Strategi PR dituntut untuk terus adaptif di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Tak hanya mengelola hubungan media, PR juga harus mampu membangun keterlibatan audiens melalui platform digital.
RadVoice Indonesia berbicara dengan Dyka Dewiretno, Corporate Communication Department Head PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
InJourney adalah holding BUMN di sektor pariwisata dan pendukung multisektor yang diluncurkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada 13 Januari 2022.
Di bawah kelolaan InJourney, di antaranya terdapat PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) yang mengelola 37 bandara komersial di Indonesia; PT Hotel Indonesia Natour (InJourney Hospitality) yang mengelola 40-an hotel di Indonesia; PT Sarinah (InJourney Retail); PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (InJourney Tourism Development Corporation) yang mengelola Kawasan Nusa Dua, Mandalika, dan Golo Mori di Labuan Bajo; PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (InJourney Destination Management); serta Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dyka, sapaannya, telah 10 tahun berkarier di industri PR. Ia sebelumnya menjadi bagian dari corporate communications PT Angkasa Pura I selama tujuh tahun.
Strategi PR InJourney di Era Digital
Dalam wawancara dengan RadVoice Indonesia, Dyka memaparkan mulai dari strategi PR InJourney di era digital, upaya menjalin hubungan dengan media, serta menghadapi berbagai tantangan di dalamnya.
Apa strategi PR InJourney untuk menjaga reputasi di tengah pesatnya media sosial dan platform digital?
“Media sosial dan platform digital sangat membantu menyampaikan informasi karena InJourney termasuk strategic holding yang terbilang baru.
“Hal ini dilakukan dengan pengoptimalan owned media digital dan aset digital InJourney seperti website, media sosial, podcast, YouTube, dan e-newsletter untuk meningkatkan brand awareness InJourney.
“Kolaborasi dengan anak perusahaan, pemerintah, stakeholders, media, dan influencer juga menjadi kunci yang sangat penting untuk memastikan informasi akurat dan relevan.
“Tim juga selalu memantau perkembangan tren di platform digital agar informasi yang disampaikan diterima audiens secara tepat.
“Key messages yang strong penting disampaikan agar pesan benar-benar bisa dipahami audiens.
“Secara rutin, kami juga mengadakan pertemuan formal-informal dengan jurnalis dan admin-admin media sosial agregrator serta influencer yang diyakini bisa mengedukasi dan menginformasikan aksi korporasi InJourney.”
Seberapa penting peran influencer atau content creator dalam strategi PR InJourney?
“InJourney memanfaatkan dua kategori influencer, yakni influencer mega/makro untuk meningkatkan brand awareness dan influencer mikro/nano untuk menyebarkan informasi yang bersifat call to action.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Hubungan dengan Influencer
“Dengan melibatkan influencer, informasi dan penyelesaian isu dapat diselesaikan lebih cepat.
“Kami juga sangat berhati-hati memilih influencer dengan melihat persona influencer yang sesuai dengan persona perusahaan.”
Bagaimana InJourney menjaga komunikasi yang efektif dengan berbagai stakeholders termasuk media?
“Kami rutin mengadakan pertemuan formal dan informal kepada para stakeholders, yakni anak perusahaan, pemerintah, media, serta konsumen.
“Misal, dengan media kami rutin melakukan media gathering, media visit, dan media tour ke lokasi project InJourney demi memberikan gambaran yang jelas mengenai project yang sedang dikerjakan.”
Ingin mengundang media untuk menghadiri acara Anda? Hubungi RadVoice sekarang.
“Begitu pula dengan anak perusahaan, kami selalu memberi arahan yang jelas dan worksheet yang dapat diisi program-program komunikasi bersama. Kami juga memanfaatkan platform WhatsApp Group untuk berkomunikasi.”
Apa tantangan terbesar yang dihadapi InJourney dalam mengelola strategi PR dan komunikasi di dunia digital?
“Selain dapat menyebarkan informasi positif perusahaan dengan cepat dan akurat, tantangannya adalah informasi-informasi yang bersifat negatif juga bisa sangat cepat menyebar dan dampaknya sulit dikendalikan.
“Media sosial dan platform digital yang beragam membuat pemantauan dan pengelolaan reputasi menjadi lebih challenging.
“Terlebih penggunanya saat ini sangat didominasi generasi muda dengan cara pandang yang berbeda.
“Hal ini membuat kami harus terus beradaptasi dengan memperbanyak konten seperti video pendek, video series, podcast, infografis, serta creative content lainnya.
“Kami melakukan pemantauan, pengukuran, dan analisis secara berkala mengenai pemberitaan yang ada dan menjalin kolaborasi serta engagement kuat dengan para media.”
Kesimpulan
Strategi PR di era digital menuntut pendekatan aktif untuk menjangkau audiens secara efektif.
Menurut Dyka, dengan memanfaatkan berbagai platform digital, PR dapat lebih mudah berinteraksi dengan publik dan memahami kebutuhan mereka sehingga dapat merespons dengan cepat.
Adaptasi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan strategi PR dalam menghadapi tantangan di era digital.
Wawancara dengan Dyka Dewiretno dilakukan pada Jumat, 18 Oktober 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.