Rutin mempublikasikan konten adalah hal yang wajib dilakukan oleh para penulis blog. Semakin rutin konten dibagikan, maka jumlah audiens akan semakin bertumbuh dan mereka bakal menantikan konten selanjutnya. Tentu hal ini berpengaruh terhadap bisnis Anda.
Lantas, bagaimana jika seorang penulis konten kehabisan ide? Optimasi konten lama merupakan solusinya. Keterbatasan topik artikel pastinya banyak dialami oleh penulis konten. Namun, bila tidak diatasi, hal ini bisa membuat Anda kehilangan banyak audiens.
Optimasi konten lama bukanlah hal yang buruk. Dikutip darI VWO, recycled content tidak hanya membantu meningkatkan SEO, namun juga memberi peluang untuk meningkatkan kualitas konten yang diproduksi sebelumnya.
Tips Optimasi Konten Lama
Berikut beberapa tips optimasi konten agar konten lama Anda kembali dilirik audiens.
1. Tentukan Prioritas Konten
Hal yang pertama kali harus Anda lakukan adalah memilih konten yang benar-benar diprioritaskan. Ini berarti konten yang diprioritaskan adalah konten yang jumlah audiensnya tinggi. Caranya yaitu bisa menggunakan Google Analytics untuk melihat postingan yang menarik sebagian besar audiens.
Setelah menemukan konten yang memiliki audiens signifikan, Anda harus memastikan bahwa konten tersebut berada di zona hijau alias evergreen. Konten seperti ini akan selalu aman jika diolah kembali, sebab ia selalu bernilai dan relevan untuk jangka waktu yang lama. Kategori ini berarti konten bersifat timeless atau tidak mudah basi, terlepas dari waktu dan situasi. Anda bisa memasukkannya ke daftar optimasi konten.
2. Evaluasi Konten Sebelumnya
Setelah menemukan konten yang ingin didaur ulang, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah melakukan evaluasi konten. Sebelum melakukan optimasi konten, Anda harus mencari kekurangan dan kelebihan dari konten tersebut. Anda bisa menggunakan metode 3R: reduce, reuse, dan recycle.
Dikutip dari Content Marketing Institute, sama seperti teknik pengelolaan sampah, Manic Bhan, pendiri dari Chief Technology Officer LinkGraph.io, menjelaskan cara menggunakan metode 3R tersebut, yaitu:
- Konten harus dihapus untuk mengurangi halaman yang tidak perlu
- Konten harus didaur ulang dan halaman dialihkan
- Konten digunakan kembali setelah dioptimasi
3. Daur Ulang Konten Menjadi Versi Baru
Jika konten lama yang ingin Anda daur ulang berbentuk blog, Anda bisa menambahkan konten baru. Seperti menambahkan infografis, data terbaru, video, atau foto. Anda juga bisa membuat konten serupa di berbagai saluran. Seperti blog menjadi infografis di media sosial, video, maupun podcast.
Anda bisa membuat konten blog jadi infografis karena infografis menarik secara visual dan lebih mudah dipahami. Dengan diunggah ke media sosial, konten Anda pun jadi lebih mudah untuk dibagikan.
Kesimpulan
Secara umum, terdapat tiga cara yang bisa digunakan jika ingin melakukan optimasi konten, yaitu sebagai berikut:
- Tentukan prioritas konten
- Evaluasi konten sebelumnya
- Daur ulang konten menjadi versi baru
Dengan mengetahui tiga tips yang bisa digunakan untuk optimasi konten di atas, Anda bisa memperbaiki kembali konten sehingga lebih matang. Di sisi lain, Anda juga terbantu menemukan ide untuk konten selanjutnya.
Walaupun mengulang artikel lama, Anda tetap harus fokus menulis konten agar hasilnya maksimal. Selamat mencoba!