Profesi public relations (PR) diperkirakan akan terus menghadapi perubahan signifikan, seiring dengan perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).
University of Southern California (USC) Center for Public Relations merilis riset 2025 Communication Report yang melibatkan 1.077 PR profesional.
Riset ini memberikan gambaran komprehensif tentang pandangan pelaku industri terhadap tren PR di masa depan.
Para responden dari berbagai generasi diminta mengidentifikasi dan mengevaluasi empat tren PR di masa depan.
Berikut adalah ringkasan hasil riset tersebut yang dirangkum oleh RadVoice Indonesia, serta strategi gen Z yang ingin meniti karier.
Tren PR di Masa Depan

Kecerdasan Buatan (AI)
Berdasarkan survei USC Center for Public Relations, agensi biasanya memanfaatkan AI untuk meningkatkan layanan jasa, termasuk sosial media, komunikasi strategis, materi pers, riset serta layanan sektor kreatif.
Saat para responden ditanya dampak AI terhadap profesi PR dalam lima tahun ke depan, 44 persen responden memprediksi jumlah staf akan berkurang.
Selain itu, 30 persen responden memperkirakan anggaran agensi akan menurun.
Di sisi lain, 44 persen responden berharap kualitas pekerjaan meningkat, dan 36 persen responden percaya kreativitas individu akan meningkat.
Remote Working
Di setiap kelompok usia responden, mayoritas setuju dengan pentingnya fleksibilitas.
Work from home menjadi opsi yang populer sehingga 28 persen karyawan agensi yang disurvei siap menerima pemotongan gaji agar dapat bekerja di rumah.
Survei menyebutkan, opsi work from home dapat mempertahankan talent pekerja terbaik.
Kendati demikian, hal ini memerlukan pendekatan inovatif terhadap pelatihan dan penempatan staf.
Perubahan Lanskap Media
Lanskap media akan bergeser dari media tradisional (televisi, cable news, media cetak) menjadi platform dan influencer baru dengan semakin banyaknya program marketing saat ini.
Promosi brand melalui Instagram atau TikTok menjadi strategi yang paling diinginkan untuk memasarkan suatu produk.
Saluran media yang dianggap relevan dalam lima tahun ke depan menghadirkan tantangan yang semakin besar bagi industri PR.
PR dapat beradaptasi dengan terus bereksperimen di saluran baru yang menghubungkan brand dengan pengikutnya.
Perbedaan Pandangan Politik
Perbedaan pandangan politik yang tajam kini telah menjadi alat strategis dalam komunikasi publik.
Banyak pihak menggunakan isu-isu kontroversial untuk menggalang dana, menarik perhatian media, dan mendapatkan suara pemilih.
Akibatnya, prioritas perusahaan pun bergeser dan menyesuaikan diri dengan dinamika politik yang terpolarisasi, meskipun sering kali bertentangan dengan nilai-nilai dan harapan karyawan mereka.
Tips Karier PR bagi Gen Z
Setelah memahami empat tren utama yang akan membentuk industri PR, pertanyaan selanjutnya adalah: bagaimana Gen Z dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan tersebut?

Mengasah Skill Baru
Gen Z perlu menguasai berbagai tools berbasis AI dan platform digital, karena teknologi ini akan menjadi bagian penting dalam seluruh aspek komunikasi.
Kemampuan dalam visualisasi data, pengelolaan media sosial, dan pembuatan prompt yang efektif akan menjadi penentu keberhasilan.
Menguasai Pembuatan Konten
Kemampuan menulis tetap menjadi aset berharga dalam dunia PR.
Fokuslah pada pengembangan skill kreatif dalam berbagai format, mulai dari penyusunan pesan strategis hingga pembuatan konten media sosial.
Cakap Berinteraksi dengan Influencer
Pemahaman mengenai media sosial dan pemasaran melalui influencer kini krusial, karena kanal-kanal ini menjadi sumber utama informasi dan opini publik.
PR perlu mampu menciptakan konten menarik yang disesuaikan dengan karakteristik tiap platform, dan tetap waspada terhadap tantangan misinformasi.
Mencari Kesesuaian Prinsip Nilai

Pilihlah perusahaan yang sejalan dengan nilai pribadi, terutama dalam hal keberlanjutan, inklusi, dan tanggung jawab sosial.
Pertimbangkan juga lingkungan kerja yang mendukung fleksibilitas dan keseimbangan hidup sesuai kebutuhan generasi.
Pahami Dampak Perbedaan Pandangan Politik
Perbedaan pandangan politik yang tajam dapat berpengaruh besar dalam strategi komunikasi.
Gen Z harus membiasakan diri untuk menyaring ide bersama orang-orang dengan pandangan berbeda.
Selain itu, penting untuk memanfaatkan teknologi terkini untuk mengantisipasi isu-isu sensitif yang dapat memengaruhi reputasi perusahaan atau klien.
Kesimpulan
PR mengalami transformasi seiring waktu dengan adanya perkembangan teknologi dan perubahan media.
USC Center for Public Relations menyebut empat tren PR di masa depan yaitu AI, remote working, perubahan lanskap media serta polarisasi politik.
Tips bagi Gen Z yang ingin berkarier di bidang PR yaitu mengasah skill baru, menguasai pembuatan konten, cakap berinteraksi dengan influencer, mencari kesesuaian prinsip nilai, dan memahami dampak perbedaan sudut pandang terhadap politik.