Di tengah ketertarikan dunia bisnis terhadap isu keberlanjutan, komunikasi ESG (environmental, social, and governance) menjadi strategi penting untuk startup dalam membangun reputasi hingga menarik investor.
Dengan menerapkan strategi komunikasi ESG yang efektif, startup dapat memperkuat komitmennya terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Selain lingkungan, ekonomi dan sosial termasuk bagian dari komunikasi ESG yang dapat diterapkan pada startup tahap awal.
RadVoice Indonesia telah merangkum penjelasannya sebagai berikut.
Strategi Komunikasi ESG untuk PR Startup
Penerapan komunikasi ESG di startup merujuk pada bisnis yang tidak hanya mementingkan keuntungan tapi juga yang berdampak positif pada lingkungan dan sosial.
Terdapat beberapa startup di Indonesia yang berbasis ESG di antaranya yakni Aruna, Waste4Change, dan Nafas.
Baca juga: Mengenal Komunikasi Lingkungan: Definisi, Manfaat, dan Contohnya
Mengutip East Ventures, startup pada tahap awal dapat menerapkan beberapa prinsip ESG dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Misalnya, memberikan upah yang adil, memberikan kesempatan yang sama untuk semua jenis kelamin pekerja, dan lainnya.
Apa saja strategi komunikasi ESG yang dapat dilakukan startup?
Identifikasi Nilai dan Tujuan ESG
Identifikasi isu-isu ESG yang relevan dengan bisnis startup Anda dan tetapkan tujuan yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan.
Misalnya mengurangi penggunaan kertas dan mendorong penggunaan transaksi digital.
Sementara jika dari aspek sosial, startup Anda dapat memberikan edukasi keuangan digital kepada UMKM atau masyarakat umum untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Melibatkan Pemangku Kepentingan
Anda dapat mengajak karyawan, pelanggan, investor, hingga komunitas untuk berpartisipasi dalam inisiatif ESG.
Keterlibatan para pihak ini dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan mendukung berbagai program yang dijalankan.
Rancang Strategi Komunikasi yang Jelas dan Terukur
Tentukan pesan kunci, target audiens, media, dan taktik yang akan digunakan. Mengutip PR Indonesia, pendekatan yang umum digunakan adalah model PESO (Paid, Earned, Shared, Owned) untuk memastikan penyebaran informasi yang efektif.
Baca juga: Memahami Pentingnya Menulis Sustainability Report bagi Perusahaan
Contohnya adalah perusahaan besar seperti Nestle yang menyampaikan informasi melalui situs resminya tentang implementasi ESG di perusahaan.
Penyampaian ini bertujuan menarik minat investor maupun perhatian pelanggan.
Implementasi Program dengan Transparan
Anda harus mengimplementasikan inisiatif ESG sesuai rencana yang akan dijalankan.
Mengutip dari Indonesia Environment & Energy Center, perusahaan dapat menerapkan langsung misalnya dengan membuat target untuk mengurangi emisi karbon atau meningkatkan keberagaman dalam tenaga kerja.
Untuk mencapainya, perusahaan bisa melakukan pelatihan internal terhadap karyawan serta memberikan pengetahuan atau keterampilan demi menerapkan prinsip ESG dalam pekerjaan sehari-hari.
Baca juga: Apa Itu Greenwashing dalam PR?
Evaluasi Efektivitas Program
Pantau efektivitas program ESG dan lakukan evaluasi secara berkala. Terdapat metrik ESG atau indikator kinerja utama untuk mengukur operasional perusahaan yang berkaitan dengan kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik.
Beberapa di antaranya adalah Global Reporting Initiative (GRI), yang termasuk paling banyak digunakan. GRI membantu perusahaan mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan dampak ESG yang dilakukan.
Kemudian ada pula United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), yang juga banyak digunakan perusahaan sebagai panduan untuk mengintegrasikan ESG dalam strategi bisnis mereka.
Beberapa metrik ESG ini dapat memberikan panduan yang berbeda berdasarkan tujuan tiap perusahaan. Terdapat metrik yang fokus pada aspek lingkungan, ada pula yang cenderung pada aspek sosial atau tata kelola.
Kesimpulan
Penerapan strategi komunikasi ESG yang efektif dapat membantu startup membangun reputasi, menarik investor, dan menunjukkan komitmen terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Untuk mencapainya, startup perlu mengidentifikasi nilai dan tujuan ESG yang relevan, melibatkan pemangku kepentingan, serta merancang strategi komunikasi yang jelas dan terukur.
Selain itu, transparansi dalam implementasi program dan evaluasi berkala sangat penting agar dampak ESG dapat diukur dengan baik.
Dengan langkah-langkah ini, startup dapat lebih berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik.
