering mengalihkan pembicaraan.
  • Menghindari topik atau isu utama.
  • Menunjukkan bahasa tubuh yang defensive, seperti menyilangkan tangan atau menghindari kontak mata.

Namun, dilansir NPR, narasumber yang sulit dan tertutup tidak selalu bersikap diam atau menyembunyikan fakta secara sengaja.

Terkadang mereka berada dalam kategori sebagai narasumber rentan (vulnerable sources). Kategori ini berada dalam posisi rentan dan bisa menghadapi risiko seperti kehilangan pekerjaan, mengalami tekanan sosial, atau dikucilkan jika informasi terungkap.

Jika Anda menghadapi situasi seperti ini, maka penting untuk pewawancara memastikan bahwa narasumber memahami risiko dan setuju tanpa paksaan terhadap apa yang akan dipublikasikan.

Baca juga: 5 Tips Wawancara Narasumber untuk Artikel Profil, Wajib Diperhatikan!

7 Tips Wawancara Narasumber yang Sulit dan Tertutup

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tujuh tips yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi narasumber yang sulit dan tertutup.

1. Ketahui Latar Belakang dan Tujuan Wawancara

Langkah pertama adalah dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum bertemu narasumber, dengan mengetahui latar belakang dan tujuan Anda melakukan wawancara.

Pahami apa yang ingin Anda capai lewat wawancara tersebut, misalnya fakta apa yang dibutuhkan, sudut pandang yang ingin digali, dan faktor apa yang mungkin akan menjadi hambatan.

Dengan persiapan ini, Anda bisa menyusun pertanyaan lebih tepat dan menghindari hal-hal yang tidak relevan dan memicu penolakan.

2. Pancing dengan Pertanyaan Ringan dan Netral

tips wawancara narasumber
Pastikan narasumber merasa nyaman untuk menjawab pertanyaan Anda saat wawancara. (Foto oleh: Freepik)

Menurut The Open Notebook, apabila narasumber mulai tersinggung atau terlihat tidak nyaman dan ragu saat berbicara, sebaiknya Anda mulai memberikan ruang kepada narasumber. Salah satunya dengan menanyakan apakah pertanyaan tersebut terlalu sensitif, atau apakah narasumber tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Teknik ini memberikan waktu kepada narasumber untuk mengungkap apa yang membuat mereka merasa was-was dan menujukkan bahwa Anda menghargai batasan mereka.

3. Berpegangan pada Fakta dan Tetap Tenang

Dalam proses wawancara yang sulit, The Open Notebook menyarankan agar pertanyaan reporter kepada narasumber bisa fokus pada fakta yang sudah diverifikasi dan menjaga emosi tetap stabil. Hindari debat emosional yang bisa memicu narasumber menutup diri.

Jika narasumber mulai menghindar, angkat kekhawatiran mereka secara langsung dan berikan opsi untuk membahasnya dengan perlahan.

4. Perlakukan Narasumber Rentan dengan Sensitivitas Etis

Dikutip dari Poynter.org, saat menghadapi narasumber rentan, pewawancara harus ekstra hari-hati agar tidak ‘memanfaatkan’ kondisi mereka.

Ini termasuk memberikan mereka control atas cerita yang ingin dibagikan, serta memastikan bahwa wawancara tidak menimbulkan tekanan tambahan.

Baca juga: Pahami 5 Etika Wawancara Narasumber Secara Tertulis

5. Tawarkan Opsi untuk Menjawab Esai atau Email, Bila Menolak Wawancara Langsung

Ketika narasumber menolak wawancara tatap muka, Anda bisa menanyakan apakah mereka mau menjawab pertanyaan melalui tulisan. Pastikan jawaban tertulis itu tetap on the record dan Anda juga harus merumuskan pertanyaan dengan hati-hati.

Metode ini memberikan sumber waktu untuk berpikir dan mengurangi beban langsung di depan kamera atau mikrofon.

6. Kirim Umpan Balik Sebelum Publikasi

tips wawancara narasumber
Menjaga transparansi kepada narasumber setelah melakukan wawancara. (Foto oleh: Freepik)

Ketika laporan selesai dibuat, Anda disarankan untuk mengirimkan draft atau rangkuman isi wawancara dan temuan agar narasumber punya kesempatan untuk memberikan masukan atau klarifikasi sebelum publikasi.

Pendekatan ini meningkatkan transparansi dan memperkecil kemungkinan narasumber merasa dikhianati.

7. Jaga hubungan dengan Narasumber dan Bangun Reputasi Kejujuran

Dalam wawancara sulit, menjaga rasa hormat dan kredibilitas sangat penting. Memperlakukan narasumber harus sebagai mitra, bukan subjek yang harus dipecahkan.

Reputasi media atau pewawancara dalam memperlakukan narasumber secara adil, bisa mempengaruhi keterbukaan mereka di masa depan.

Contoh Pertanyaan untuk Narasumber yang Sulit dan Tertutup

Berhadapan dengan narasumber yang enggan bicara atau mudah defensif, menuntut kepekaan tinggi dari seorang reporter. Pertanyaan yang diajukan harus tetap menghormati batasan narasumber, tetapi cukup terbuka untuk memancing jawaban.

Salah satu teknik yang dilakukan adalah dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yang memberikan ruang bagi narasumber dan menghindari Kesan interogatif.

Berikut beberapa contoh pertanyaan untuk narasumber yang sulit dan tertutup.

Pertanyaan Pembuka

Tujuannya agar bisa mencairkan suasana dan membangun kepercayaan di awal wawancara.

  1. Apa yang membuat Anda tertarik untuk terlibat dalam isu ini?
  2. Boleh diceritakan sedikit tentang bagaimana situasi ini memengaruhi Anda secara pribadi?
  3. Bagaimana pandangan Anda terhadap perkembangan terakhit terkait isu/hal ini?

Menggali Pengalaman dan Perspektif

tips wawancara narasumber
Memancing narasumber yang sulit memberikan jawaban dengan pertanyaan terbuka. (Foto oleh: Freepik)

Pertanyaan untuk mendorong narasumber memberikan jawaban deskriptif dan reflektif, bukan sekadar reaktif.

  1. Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam situasi ini?
  2. Bagaimana Anda menilai Keputusan yang diambil pada saat itu?
  3. Apa yang menurut Anda sering menjadi salah paham tentang topik ini?

Baca juga: 3 Alasan Perlu Menyiapkan Daftar Pertanyaan Wawancara Narasumber

Menghadapi Narasumber yang Ragu atau Tertutup

Pertanyaan ini membantu Anda untuk menyampaikan rasa hormat terhadap batasan yang diberikan narasumber.

  1. Saya memahami topik ini sensitif. Adakah bagian yang menurut Anda nyaman untuk dibicarakan?
  2. Jika Anda merasa tidak nyaman untuk menjawab, saya bisa menyesuaikan arah pembicaraan. Menurut Anda, dari sisi mana sebaiknya kita mulai?
  3. Apa hal utama yang ingin Anda pastikan agar publik bisa memahami dengan benar dari isu ini?

Melakukan Verifikasi Informasi Tanpa Tekanan

Mengonfirmasi sebuah fakta tanpa membuat narasumber merasa disudutkan.

  1. Apakah saya memahami dengan benar ketika Anda mengatakan bahwa…?
  2. Boleh saya pastikan kembali poin ini agar tidak keliru saat menuliskannya sebagai publikasi?
  3. Apakah Anda ingin menambahkan konteks agar publik tidak salah tafsir terhadap pernyataan Anda?

Wawancara narasumber yang sulit membutuhkan strategi dan kemampuan komunikasi yang baik.

Untuk menghadapinya, penting bagi jurnalis untuk mempersiapkan dengan matang termasuk menyusun pertanyaan secara rinci dan peka terhadap situasi dan kondisi dari narasumber.

Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas juga membantu pewawancara menjaga keseimbangan antara kebutuhan informasi dan rasa aman narasumber.

Dengan pendekatan empatik dan fleksibel, wawancara bisa tetap produktif meski narasumber tampak tertutup di awal.

Kesulitan mendapatkan insight dari narasumber tertutup? RadVoice siap membantu Anda menyusun strategi komunikasi dan pendekatan wawancara yang lebih efektif, empatik, dan menghasilkan cerita yang bermakna.

Let's Amplify Your Voice Together

Tell us about your project, and we will get back to you within one business day.

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?