Strategi PR yang menarik dan terencana menjadi kunci keberhasilan Apple dalam setiap peluncuran produknya.
Kemampuan untuk mengontrol informasi dan kejutan di tiap peluncuran produknya menciptakan antusiasme dan mempertahankan citranya yang terkesan eksklusif di bidang teknologi.
Seperti apa strategi yang dijalankan Apple dalam peluncuran produk barunya selama ini?
Strategi PR Peluncuran Produk Apple
RadVoice Indonesia menjelaskan tentang sejumlah strategi yang dijalankan Apple dalam acara peluncuran produknya. Berikut selengkapnya.
Kerahasiaan
Strategi peluncuran produk Apple dibangun di atas kerahasiaan hingga saat-saat terakhir jelang peluncuran produknya.
Dikutip dari Marketing Mastery Newsletter, kerahasiaan ini bertujuan untuk memicu rasa ingin tahu dan spekulasi publik
Kerahasiaan ini penting agar informasi yang belum resmi tidak bocor ke publik karena berpotensi merusak kepercayaan.
Dengan merahasiakan detail tentang produk-produk baru dari publik, Apple menciptakan rasa penasaran.
Produknya pun akan menjadi pembicaraan di kalangan konsumen dan para pengamat teknologi hingga saat tanggal peluncuran semakin dekat.
Luncurkan Teaser Produk
Apple terbilang ahli mengatur waktu yang tepat untuk membocorkan produknya sedikit demi sedikit melalui video teaser dan undangan ke acaranya.
Langkah ini dirancang sebagai bagian strategi PR untuk menjaga produk Apple tetap berada di ingatan publik hingga menimbulkan keinginan untuk memilikinya.
Metode lainnya adalah undangan peluncuran produk yang kerap terkesan misterius karena hanya menunjukkan visual atau slogan minimalis. Hasilnya: acara peluncuran produk menjadi pembicaraan.
Pemilihan Tempat Strategis
Peluncuran produk Apple biasanya dilakukan di Steve Jobs Theater di Apple Park, Cupertino, Amerika Serikat yang megah.
Tempat ini memang dirancang khusus untuk peluncuran produk dan menggambarkan gaya minimalis dan futuristik yang selaras dengan Apple.
Pengungkapan produknya dilakukan dengan presentasi yang membuat orang penasaran. Selain pencahayaan maksimal, peluncuran produknya juga didukung audiovisual yang canggih.
Apple juga menayangkan secara langsung peluncuran produknya melalui kanal YouTube sehingga dapat ditonton secara global.
Pemilihan tempat peluncuran produk Apple ini merupakan bagian dari strategi PR yang dilakukan untuk memperkuat citra terdepan dalam teknologi dan meninggalkan kesan bagi para penggunanya.
FOMO
Fear of missing out (FOMO) berupa rasa takut karena tertinggal. Ini menjadi salah satu pemicu psikologis yang dimanfaatkan oleh Apple.
Dalam penjelasan Marketing Mastery Newsletter, Apple memahami bahwa produknya bukan lagi sekadar perangkat, tapi telah berkembang menjadi ekosistem gaya hidup.
Penggunaan produk seperti iPhone, MacBook, dan Apple Watch tak lagi hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tapi juga bagian dari identitas dan gaya hidup.
Peluncuran produk Apple ini menekankan bagaimana perangkat barunya nanti akan sesuai dengan kehidupan pengguna dengan menawarkan kemudahan dan produktivitas.
Peran Influencer
Strategi PR dan influencer saling terkait untuk membangun citra positif dan meningkatkan visibilitas produk.
Dalam hal ini, peran influencer menjadi salah satu komponen penting sebagai salah satu strategi peluncuran produk Apple.
Para influencer di bidang teknologi biasanya sudah mulai membicarakan sebelum peluncuran produk. Mereka berspekulasi tentang fitur produk terbaru.
Apple menyediakan informasi secukupnya untuk memancing para influencer agar membahas tanpa perlu mengungkapkan terlalu banyak.
Pembicaraan yang muncul ini pun akan mulai menimbulkan rasa penasaran bagi pengguna. Strategi yang dilakukan oleh influencer ini membuat produk baru itu akan banyak dibicarakan jauh sebelum peluncuran.
Kesimpulan
Peluncuran produk Apple bukan lagi sekadar acara, tapi telah menjadi fenomena yang akhirnya menetapkan standar baru di bidang teknologi dan pengalaman pengguna.
Setiap peluncuran produknya selalu dinantikan jutaan orang di seluruh dunia hingga mampu membangun hype yang luar biasa.
Sejumlah strategi PR yang dijalankan Apple mulai dari menjaga kerahasiaan, meluncurkan teaser produk, memilih tempat yang strategis, menimbulkan FOMO, hingga memanfaatkan peran influencer.
Strategi Apple ini menunjukkan bahwa brand asal Amerika Serikat itu tak hanya menjual produk, tapi juga membangun identitas dan gaya hidup.