5 Penyebab Bounce Rate Tinggi, Kecepatan Loading Salah Satunya

penyebab bounce rate tinggi

Bagi para penulis maupun pebisnis online, tingginya bounce rate adalah bencana.

Secara tidak langsung, bounce rate tinggi menunjukkan bahwa pembaca tidak betah berada di website Anda.

Jika pembaca sudah tidak betah, bagaimana mereka bisa melihat lebih banyak apalagi melakukan transaksi?

Oleh karena itu, jika bounce rate yang dimiliki tinggi, Anda perlu menurunkannya.

Hal ini tentu saja bertujuan untuk keberlangsungan bisnis Anda.

Apa itu Bounce Rate?

Sebenarnya, apa itu bounce rate atau rasio pentalan? Mengapa ini sangat berpengaruh pada website?

Bounce rate adalah istilah yang digunakan untuk menampilkan jumlah persentase pengunjung yang datang ke website Anda. 

Ada pengunjung yang melihat dan tertarik dengan produk yang ditampilkan, ada pengunjung yang hanya melihat dan tidak tertarik, bahkan ada yang tidak tertarik untuk melihatnya. Kondisi tersebut tentu sangat berdampak terhadap performa website Anda.

Bounce rate adalah elemen yang harus diperhatikan. Semakin rendah persentase, justru akan semakin bagus. 

Rasio pentalan yang rendah mengartikan bahwa pengunjung meluangkan waktunya untuk mengunjungi halaman kita.

Merujuk pada Semrush, rasio tersebut dianggap optimal ketika berada di rentang 26-40%, sedangkan 41-55% merupakan nilai rata-rata.

Dikutip dari Semrush, nilai rasio pentalan dikatakan tinggi jika sudah mencapai angka 56%-70%.

Cara Menghitung Bounce Rate

Lantas, bagaimana cara menghitung bounce rate? Berikut rumus sederhananya.

(Jumlah kunjungan dengan bounce / total kunjungan) x 100%

Contoh, situs blog Anda memiliki 100 pengunjung (total kunjungan) dan 50 di antaranya keluar atau meninggalkan situs tanpa melihat artikel blog lainnya. Angkanya adalah 50%. 

Agar menghitung bounce rate lebih mudah, Anda dapat mengeceknya di Google Analytics.

Mengingat contoh tersebut menunjukkan persentase bounce rate tinggi, lantas apa saja dampak bounce rate tersebut terhadap performa situs Anda? Berikut pembahasannya. 

Dampak Bounce Rate Tinggi

Menurut laman Semrush, sebenarnya dampak bounce rate tinggi tergantung pada industri, tipe halaman situs, dan musim-musim tertentu. 

Semrush merujuk data dari Custom Media Labs: rasio yang tinggi kerap ditemukan di situs-situs blog dengan persentase 65%-90%, sedangkan situs e-commerce dan ritel sebesar 20%-45%.

Sementara itu, situs bisnis ke bisnis (B2B) mencapai 25%-55% dan situs konten selain e-commerce mencapai 35%-60%. 

Meskipun begitu, angka ini berdampak negatif terhadap Anda. Menurut berbagai sumber, berikut pembahasannya. 

1. Mengganggu Kenyamanan Pembaca

Rasio pentalan tinggi secara tidak langsung berdampak pada kenyamanan pembaca.

Hal ini didukung oleh situs yang memiliki optimasi perangkat seluler yang kurang baik, desain situs yang buruk, dan kecepatan halaman yang lambat. 

Karena itu, pembaca yang membutuhkan informasi lebih cepat justru merasa terganggu ketika kecepatan load halaman lambat.

Mereka akan cepat keluar (bounce) tanpa melakukan apa pun (seperti melihat artikel lain atau mengetik di kolom pencarian situs). 

2. Menunjukkan Konten Tidak Sukses

Kedua, bounce rate yang tinggi menunjukkan konten tidak sukses. Mengapa demikian?

Menurut laman DailySEO, pada dasarnya bounce rate adalah metrik.

Google mengatakan bahwa pengukuran ini tidak berdampak pada peringkat Google dan pencarian secara langsung. 

Artinya, masalah bounce rate tinggi adalah masalah bagaimana konten sebuah situs dapat menyelesaikan masalah pembaca, menjalin keterlibatan dengan pembaca seperti mereka dapat berkomentar atau berbagi artikel ke kanal lain, hingga dianggap berkualitas. 

Logikanya: konten yang bagus, menarik, dan berkualitas akan membuat pembaca betah berlama-lama di halaman Anda.

Bahkan, mereka dapat berpindah ke artikel lain, meski dalam situs yang sama. 

3. Membuat Monetisasi Iklan yang Buruk

Selanjutnya, dampak rasio pentalan yang tinggi dapat membuat monetisasi iklan di situs Anda semakin memburuk. 

Menurut laman PROPS, pengiklan membutuhkan situs yang meningkatkan paparan atau eksposur iklan secara maksimal (maximum exposure). Rasio tinggi berarti hasilnya lebih sedikit.

Jadi, ketika konten situs Anda tidak relevan, maka pengunjung akan kembali ke halaman awal atau mencari artikel lain yang lebih relevan. Dalam situs, memang terjadi ad impression, namun mereka tidak fokus dengan iklannya. 

Dilansir dari laman Google Ads, saat ini Google juga telah menyediakan fitur Iklan Penelusuran Dinamis di Google Ads.

Jenis iklan ini menggunakan konten situs Anda untuk menargetkan iklan dan dapat membantu menutupi kekurangan kampanye berbasis kata kunci. 

4. Mengevaluasi Keseluruhan Tampilan, Navigasi, dan Kampanye

Terakhir, dampak bounce rate tinggi justru membuat Anda mengevaluasi keseluruhan tampilan dan navigasi situs hingga kampanye iklan. 

Menurut laman Redcomm Indonesia, rasio pentalan tinggi berpeluang untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user experience), memperbaiki navigasi situs, mengoptimalkan kampanye iklan atau pemasaran, menganalisis tren yang relevan untuk konten, hingga memperbaiki kualitas konten. 

Penyebab Bounce Rate Tinggi

Sebenarnya, apa penyebab bounce rate tinggi? Bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya di bawah.

1. Kecepatan Loading Lambat

Publik tidak menyukai hal yang lambat, termasuk saat membuka website.

Banyak pengunjung yang memilih keluar dari situs dan beralih ke situs yang lain karena waktu loading lama. Pengunjung tidak akan menunggu hingga halaman tersebut terbuka.

Ternyata, kecepatan loading sangat memengaruhi nilai rasio pentalan Anda.

Maka dari itu, penting untuk mengoptimalkan waktu loading situs terlebih dahulu jika ingin menurunkan bounce rate.

Beberapa cara untuk meningkatkan kecepatan loading website adalah dengan mengurangi plugin yang dirasa tidak penting dan mengoptimasi ukuran konten.

Desain website yang berat juga dapat memperlambat waktu membuka website Anda. Karena itu, perhatikanlah visual yang Anda gunakan.

2. Tidak Mobile-friendly

Dikutip dari Databoks milik Katadata, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang per Januari 2022.

Dari angka tersebut, mayoritasnya mengakses internet melalui smartphone untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja, sekolah, dan bisnis.

Lebih sedikit orang menggunakan komputer untuk membuka website.

Hal tersebut tentu harus menjadi pertimbangan bagi Anda untuk membuat website yang mobile-friendly.

Tampilan website yang mobile-friendly tidak hanya membuat pengunjung betah, tapi juga disukai oleh mesin pencari. 

3. Konten Tidak Berkualitas dan Topik Tidak Relevan

Kualitas konten juga berpengaruh terhadap bounce rate Anda.

Jika kualitas konten yang dibuat cenderung asal-asalan dan tidak berkualitas, pengunjung akan kabur dan enggan melirik.

Perbaikilah kualitas konten Anda agar dilirik dan disukai oleh pengunjung.

Tidak hanya itu, terkadang topik yang ditulis juga tidak relevan.

Mendapatkan traffic yang tinggi memang tidak mudah. Namun, jangan sampai Anda menggunakan konten yang kurang relevan dengan isi website. Kualitas konten perlu menjadi prioritas.

Anda juga bisa mendalami SEO dan mencari tahu manfaat SEO untuk bisnis saat mulai mengembangkan website.

4. Terdapat Format dan Kode yang Error

Menurut laman Mailchimpformatting yang salah juga dapat menyebabkan bounce rate tinggi. 

Secara rinci, Mailchimp menyarankan agar Anda mengecek ulang file .CSV sebelum mengimpor kontak-kontak.

Pasalnya, formatting yang salah di kolom alamat email (biasanya di tab Contact) dapat meningkatkan bounce rate.

Selain itu, laman HubSpot juga menyebutkan kode error yang menyebabkan bounce rate tinggi. Mesin pencari akan kesulitan melacak situs Anda. 

5. Terlalu Banyak Iklan dan Pop-Up Ads

Ternyata, terlalu banyak iklan dan pop-up ads justru memicu bounce rate tinggi.

Menurut laman Woorank, bentuk iklan pop-up justru membuat pengunjung terdistraksi dan cepat-cepat menutup iklan. Terkadang, iklan tersebut malah memperlambat kecepatan load situs. 

Kesimpulan

Berikut lima penyebab mengapa bounce rate tinggi:

1.      Kecepatan loading lambat

2.      Tidak mobile-friendly

3.      Konten tidak berkualitas dan topik tidak relevan

4.      Terdapat format dan kode yang error

5.      Terlalu banyak iklan dan pop-up ads

Itulah beberapa penyebab bounce rate tinggi. Setelah mengetahui penyebab rasio pentalan tinggi, semoga Anda lebih berhati-hati dalam membuat konten website.

Buatlah konten yang berkualitas dan mudah dijangkau oleh masyarakat.