Fact check tulisan dapat menjadi sebuah solusi di tengah banjirnya informasi. Belakangan, kehadiran misinformasi dan hoaks marak terjadi di momen-momen tertentu. 

Momen-momen seperti pemilu, pertandingan olahraga tertentu, konflik antara warga sipil dan angkatan bersenjata, hingga isu kesetaraan gender dan kekerasan seksual tidak luput dari misinformasi dan hoaks. Karenanya, penting untuk melakukan pengecekan fakta tulisan: siapa dan bagaimana? 

Jika menyangkut institusi, perusahaan, atau brand, public relations (PR) menjadi garda terdepan untuk memfilter hoaks. Menurut PR.co, PR menjadi aset berharga untuk menjalankan bisnis media dan komunikasi.  

Lantas, bagaimana cara untuk melakukan fact check tulisan? Apakah hanya terbatas untuk agensi PR dan jurnalis saja? RadVoice Indonesia membahasnya sebagai berikut. 

Tips Fact Check Tulisan

Jurnal berjudul “Fact Checking Journalism sebagai Platform Kolaborasi Human and Machine pada Jurnalisme Digital” yang terbit pada Jurnal Komunikasi Volume 13, Nomor 2, April 2019, menyatakan, jurnalisme pemeriksa fakta (fact checking journalism) menjadi tren baru dalam perkembangan jurnalisme digital. 

Apa yang khas dari pelaku fact check tulisan ini? Kekhasannya, mereka berkolaborasi dan melampaui batas ruang redaksi dan pakem jurnalisme pada umumnya. Kolaborasi dilakukan antara jurnalis, pengguna media, dan aplikasi digital. 

Hal ini wajar muncul karena UNESCO pada tahun 2018 dan Freedom House pada tahun 2017 mempredikasi terjadi fact checking explosion sebagai jawaban atas post-truth atau pasca-kebenaran. Menurut laman Gatra, istilah post-truth menunjukkan adanya fakta objektif yang kurang berpengaruh dalam opini publik sebab emosi dan keyakinan pribadi lebih kuat. 

Karena itulah, terkadang Anda kesulitan memilah informasi yang bernilai dan kredibel ketika semua terjadi dalam satu scroll saja. Lalu, bagaimana tips melakukan fact check tulisan?

1. Kenali Sumber Berita

Tips fact check tulisan dengan mudah yang pertama adalah mengenali sumber berita. Ketika Anda menemukan satu berita, perhatikan domain atau URL website-nya. 

“Jika masih bersifat blog, biasanya informasinya masih diragukan.”

RadVoice Indonesia

Meski demikian, tidak jarang situs yang tampak meyakinkan pun juga dapat menyebarkan misinformasi. Langkah pengecekan fakta tulisan berikutnya adalah dengan perhatikan susunan redaksi dan cek situs lewat Dewan Pers. Bila perlu, Anda dapat mengecek profil redaksi atau penulisnya lewat LinkedIn. 

2. Gunakan Dokumen Asli

Tips fact check tulisan yang kedua adalah menggunakan dokumen asli. Menurut laman Jaring.id, media nirlaba di bawah naungan Global Investigative Journalism Network menyatakan, dokumen asli dapat menjadi pegangan untuk memeriksa fakta. 

Penggunaan dokumen asli akan mempermudah pencarian fakta. Menurut modul “Journalism, ‘Fake News’ & Disinformation” terbitan UNESCO pada tahun 2018, setidaknya Anda dapat mengikuti tiga fase selama melakukan fact check tulisan, yakni: 

  1. Menemukan klaim yang dapat dicek faktanya (fact checkable claims) melalui media sosial, situs berita atau media, hingga catatan legislatif. Di proses ini, informasi tersebut memiliki kemungkinan: dapat diperiksa faktanya atau harus diperiksa faktanya. 
  2. Menemukan fakta dengan mencari bukti terbaik yang terkait dengan klaim yang ada. 
  3. Memperbaiki catatan dengan evaluasi klaim berdasarkan bukti, biasanya menggunakan skala kebenaran. 

Melalui tiga tahap ini, penggunaan dokumen asli untuk fact check tulisan akan jauh lebih terstruktur.

3. Terbuka dengan Kekurangan

Tips fact check tulisan yang ketiga adalah terbuka dengan kekurangan. Hal ini wajar karena informasi yang Anda peroleh bisa saja terdapat bias hingga kesalahan logika. Di satu sisi, Anda yang melakukan monitoring pun juga mengalami kelelahan ketika pemantauan. 

Laman Global Investigative Journalism Network pun menyatakan, pemeriksa fact check tulisan boleh memberitahu publik terhadap sesuatu yang ia tidak ketahui dalam memeriksa fakta atau melakukan liputan. Meskipun demikian, Anda perlu waspada dengan godaan untuk melontarkan hal-hal yang tidak dapat dibuktikan. 

Transparency strengthens your credibility, not least when you are open about shortcomings.” (Transparansi memperkuat kredibilitas, setidaknya ketika Anda terbuka tentang kekurangan saat liputan.)

Global Investigative Journalism Network

Kesimpulan

Hidup di tengah era pasca-kebenaran membuat praktisi komunikasi, perusahaan, dan brand makin berhati-hati membagikan ulang informasi. Diperlukan tim pengecekan fakta tulisan agar konten yang Anda bagikan meningkatkan kredibilitas, di samping menaikkan visibilitas dan brand awareness

Melalui artikel ini, terdapat tiga kesimpulan mengenai tips-tips fact check tulisan, yakni:

  1. Mengenali sumber berita, redaktur, dan penulisnya
  2. Menggunakan dokumen asli untuk mempermudah fase fact check tulisan
  3. Bersikap terbuka atau transparan dengan kekurangan selama liputan atau fact checking

Itulah tiga insight mengenai tips fact check tulisan. Semoga dengan tips ini, Anda dan tim makin bijak dalam memperoleh dan mengelola informasi. Tetap semangat!