Dalam dunia jurnalistik, siaran pers promosi sering masuk ke redaksi, tapi belum tentu langsung layak jadi berita menarik.
Tugas seorang jurnalis adalah mengolahnya agar informasi yang disajikan relevan dan bermanfaat bagi pembaca, bukan sekadar iklan terselubung.
Mengolah siaran pers promosi menjadi berita berkualitas penting dilakukan supaya pembaca mendapat nilai lebih dan media tetap dipercaya.
RadVoice Indonesia akan membagikan tips praktis untuk membantu jurnalis mengolah siaran pers promosi menjadi berita yang efektif dan menarik.
Langkah Praktis Mengolah Siaran Pers Promosi Menjadi Berita
Menangkap pesan utama yang relevan untuk audiens
Ketika menerima siaran pers promosi, jangan langsung menyalin seluruh isi. Fokuslah pada pesan utama yang memang relevan dengan pembaca Anda.
Misalnya, jika siaran pers promosi tentang produk kecantikan, cari aspek bagaimana produk itu membantu keseharian atau kesehatan kulit, bukan hanya klaim jualannya.
Anda dapat bertanya kepada diri sendiri: “Apa yang pembaca saya butuhkan atau ingin tahu dari informasi ini?”

Memilih sudut pandang yang fokus pada manfaat dan cerita, bukan hanya produk
Alih-alih menulis deskripsi produk, cari angle yang bercerita, seperti tren terbaru, pengalaman pengguna, atau dampak positif produk terhadap kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, Anda dapat membahas bagaimana produk tersebut membantu seseorang menjalani gaya hidup sehat atau tampil percaya diri. Cerita seperti ini lebih menarik dan terasa personal bagi pembaca.
Baca Juga: 3 Tips Mengubah Laporan Keuangan Menjadi Berita Ekonomi yang Menarik
Melengkapi dengan data dan fakta yang kredibel
Jangan hanya mengandalkan data dari siaran pers.
Carilah data pendukung dari sumber independen, seperti riset pasar, statistik kesehatan, atau survei terbaru. Ini akan menambah kredibilitas dan membuat berita Anda lebih solid.
Contohnya, apabila produk menjanjikan “meningkatkan energi,” sertakan data dari studi yang mendukung klaim tersebut.

Menjaga bahasa tulisan agar informatif, bukan promosi berlebihan
Hindari penggunaan kata-kata yang berbau iklan seperti “terbaik,” “paling hebat,” atau “terobosan terbaru” tanpa bukti kuat. Gunakan bahasa yang netral dan informatif.
Fokuskan pada fakta, manfaat yang dapat dibuktikan, dan pengalaman nyata. Ini membantu pembaca merasa berita yang Anda tulis bukan sekadar iklan terselubung.
Memasukkan kutipan dari sumber lain untuk memperkaya berita
Hubungi narasumber lain yang relevan, seperti ahli, pengguna produk, atau influencer di bidang terkait.
Seperti yang ditulis Skyword, kutipan mereka bisa memberikan perspektif baru dan membuat berita terasa lebih objektif.
Apabila waktu Anda terbatas, Anda dapat mengutip pernyataan dari wawancara sebelumnya yang kredibel, tanpa melupakan untuk mencantumkan sumbernya.

Menggunakan gaya bahasa yang ringan namun profesional
Sebagai jurnalis, gaya bahasa harus mengalir santai tapi tetap profesional. Hindari bahasa terlalu formal yang kaku, tapi juga jangan terlalu santai sampai terkesan tidak serius.
Gunakan kalimat pendek yang mudah dicerna, dan sisipkan kata-kata yang akrab di telinga pembaca tanpa kehilangan kredibilitas.
Misalnya: “Produk ini cocok untuk Anda yang sibuk tapi ingin tetap tampil segar setiap hari.”
Baca Juga: Memahami Istilah Jurnalisme Konstruktif: Dari Sensasi ke Solusi
Best Practices untuk Jurnalis Saat Mengolah Siaran Pers Promosi
Agar berita yang Anda tulis tetap kredibel dan menarik, ada beberapa praktik terbaik yang bisa diterapkan.

Langkah-langkah ini membantu menjaga kualitas berita sekaligus membuat pembaca merasa mendapatkan informasi yang berguna.
- Verifikasi fakta dengan teliti sebelum menulis berita.
- Hubungi pihak PR untuk klarifikasi dan informasi tambahan.
- Berikan konteks agar berita relevan dan mudah dipahami pembaca.
- Gunakan storytelling agar berita terasa hidup dan menarik.
- Buat judul yang informatif dan menarik tanpa clickbait.
- Sisipkan insight atau tips yang bermanfaat bagi pembaca.
- Hindari bahasa promosi berlebihan agar berita tetap kredibel.
Baca Juga: Storytelling dalam Jurnalisme: Menceritakan Fakta dengan Cara yang Berbeda

Kesimpulan
Bagi jurnalis, penting untuk mampu mengolah siaran pers promosi agar tidak terasa seperti iklan semata.
Caranya adalah dengan menangkap inti pesan yang relevan, memilih sudut pandang yang membahas manfaat, serta memperkuat tulisan dengan data dan kutipan terpercaya. Penggunaan bahasa yang informatif dan profesional akan menjaga kualitas berita.
Langkah-langkah ini membantu jurnalis menghasilkan konten yang sesuai dengan kebutuhan pembaca sekaligus memenuhi standar jurnalistik yang baik.