Memulai dan mengembangkan startup membutuhkan lebih dari sekadar produk inovatif.
Salah satu aspek yang tak kalah penting adalah penerapan strategi PR untuk startup teknologi yang efektif.
Strategi ini dapat membantu founder dalam membangun reputasi, menarik perhatian investor, dan memperluas jaringan bisnis secara profesional dan terarah.
Namun, beberapa founder mungkin akan menemukan kesulitan untuk memulai dan menjaga hubungan dengan media dan publik.
Oleh karena itu, RadVoice Indonesia akan membahas strategi PR untuk startup teknologi yang efektif, agar para founder dapat membangun hubungan baik dengan media, meningkatkan eksposur, sekaligus memperkuat reputasi perusahaan.
Mengapa Strategi PR untuk Startup Teknologi Itu Penting?
Strategi PR berperan penting dalam membangun reputasi dan memperkenalkan produk suatu brand.
Terlebih khusus untuk startup teknologi yang baru merintis bisnis, sehingga lebih membutuhkan awareness publik.
Baca Juga: Tips Menulis Press Release untuk Membangun Awareness Startup
Pendekatan PR yang tepat memungkinkan founder untuk menarik perhatian investor dan konsumen potensial secara lebih efektif serta membedakan perusahaan dari pesaing di pasar yang kompetitif.

PR vs. Marketing
Sebelum melangkah lebih jauh membahas strategi PR untuk startup teknologi, mari kita pahami apa itu PR. Khususnya mengenai perbedaan PR dengan marketing yang kerap sulit dibedakan.
Berbeda dengan marketing yang fokus pada penjualan dan promosi produk, PR menitikberatkan pada manajemen hubungan dan membangun kepercayaan jangka panjang dengan media serta pemangku kepentingan lainnya.
Pada akhirnya, penerapan strategi PR yang matang menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan startup teknologi.
Baca Juga: 5 Langkah Pertama dalam Membangun Media Relations untuk Startup Baru
Strategi PR untuk Startup Teknologi yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat founder lakukan dalam mengimplementasikan strategi PR untuk startup teknologi mereka:
Membangun cerita (storytelling) yang menarik
Setiap startup memiliki keunikan, baik dari sisi produk maupun visi. Cerita yang kuat menegaskan alasan keberadaan startup dan nilai tambah yang ditawarkan.
Fokus pada bagaimana solusi Anda menjawab permasalahan riil di masyarakat atau industri.
Misalnya, Gojek kerap menonjolkan kisah driver-nya sebagai pahlawan sehari-hari, sehingga media dan publik merasa terhubung dengan misi mereka.

Sampaikan visi dan misi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh bukan hanya kalangan teknis, tetapi juga investor dan konsumen umum.
Alih-alih memaparkan jargon teknologi, jelaskan dalam konteks sehari-hari: “Kami hadir untuk membantu pengguna menemukan solusi cepat hanya dengan satu aplikasi.”
Contoh storytelling sederhana namun efektif bisa berupa kisah pengguna awal (early adopter) yang merasakan perubahan signifikan setelah menggunakan produk Anda.
Baca Juga: Peran Penting PR untuk Startup: Strategi Menarik Perhatian Publik dan Media
Pilih dan Bangun Hubungan dengan Media yang Tepat
Media yang relevan untuk startup teknologi umumnya adalah media khusus teknologi atau bisnis, seperti Tech in Asia Indonesia, DailySocial.id, dan CNBC Indonesia.
Media-media tersebut memiliki audiens yang paham isu teknologi dan berpotensi menjadi investor atau partner.

Dalam membangun relasi, hindari pendekatan yang terkesan memaksa (“pitching” masal tanpa personalisasi).
Sebelum mengirimkan press release, pelajari terlebih dahulu karakteristik setiap media.
Buat Konten yang Relevan
Konten edukatif yang relevan dengan industri teknologi sekaligus mengaitkan produk Anda akan meningkatkan kredibilitas.
Misalnya, Tokopedia pernah merilis seri artikel “Ekonomi Digital untuk UMKM” yang menjelaskan tren teknologi belanja online dan memposisikan Tokopedia sebagai pendukung utama UMKM naik kelas.

Gunakan media sosial (LinkedIn, Twitter, Instagram) secara strategis dan konsisten.
Jangan sekadar memposting promosi produk; bagikan wawasan industri, studi kasus pelanggan, atau liputan perkembangan teknologi terbaru.
Lebih baik memproduksi satu artikel mendalam per bulan daripada sejumlah konten yang kurang substansial. Fokus pada nilai dan relevansi setiap posting untuk audiens Anda.
Siapkan Press Kit yang Mudah Diakses
Press kit sederhana menjadi kebutuhan dasar. Isi minimalnya meliputi:
- Profil perusahaan (visi, misi, timeline singkat),
- Foto resmi founder atau tim inti (resolusi tinggi),
- Logo dalam format PNG dan SVG, dan,
- Fakta kunci (jumlah pengguna, pendanaan, pencapaian).

Kesimpulan
Secara keseluruhan, penerapan strategi PR yang tepat memungkinkan startup membangun reputasi, menarik perhatian investor, dan memperluas jaringan sejak tahap awal.
Beberapa strategi PR untuk startup teknologi yang dapat Anda lakukan adalah storytelling yang jelas, hubungan dengan media yang selektif, serta konten berkualitas di media sosial meningkatkan eksposur dan kepercayaan publik.
Press kit ringkas dan mudah diakses memudahkan jurnalis memperoleh informasi akurat.
RadVoice siap membantu startup teknologi Anda merancang dan mengeksekusi strategi PR yang efektif untuk mencapai tujuan bisnis dan memperkuat reputasi.