Pahami Beda Gaya Penulisan PR dan Media

penulisan pr

Penulisan PR memiliki pendekatan tersendiri yang berbeda dengan media, terutama dalam gaya penyampaiannya. 

Jika penulisan PR fokus pada membangun citra positif brand atau perusahaan, gaya penulisan di media cenderung pada penyajian informasi langsung dan objektif.

Meski memiliki gaya penulisan yang berbeda, PR dan media mesti saling melengkapi karena bidang pekerjaannya berkaitan. Misalnya dalam distribusi siaran pers, PR harus menyajikan informasi yang jelas dan sesuai dengan nilai berita agar mudah diterima oleh media. 

Lantas, apa yang perlu diperhatikan agar penulisan keduanya dapat berjalan selaras?

Penulisan PR dan Media  

RadVoice Indonesia telah merangkum penjelasan mengenai beda gaya penulisan PR dan media sebagai berikut. 

Gaya Bahasa

Pada umumnya, penulisan untuk media bersifat langsung karena menjabarkan fakta. Dalam penulisan media, Anda juga akan menemukan kutipan untuk mendukung fakta tersebut. 

Sementara penulisan PR lebih subjektif karena mewakili suara klien untuk mempromosikan brand mereka. Kutipan yang digunakan dalam PR juga sering kali hanya memuat pernyataan positif dari pihak klien.   

Baca juga: 7 Perbedaan Press Release dan Berita, Jangan Sampai Salah!

penulisan pr
Penulisan PR lebih subjektif karena mewakili suara klien untuk mempromosikan brand mereka.
(Foto oleh Freepik)

Dikutip dari Crenshaw Communications, penulisan dalam siaran pers juga kerap menggunakan kata ‘dengan bangga mengumumkan’ sesuatu. Hal ini diperbolehkan dalam penulisan PR. 

Namun untuk penulisan di media, hal ini sebaiknya tidak dilakukan karena terkesan mendukung brand, kecuali jika dituliskan dalam kutipan.

Jenis Tulisan

Perbedaan utama penulisan PR dengan media adalah jenis tulisan yang dibuat oleh PR cenderung lebih bervariasi. Tak hanya mencakup siaran pers, dikutip dari Binus, beberapa jenis tulisan yang dibuat oleh PR yakni:

  • Media pitch, pesan yang ditujukan kepada media melalui email atau media sosial yang memuat teaser singkat mengenai produk atau layanan
  • Content writing, berupa penulisan di media sosial atau website yang memuat tentang informasi terbaru atau artikel yang berkaitan dengan industri
  • Materi saat krisis, yakni penulisan yang jelas dan hati-hati saat menangani krisis perusahaan

Selain jenis tulisan tersebut, PR juga membuat beragam artikel opini, feature, unggahan blog, maupun artikel dengan byline sesuai kebutuhan klien. 

Perusahaan Anda membutuhkan jasa penulisan PR untuk media? Hubungi RadVoice sekarang. 

Sementara penulisan di media, umumnya bersifat lebih netral karena mencakup berita langsung. Jenis artikel feature, opini, tajuk rencana, juga kerap dibuat oleh media. 

Peran Editor  

Pada penulisan di media, Anda menulis dan mengirimkan ke editor untuk diperiksa terkait verifikasi fakta, ejaan, penggunaan bahasa, maupun hal teknis lain sebelum tulisan dipublikasikan. 

Namun, dalam penulisan PR, editornya adalah klien Anda. Mereka akan memastikan bahwa konten maupun kutipan yang ditulis mencerminkan pesan yang mereka maksud. Biasanya, pemeriksaan dilakukan sebelum konten dibagikan kepada media atau publik. 

Baca juga: Kenali Perbedaan Tugas Editor dan Copyeditor

Penulisan PR juga harus menyesuaikan dengan nilai atau gaya perusahaan klien. Oleh karena itu, jika belum sesuai, tulisan harus direvisi agar selaras dengan prinsip perusahaan klien. 

penulisan pr
Dalam penulisan PR, editornya adalah klien Anda yang akan memastikan bahwa tulisan yang dibuat
sesuai dengan prinsip perusahaan. (Foto oleh rawpixel.com/freepik)

Saluran Distribusi

Media biasanya menulis spesifik untuk pembaca atau pendengar dari perusahaan media masing-masing. Sementara untuk penulisan PR ditujukan pada beragam audiens, mulai dari klien, investor, termasuk media. 

PR pun memanfaatkan berbagai saluran untuk mendistribusikan pesan mereka, mulai dari media sosial, iklan, blog, media kit, dan banyak lagi. 

Menulis sebagai Jurnalis dan Menulis untuk Jurnalis

Gaya penulisan sebagai jurnalis dan untuk jurnalis tentu berbeda. Siaran pers, sebagai salah satu dasar penulisan yang kerap bersinggungan dengan keduanya, tentu memiliki pola yang mirip dalam beberapa hal. Namun, tetap ada karakter yang berbeda di antaranya keduanya. 

penulisan pr
Penulisan siaran pers oleh PR memiliki pola yang mirip dengan yang ditulis oleh media. (Foto oleh Freepik)

Ketika PR menulis untuk jurnalis, tentu tetap harus memperhatikan bahwa media bekerja berdasarkan prinsip objektivitas dan keberimbangan. Untuk itu, informasi yang disampaikan dalam siaran pers harus relevan, faktual, dan memiliki nilai berita yang menarik. 

Di sisi lain, media juga perlu memahami bahwa penulisan PR bertujuan membangun citra positif dari perusahaan, sehingga dalam menyajikan informasi harus mempertimbangkan berbagai perspektif dengan tetap menerapkan keberimbangan. 

Kesimpulan

Pada prinsipnya, penulisan PR dan media memiliki tujuan yang berbeda namun saling berkaitan dalam penyampaian informasi kepada publik. 

Beberapa perbedaan keduanya yakni dari gaya bahasa, jenis tulisan, peran editor, saluran distribusi, dan sudut pandang ketika menulis sebagai jurnalis dan menulis untuk jurnalis. 

Meski demikian, PR dan media tetap membutuhkan satu sama lain. Jika PR membutuhkan media untuk menjangkau audiens yang lebih luas, maka media juga mengandalkan PR sebagai sumber informasi yang relevan dan aktual. 

Contact Us!
Contact Us!
RadVoice Indonesia
Hello
Can we help you?