Di era digital, sangatlah penting untuk membuat konten berkualitas. Daur ulang konten lama adalah salah satu caranya.
Membuat konten berkualitas tinggi setiap harinya merupakan tantangan bagi para pembuat konten. Tidak heran para penulis kerap mengalami writer’s block.
Daur ulang konten bisa menjadi solusi masalah ini. Hal tersebut dianggap praktis karena tidak perlu waktu lama untuk mencari idenya.
Dikutip dari VWO, daur ulang konten merupakan cara yang cerdas. Kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membuat konten baru. Selain itu, daur ulang konten juga dapat membantu meningkatkan nilai SEO konten.
Lantas, konten mana yang perlu didaur ulang? Simak ulasan lengkapnya.
Cara Menentukan Prioritas Daur Ulang Konten
Memilih prioritas daur ulang konten penting dilakukan agar bisa meningkatkan traffic website.
Sebelum memilih konten, Anda harus mempertimbangkan artikel manakah yang layak untuk didaur ulang.
Pastikan Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut sebelum melakukan daur ulang konten.
1. Apakah Ini Termasuk Konten Evergreen?
Dalam memilih konten untuk didaur ulang, Anda perlu memperhatikan ketahanan konten dalam jangka panjang.
Konten yang Anda pilih haruslah konten yang selalu aman untuk dipakai beberapa bulan maupun tahun ke depan.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan kalau konten tersebut abadi alias tidak basi kalau diterbitkan kapan saja.
Konten evergreen memiliki kecenderungan untuk selalu dicari audiens karena informasinya tetap relevan.
Sebagai contoh, salah satu jenis konten evergreen adalah tips masakan sehat. Setiap saat, pasti ada yang mencari konten tersebut.
Konten evergreen memiliki banyak manfaat seperti menumbuhkan audiens website, efektif meningkatkan traffic website, dan mempertahankan posisi top di hasil mesin pencarian.
2. Bagaimana Kinerja Konten Tersebut?
Hal kedua yang harus Anda perhatikan dalam memilih prioritas sebelum daur ulang konten adalah performa konten.
Cari tahu konten lama Anda yang memiliki traffic organik yang lebih tinggi dibandingkan artikel-artikel yang lain.
Anda bisa menggunakan Google Analytics yang memungkinkan melihat konten apa yang lebih unggul.
Google Analytics merupakan situs gratis yang disediakan oleh Google untuk menampilkan statistik pengunjung sebuah website.
Google Analytics juga dapat digunakan untuk melihat kinerja traffic website dan blog.
3. Apakah Konten Tersebut Populer?
Konten popular sebenarnya hampir sama dengan konten yang memiliki traffic tinggi dibandingkan konten yang lain. Namun, konten populer ini bisa saja sebelumnya tidak begitu dilirik audiens.
Sebagai contoh, konten mengenai permainan tradisional yang biasanya hanya dilirik oleh golongan tertentu.
Namun, akibat salah satu jenis permainan tradisional menjadi viral, orang-orang kembali tertarik untuk melirik konten tersebut.
Kesimpulan
Dalam menentukan prioritas konten sebelum didaur ulang, Anda harus bisa menemukan jawaban dari tiga pertanyaan berikut:
- Apakah konten tersebut merupakan konten evergreen?
- Bagaimana kinerja konten tersebut?
- Apakah konten tersebut populer?
Itulah beberapa cara menentukan prioritas sebelum daur ulang konten. Anda sekarang sudah lebih tahu mengenai prioritas konten.
Anda pun tidak perlu ragu untuk mendaur ulang konten jika ketiga pertanyaan tersebut sudah berhasil Anda jawab. Selamat mencoba!