Kesalahan PR saat menghubungi jurnalis masih sering terjadi. Pendekatan yang keliru bisa berdampak besar terhadap reputasi Anda.
Memahami apa yang diinginkan jurnalis memang penting, tapi mengetahui apa yang tidak mereka sukai bisa jadi jauh lebih krusial.
Dalam survei terbaru Cision 2025 terhadap lebih dari 3.000 jurnalis, mereka mengungkap berbagai perilaku PR yang sering membuat mereka enggan merespons, bahkan memutus kontak.
Kesalahan PR saat Menghubungi Jurnalis
RadVoice Indonesia merangkum sejumlah kesalahan PR saat menghubungi jurnalis dan cara menghindarinya. Berikut selengkapnya.
Spam Media Pitch yang Tidak Relevan

Sebanyak 78 persen responden jurnalis memilih spam media pitch sebagai kesalahan yang sering dilakukan oleh PR, menurut Cision 2025.
Setiap harinya, para jurnalis menerima ratusan siaran pers yang bersaing untuk dipublikasikan. •
Jurnalis biasanya mempunyai jadwal yang sangat padat dan waktu terbatas, sehingga tidak bisa menanggapi semua panggilan atau email yang masuk.
Dalam kondisi seperti ini, media pitch yang relevan dan bernilai tinggi berpeluang lebih besar untuk diterima.
Baca juga: 5+ Cara Membuat Media Pitch yang Clickable
Media Pitch yang Terdengar Seperti Iklan
Media pitch yang terdengar seperti promosi iklan sering kali masuk ke redaksi, tapi belum tentu langsung layak dijadikan sebagai berita menarik.
Jurnalis bukan seorang copywriter yang menulis sesuai dengan perintah dari perusahaan atau pengiklan.
Oleh karena itu, setiap media pitch yang dikirim oleh PR harus bersifat relevan dan humanis. Artinya, selaras dengan kebutuhan redaksi dan menarik bagi pembaca media tersebut.
Ingin mengirim media pitch yang tepat sasaran? RadVoice dapat membantu Anda.
Memberikan Informasi yang Tidak Akurat
Mengutip PR Thrive, akurasi informasi dalam media pitch menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
Para jurnalis bisa mengetahui informasi dalam media pitch apabila tidak benar. PR perlu melakukan riset dengan cermat.
Untuk kutipan dari pakar, PR perlu memastikan pernyataannya terkini dan sesuai konteks, bukan hanya sekedar potongan wawancara lama yang diambil tanpa latar belakang yang jelas.
Cara Membangun Hubungan yang Baik dengan Jurnalis
Perkenalan via Email dengan Alasan yang Jelas

Jurnalis kerap dibanjiri oleh media pitch dan undangan liputan, sehingga membangun hubungan dengan mereka bisa menjadi tantangan tersendiri.
Namun, hal itu bukan berarti mustahil dilakukan.
Berdasarkan survei Cision 2025, sebanyak 85 persen responden memilih pendekatan PR melalui email dengan alasan jelas agar kesalahan PR saat menghubungi jurnalis tidak terjadi.
Alih-alih sering mengirim media pitch, jurnalis lebih menghargai pendekatan personal yang menunjukkan bahwa PR benar-benar memahami kebutuhan mereka.
Pitch Ide yang Baru dan Relevan
Agar pitch PR benar-benar menarik perhatian jurnalis, ide yang ditawarkan harus memiliki sudut pandang berita yang segar dan relevan bagi pembaca mereka.
Dalam survei State of the Media, elemen terpenting dalam pitch yang sempurna adalah kesesuaian cerita dengan minat pembaca media mereka.
Pitch yang baik bukan hanya tentang apa yang ingin PR sampaikan, tapi tentang apa yang ingin para pembaca ketahui.
Undangan ke Acara Industri

Mengutip Cision, acara industri menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan dengan jurnalis, meningkatkan ketertarikan media, dan memperoleh liputan yang bernilai.
Diperlukan pendekatan yang strategis, mulai dari menyusun pesan undangan yang tepat, mempertimbangkan kebutuhan media, hingga menyiapkan siaran pers acara.
Jika PR ingin meningkatkan pitch acara, pastikan pendekatan PR bersifat personal, singkat, dan informatif.
Kesimpulan
Membangun hubungan dengan jurnalis adalah peran penting bagi PR.
Namun, banyak PR yang masih melakukan kesalahan saat mencoba menjalin komunikasi dengan jurnalis.
Beberapa kesalahan PR saat menghubungi jurnalis yaitu spam media pitch yang tidak relevan, media pitch yang terdengar seperti iklan, dan memberikan informasi yang tidak akurat.
Agar kesalahan PR saat menghubungi jurnalis tidak terjadi, mulailah berkenalan melalui email dengan alasan yang jelas, memberikan ide yang baru dan relevan, serta mengundang para jurnalis ke acara industri.