Mengadaptasi konten YouTube untuk televisi tak sekadar memindahkan video dari satu platform ke platform lainnya.
Perbedaan karakteristik audiens, format tayangan, hingga aturan tentang hak cipta juga harus dipertimbangkan.
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menyesuaikan konten tersebut ke televisi?
Cara Menyesuaikan Konten YouTube ke TV
RadVoice Indonesia telah merangkum sejumlah langkah mudah menyesuaikan konten YouTube ke televisi.
Pahami Perbedaan Audiens
Audiens untuk YouTube dan televisi memiliki karakteristik yang berbeda.
Dikutip dari Bert’s, usia rata-rata pengguna YouTube adalah usia 15-35 tahun dengan mayoritas pengguna adalah dewasa dan milenial.
Berbeda dengan televisi yang lebih beragam, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.
Dengan memahami perbedaan karakteristik audiens, Anda dapat menggunakan bahasa yang lebih formal atau netral saat konten ditujukan untuk televisi.
Anda juga perlu menghindari istilah atau jargon yang muncul di internet saat menampilkan konten YouTube di televisi karena dikhawatirkan tak semua orang memahami.
Sesuaikan Durasi
Konten YouTube biasanya lebih fleksibel karena tak ada pembatasan durasi seperti televisi. Pengguna dapat menayangkan konten hingga berjam-jam, tergantung pada kebutuhan.
Sementara televisi yang memiliki jadwal siaran teratur, umumnya membatasi durasi 30 menit hingga satu jam.
Untuk itu, perlu penyesuaian ketika Anda akan memindahkan konten YouTube tersebut untuk tayang ditelevisi.
Anda dapat mengurangi atau menggabungkan bagian yang ingin ditampilkan di televisi sesuai jatah durasi. Fokus pada poin-poin penting agar durasi tidak terlalu panjang.
Anda juga bisa membagi konten menjadi beberapa segmen dengan jeda yang disesuaikan agar konten tetap relevan.
Jika durasi ternyata masih kelebihan atau kurang dengan jatah yang diberikan televisi, Anda dapat menyesuaikan lagi pada bagian pengantar, isi, atau penutup konten.
Rancang Ulang Struktur Naskah
Naskah YouTube dan televisi juga memiliki karakteristik yang berbeda.
Jika naskah YouTube cenderung singkat dan sederhana, naskah televisi cenderung lebih formal dan terstruktur.
Naskah YouTube biasanya juga lebih bebas karena tak dibatasi sehingga dapat menyampaikan inti pesan atau cerita secara detail. Sementara televisi membutuhkan segmentasi naskah yang lebih padat.
Untuk itu, naskah YouTube yang akan ditayangkan di televisi harus disesuaikan agar lebih relevan.
Perhatikan Legalitas Konten
Penggunaan konten dari YouTube di televisi harus mematuhi aturan hak cipta yang berlaku.
Anda harus memastikan bahwa semua materi yang digunakan memiliki izin untuk disiarkan di televisi. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta izin secara langsung kepada pemilik video di YouTube.
Hindari juga penggunaan konten yang berpotensi melanggar hak cipta atau aturan penyiaran.
Dikutip dari ITS, berbeda dengan televisi yang diawasi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), YouTube memiliki kebebasan dalam hal regulasi.
Hingga saat ini, belum ada regulasi khusus yang mengatur tentang konten YouTube di Indonesia.
Aturan masih terbatas dari YouTube sendiri seperti pedoman komunitas, aturan monetisasi, dan larangan tertentu seperti konten kekerasan atau ujaran kebencian.
Penting untuk memastikan bahwa konten YouTube yang akan diadaptasi ke televisi harus sesuai dengan pedoman KPI.
Kesimpulan
Menyesuaikan konten YouTube ke televisi membutuhkan pemahaman tentang target audiens yang berbeda hingga legalitas.
Anda harus memahami bahwa audiens YouTube dan televisi berbeda.
Selain itu durasi dan naskah yang ada di YouTube juga harus disesuaikan dengan aturan di televisi yang telah memiliki jadwal acara.
Hal yang tak kalah penting adalah memperhatikan legalitas konten yang akan ditayangkan ke televisi.