Table of Contents
Subscribe to Insights and Updates

3 Perbedaan Brand Ambassador dan Endorser, Jangan Salah Pilih!

3 Perbedaan Brand Ambassador dan Endorser, Jangan Sampai Salah Pilih!

Apakah Anda tahu perbedaan brand ambassador dan endorser? Saat ini, kedua istilah tersebut sedang naik daun.

Sebagai praktisi public relations, Anda wajib memahaminya. Bukan tanpa alasan, bisa jadi keduanya masuk ke dalam daftar strategi PR perusahaan Anda.

Brand ambassador dan endorser bisa jadi jalan pintas agar brand Anda lebih cepat dikenal masyarakat. 

Tapi sebelum bermitra dengan mereka, Anda harus paham tentang perbedaan brand ambassador dan endorser terlebih dahulu.

Kira-kira, apa perbedaan brand ambassador dan endorser? Simak di bawah ini!

Apa Itu Brand Ambassador dan Endorser?

Tentu Anda sering melihat berbagai iklan produk yang menampilkan para selebritas seperti Raditya Dika, Maudy Ayunda, hingga Tukul Arwana.

Mereka adalah contoh dari brand ambassador dan endorser atau celebrity endorser

Mereka dikontrak untuk memperkenalkan produk suatu brand kepada masyarakat.

Menurut Workable, brand ambassador adalah seseorang yang membantu mempromosikan sebuah produk, memberikan pesan, dan menjadi citra dari produk tersebut.

Sedangkan endorser adalah influencer atau selebritas yang memiliki pengaruh besar dan dihormati banyak orang. Ia bekerja sebatas mempromosikan suatu produk.

Alasan mengapa kehadiran mereka diperlukan cukup singkat: mereka adalah orang yang diakui, dihormati, dan diikuti oleh masyarakat. 

Ada cukup banyak manfaat bekerja sama dengan influencer bagi brand Anda. Kehadiran mereka diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk membeli maupun menggunakan produk yang diiklankan.

Perbedaan Brand Ambassador dan Endorser

Jika tujuan keduanya sama, lalu apa perbedaan antara brand ambassador dan endorser? Kemudian, mana yang cocok untuk perusahaan Anda? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Kontrak dan Tujuan

Perbedaan brand ambassador dan endorser yang pertama bisa dilihat dari kontrak dan arah tujuan perusahaan.

Brand ambassador biasanya dikontrak dalam waktu yang cukup panjang dengan tujuan membangun brand awareness kepada masyarakat.

Sedangkan endorser hanya dikontrak pada waktu singkat untuk memperkenalkan dan mendorong para followers-nya untuk menggunakan produk tersebut.

Cara paling mudah lainnya untuk melihat perbedaan brand ambassador dan endorser terletak pada produknya.

Singkatnya, brand ambassador bersifat eksklusif karena hanya diperbolehkan mengiklankan satu jenis produk saja.

Sedangkan endorser bersifat inklusif atau bisa menerima iklan sebanyak-banyaknya tanpa terikat satu produk.

2. Segmentasi Pasar

Bicara segmentasi pasar, brand ambassador memiliki kriteria yang sangat ketat jika dibandingkan dengan endorser.

Menjadi brand ambassador berarti menjadi wajah atau representasi dari produk suatu perusahaan, membuat pihak perusahaan harus selektif.

Mereka yang menjadi brand ambassador ditinjau dari banyak hal, mulai dari jumlah pengikut, image di depan masyarakat, hingga kesesuaian antara nilai produk terhadapnya.

Contohnya seperti Deddy Corbuzier yang menjadi brand ambassador Flimty. Deddy merepresentasikan gaya hidup sehat, sejalan dengan nilai yang ingin dibawa oleh Flimty.

Sedangkan endorser bisa dikatakan sangat fleksibel dan kriterianya tidak sulit. 

Selama memiliki engagement rate besar dan kemiripan beberapa nilai milik perusahaan, maka sosok tersebut cocok disebut endorser.

3. Cakupan Pekerjaan

Hal terakhir yang menjadi perbedaan brand ambassador dan endorser terletak di deskripsi pekerjaannya.

Karena brand ambassador dikontrak sebagai citra dari suatu produk, maka cakupan pekerjaannya sangatlah luas.

Tidak hanya mempelajari dan mengiklankan produk, brand ambassador dapat terlibat di berbagai kegiatan perusahaan. 

Mulai dari press release dan conference, hadir di setiap konten atau acara, menjadi duta dari produk tersebut, dan lain sebagainya.

Sedangkan cakupan kerja endorser terbilang sempit dan telah diatur di dalam kontrak. 

Contohnya seperti membuat konten, tampil pada sebuah iklan, atau sekadar membuat postingan di Instagram. 

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat tiga hal yang mendasari perbedaan brand ambassador dan endorser.

  1. Kontrak dan tujuan
  2. Segmentasi pasar
  3. Cakupan pekerjaan

Semoga dengan informasi di atas, Anda dapat memilih sekiranya apa yang perusahaan Anda butuhkan. 

Jadi, saat ini Anda lebih membutuhkan brand ambassador atau endorser?

Get the latest updates delivered right to your inbox!
Having a problem? Email Us: hello@radvoice.id