Sosiawan Putra Surbakti, Head of Public Relations PT Railink (KAI Bandara), telah membuktikan kepiawaiannya dalam membangun hubungan dengan media.
Berbekal pengalaman sebagai management trainee di Lippo Group pada 2017 dan senior public relations di Polytron serta Jababeka Residence, Putra membawa strategi PR KAI Bandara ke tingkat yang lebih profesional.
Bagaimana KAI Bandara Membangun Hubungan dengan Media
RadVoice Indonesia mewawancarai Putra terkait strategi utama yang dilakukan anak usaha PT KAI itu dalam membangun hubungan dengan media.
Apa pendekatan utama yang Anda gunakan di KAI Bandara dalam membangun hubungan dengan media?
“Pendekatan utama yang saya lakukan adalah membangun hubungan personal berbasis kepercayaan dan penyediaan informasi yang berkualitas.
“Bagi saya, hubungan antara PR dan media adalah hubungan yang saling membutuhkan.
“Untuk itu, pendekatan harus dilakukan secara rutin sehingga menghasilkan hubungan jangka panjang.
“Misalnya, memberikan materi yang mudah diakses seperti siaran pers, briefing media, dan konten digital yang membantu media dapat memahami pesan perusahaan.
“Saya juga secara aktif menjalin komunikasi dua arah dengan media melalui pertemuan rutin dan membentuk grup komunikasi untuk penyediaan akses informasi yang cepat dan akurat.
“Selain itu, saya memastikan bahwa media selalu memiliki narasumber yang kredibel untuk menjawab kebutuhan mereka.
“Saya juga memberi wadah kepada media untuk dapat berkumpul dan berdiskusi dengan top management untuk membahas program-program perusahaan yang akan datang maupun secara jangka panjang.
“Biasanya saya lakukan saat acara buka puasa bersama, HUT perusahaan, dan juga saat memulai posko Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru.”
Bagaimana Anda mengukur keberhasilan PR KAI Bandara dalam membangun hubungan dengan media?
“Saya mengukurnya melalui beberapa metrik, termasuk jumlah liputan positif, tonasi pemberitaan (positif, netral, negatif), cakupan media nasional maupun lokal, serta engagement dengan media di platform digital.
“Selain itu, saya juga memantau sentimen masyarakat terhadap layanan KAI Bandara sebagai dampak pemberitaan di media.”
Bagaimana Anda memastikan media memahami isu teknis atau program yang diperkenalkan KAI Bandara?
“Dengan mengundang rekan-rekan media melalui media briefing karena itu menjadi kesempatan untuk menjelaskan program KAI Bandara.
“Misalnya seperti kegiatan KAI Bandara Glow Night Fun Run, penambahan jadwal kereta bandara di Yogyakarta, dan kesiapan KAI Bandara dalam menyambut Lebaran.
“Selama satu tahun, dilakukan pertemuan rutin dengan media dua bulan sekali.
“Saya juga memberikan kesempatan kepada media apabila masih membutuhkan informasi secara detail terkait program-program yang dijalankan oleh KAI Bandara.
Anda membutuhkan media untuk meliput acara perusahaan? Hubungi RadVoice sekarang.
“Dalam setiap kesempatan bertemu media, saya juga selalu menyiapkan press release, gambar, video, dan alat pendukung lainnya yang dapat menambah nilai berita media.
“Saya juga mengundang media untuk dapat melakukan liputan khusus atau kunjungan langsung terkait program-program yang sedang dijalankan KAI Bandara sehingga dapat menambah materi dari media tersebut.”
Dalam situasi krisis seperti gangguan operasional atau munculnya berita negatif di media, bagaimana Anda mengatasinya?
“Dalam situasi krisis, saya beserta tim akan bertindak cepat dengan mengidentifikasi masalah dan mencari data yang sebenarnya terjadi di lapangan.
“Ketika data sudah terkumpul dan sudah ada persetujuan dari internal perusahaan, kami akan melanjutkan dengan menyampaikan pernyataan resmi, dan memberikan informasi yang akurat kepada media.
“Kami memastikan pesan yang disampaikan konsisten dan mudah dipahami.
“Selain itu, kami menjaga komunikasi terbuka dengan media untuk mengurangi spekulasi yang tidak sesuai fakta dan memberikan solusi konkret untuk memulihkan kepercayaan publik.
“Saya juga memanfaatkan sosial media dan website untuk memperluas jangkauan informasi dapat diterima masyarakat berdasarkan data-data yang telah kami buat. Ini dapat mengurangi kemungkinan isu semakin melebar.”
Apa tantangan terbesar membangun hubungan media di industri transportasi seperti KAI Bandara?
“Tantangan terbesar adalah memastikan pemahaman media terhadap isu teknis di industri transportasi yang sering kali kompleks.
“Oleh karena itu, saya menyiapkan press release dalam seminggu dua kali yang dibagikan melalui email dan grup WhatsApp dengan media.
“Selain itu, kecepatan perkembangan informasi di era digital juga menuntut kami untuk merespons berita secara real-time, terutama saat terjadi krisis.
“Menjaga konsistensi dalam memberikan informasi positif di tengah persaingan media menjadi tantangan yang terus kami hadapi.
“Saya percaya bahwa kemitraan yang kuat dengan media adalah kunci untuk menjaga reputasi dan kepercayaan publik terhadap layanan KAI Bandara.”
Kesimpulan
Putra menegaskan bahwa strategi utama membangun hubungan dengan media adalah dengan menjalin hubungan personal yang berbasis kepercayaan dan penyediaan informasi berkualitas.
Upaya ini dilakukan dengan memberikan materi yang mudah diakses seperti siaran pers, briefing media, dan konten digital lainnya.
Putra juga aktif menjalin komunikasi dua arah dengan media melalui pertemuan rutin hingga membentuk grup WhatsApp untuk penyediaan akses informasi yang cepat dan akurat.
Wawancara dengan Sosiawan Putra Surbakti dilakukan pada Sabtu, 30 November 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.
