Blog maupun konten situs web yang baik memiliki struktur dan ide yang jelas. Mengetahui beberapa tahapan membuat content mapping adalah hal yang perlu Anda ketahui ketika mengembangkan website.
Content mapping adalah proses yang membantu bisnis Anda untuk memahami audiens dengan lebih baik.
Lebih tepatnya, hal ini menjelaskan bagaimana memandu calon pelanggan secara efektif mengeksplor konten web.
Inti dari proses pemetaan yang sukses adalah mengumpulkan lebih banyak prospek, yang akan menjadi pembeli suatu hari nanti. Lalu, bagaimana caranya membuat content mapping?
Langkah-langkah Membuat Content Mapping
Produksi konten adalah proses yang kompleks. Bekerja dengan para pakar di bidangnya akan membantu Anda meningkatkan produksi konten dengan sukses.
Anda harus menggunakan metode tertentu untuk menciptakan konten yang menarik.
Berikut adalah beberapa langkah yang harus Anda lalui ketika mengimplementasikan content mapping seperti dikutip dari Mobidea.com.
1. Ciptakan Buyer Persona
Buyer persona adalah analisis mendalam tentang audiens ideal Anda. Langkah pertama dalam content mapping ini menjelaskan apa yang ingin dilihat, diketahui, dan dibutuhkan oleh calon pelanggan Anda.
Ada beberapa hal berbeda yang akan Anda temukan melalui buyer persona yaitu demografi pelanggan, gaya hidup, pelanggan potensial serupa, dan kebiasaan berbelanja.
Anda dapat mendesain template buyer persona sendiri. Namun, ada banyak template tersedia secara umum dan dapat membuat seluruh proses lebih mudah.
2. Pahami Customer Journey
Setelah Anda mengetahui seperti apa audiens ideal Anda, langkah selanjutnya dalam content mapping adalah membuat customer journey.
Setiap calon pembeli akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli produk yang Anda tawarkan.
Terdapat beberapa tahap berbeda yang dari setiap proses yang dilakukan pelanggan yaitu kesadaran, keterlibatan, evaluasi, pembelian, dan setelah pembelian. Setiap proses memiliki detail masing-masing.
Misalnya, Anda akan mengetahui tindakan apa yang dilakukan pelanggan, pertanyaan apa yang mereka miliki, serta di tahap mana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka.
Semua informasi dari step content mapping yang satu ini akan memberikan informasi perihal konten apa yang paling menarik untuk audiens.
3. Sesuaikan Konten dengan Tahapan Customer Journey
Ini adalah tahapan content mapping yang menganalisis langkah-langkah sebelumnya secara mendetail.
– Kesadaran
Kesadaran adalah fase pertama yang menarik pengunjung pertama kali ke merek Anda. Secara logis, mereka akan memiliki banyak pertanyaan sebelum memutuskan untuk membeli produk.
Pada tahap ini, konten yang dibutuhkan seperti panduan membeli dalam format video atau artikel.
– Keterlibatan
Tidak semua pengunjung akan langsung membeli produk Anda. Namun, yang pasti mereka tidak akan kembali lagi jika konten di situs web Anda tidak menarik.
Jenis konten pada tahap ini seperti video dengan konten interaktif, buletin email, dan postingan blog.
– Evaluasi
Konten evaluasi berada di tengah-tengah proses pembelian. Pada tahap ini, pelanggan membuat keputusan akhir.
Mereka akan memutuskan apakah merek Anda benar-benar harus dibeli atau tidak. Konten yang dibutuhkan seperti ulasan produk dalam bentuk landing page.
– Pembelian
Pada tahap ini, konten harus benar-benar dioptimalkan dan meyakinkan calon pelanggan untuk merasa lebih percaya diri dalam keputusan mereka.
Konten pembelian sebagian besar mencakup pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan (FAQ), landing page, dan free trial page.
– Usai Pembelian
Namun, tahap pembelian bukanlah yang terakhir. Jika Anda berhenti di situ, pelanggan akan berpikir bahwa satu-satunya niat Anda adalah hanya menjual produk.
Jadi, Anda perlu menunjukkan kepada audiens bahwa Anda peduli akan kepuasan pelanggan.
Contoh-contoh konten pasca pembelian adalah kupon diskon untuk pembelian berikutnya dan newsletter melalui email.
Pada akhirnya, layanan pelanggan adalah sesuatu yang membedakan Anda dari para kompetitor. Persaingan pasar pun lebih sengit daripada sebelumnya.
4. Rancang Katalog Konten
Sebelum memulai content mapping, sangat penting untuk memahami keseluruhan strategi pemasaran Anda.
Dengan begitu, Anda tidak akan membuat dan mempublikasikan hal-hal yang sama di situs web Anda.
Mempublikasikan artikel, video, atau apa pun yang serupa tidak akan menghasilkan tingkat konversi yang lebih baik.
Jika Anda bingung dengan idenya, lihatlah dari beberapa website untuk ide konten dan jangan lupa mempraktikkan langkah-langkah content audit.
5. Petakan Konten yang Sudah Ada
Setelah Anda membuat katalog, ini adalah waktu yang tepat untuk mulai mengisi content mapping. Jenis konten yang berbeda akan relevan untuk tahapan yang berbeda.
Ada satu tips yang mungkin bisa membantu. Meskipun benar bahwa setiap tahapan pemetaan konten bekerja secara independen, tetapi semuanya masih sangat berhubungan. Setiap tahap harus mengandung ‘ajakan untuk bertindak’ atau call to action.
Misalnya, jika mereka membaca artikel yang berkaitan erat dengan salah satu layanan Anda, tunjukkan kepada mereka studi kasus di mana Anda telah menyediakan layanan tersebut.
Anda bisa mengundang mereka untuk melihat halaman media sosial Anda, berlangganan newsletter, atau sekadar menawarkan mereka untuk melihat artikel lain tentang subjek tersebut.
Namun, semua itu masih belum menjamin bahwa semua yang Anda publikasikan akan memberikan hasil yang baik. Barangkali pengunjung Anda lebih suka berinteraksi dengan postingan video daripada artikel.
Ini adalah sesuatu yang akan Anda ketahui seiring berjalannya waktu. Pada akhirnya, Anda perlu beradaptasi.
Kesimpulan
Content mapping adalah rencana untuk menyampaikan konten yang tepat, kepada orang yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Langkah pembuatannya yaitu:
- Menciptakan buyer persona
- Memahami customer journey
- Sesuaikan konten dengan tahapan customer journey
- Rancang katalog konten
- Petakan konten yang sudah ada
Di luar sana, juga telah tersedia tools yang lebih lengkap dan banyak menyediakan template untuk mengisi setiap content mapping sesuai dengan kebutuhan Anda. Selamat mencoba!