Bagaimana Desainer Fashion Yosafat Dwi Kurniawan Menggandeng Media untuk Karyanya

Yosafat Dwi Kurniawan, fashion designer terkemuka, berbagi beberapa strateginya dalam menghadapi media.

Bagi Yosafat Dwi Kurniawan, desainer fashion dengan lebih dari 14 tahun pengalaman, memiliki hubungan baik dengan media memainkan peran penting untuk kesuksesan kreasinya.

Berbasis di Jakarta, Yosafat memadukan inspirasi dan kain para pengrajin dari Pekalongan, kampung halamannya. Ia kerap mendapatkan berbagai kebaruan gaya mode ketika berkelana.

Yosafat telah berpartisipasi dalam beberapa edisi Jakarta Fashion Week dan diliput oleh majalah mode Vogue Italia di tahun 2020, di antara berbagai pencapaian lainnya. Media-media lain seperti Fimela, CNN Indonesia, dan Dewi telah membahas karyanya.

Karya Yosafat Dwi Kurniawan dimuat di Vogue Italia.

Bagaimana Yosafat Dwi Kurniawan Menggandeng Media

Yosafat Dwi Kurniawan membagikan pandangannya kepada RadVoice Indonesia tentang bagaimana menyampaikan pesan yang efektif ke media.

Bagaimana seorang desainer fashion dapat menyampaikan pesan yang efektif ke media?

Menurut Yos: “Number one is be honest.”

It’s obvious when you’re lying, when you’re not being genuine, when you don’t love your collection, it’s obvious,” ujarnya.

Try to tell a compelling story.

Sebagai desainer fashion, Yosafat percaya bahwa setiap koleksi adalah sebuah cerita. Karena itu, penting untuk membuat cerita yang menarik bagi diri sendiri sebelum menyampaikannya kepada publik.

Fashion show Yosafat Dwi Kurniawan yang diadakan tahun ini di Plaza Indonesia, Jakarta. (Foto oleh Dandy Hendrata)

Apa yang harus diperhatikan dalam membuat konten untuk media?

Yosafat menekankan pentingnya visual yang menarik. Desainer harus mampu menghadirkan visual yang berkesan agar media tertarik untuk menulis tentang koleksi tersebut.

Uniqlo, it’s basic clothing. But how do you make it interesting? That’s why they do collaborations or presentations, to make it look interesting for the media to write about,” kata Yosafat.

Apa yang tidak boleh dilakukan dalam berinteraksi dengan media?

Menurut Yosafat, ketika desainer fashion berpura-pura, media dan publik bisa merasakannya.

Selain itu, penting untuk tetap terbuka terhadap saran dan masukan dari media. “Input itu justru yang kita butuhkan,” ujarnya.

Bagaimana membuat press release yang menarik?

Dalam menyusun press release, Yosafat menyarankan agar tidak terlalu teknikal. Sebuah press release, tambahnya, harus mampu menceritakan inspirasi di balik koleksi dengan cara yang menarik, tanpa hanya terjebak dalam detail teknis.

“Inspirasi, cerita … Emotional attachment,” katanya.

Yosafat menekankan bahwa sebuah cerita yang kuat dan keterikatan emosional adalah kunci untuk menarik perhatian media.

“Ceritakan inspirasi,” ujarnya. “Itu penting, tapi cerita yang emosional jauh lebih menarik.”

Ingin membuat press release yang inspiratif? Hubungi RadVoice sekarang.

Salah satu kreasi Yosafat Dwi Kurniawan. (Foto dari narasumber)

Bagaimana membangun hubungan yang baik dengan media?

Bagi Yosafat, berinteraksi dengan media secara langsung adalah hal yang penting.

Interaksi itu memungkinkan desainer untuk menjelaskan secara lebih personal tentang visi di balik koleksi yang diciptakan.

Ia juga tidak takut menjawab pertanyaan yang menantang dari media, sebab itu memberinya kesempatan untuk lebih memperjelas visinya.

“Saya suka ditanya pertanyaan yang challenging. Saya merasa seperti harus menjelaskan tesis saya,” kata Yosafat.

Yosafat Dwi Kurniawan senang berinteraksi langsung dengan media. Baginya, itu memberikan kesempatan untuk menjelaskan karyanya secara lebih personal. (Foto dari narasumber)

Kesimpulan

Berikut adalah beberapa hal yang Yosafat Dwi Kurniawan lakukan ketika berinteraksi dengan media.

  1. Kejujuran sebagai Kunci Utama: Yosafatnya menekankan pentingnya kejujuran dalam berkomunikasi dengan media. Ketika desainer tidak tulus atau tidak antusias terhadap karya mereka, hal ini akan terlihat jelas. Kejujuran dalam menyampaikan cerita dan inspirasi di balik koleksi sangat penting untuk menarik perhatian media.
  2. Menceritakan Kisah yang Menarik: Desainer perlu membangun cerita yang menarik tentang koleksi mereka. Cerita yang kuat dan menarik harus menjadi inti dari setiap presentasi koleksi, sebab ini akan berdampak terhadap respons media dan publik.
  3. Pentingnya Visual yang Menonjol: Untuk membuat konten yang memikat bagi media, Yosafat menyarankan agar desainer menghadirkan visual yang menonjol. Visual yang menarik dapat membuat koleksi lebih menarik bagi media dan memudahkan mereka untuk menulis tentangnya.
  4. Terbuka terhadap Masukan: Yosafat menekankan pentingnya terbuka terhadap masukan dari media. Masukan dari media adalah bagian penting dari proses pembelajaran dan pengembangan sebagai desainer.
  5. Menyusun Press Release yang Inspiratif: Dalam menulis press release, Yosafat menyarankan agar tidak terlalu teknis dan fokus pada inspirasi dan cerita di balik koleksi. Siaran pers harus mencakup elemen emosional yang dapat menarik perhatian media.
  6. Interaksi Langsung dengan Media: Yos percaya bahwa berinteraksi secara langsung dengan media memungkinkan desainer untuk menjelaskan visi mereka dengan lebih jelas.

Secara keseluruhan, Yosafat menunjukkan bahwa kejujuran, keterbukaan, dan kemampuan untuk menceritakan cerita yang menarik adalah kunci untuk berkomunikasi dengan efektif dengan media.

Visual yang menarik dan kesiapan untuk menerima masukan juga memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang sukses dengan media.

Wawancara dengan Yosafat Dwi Kurniawan dilakukan pada Kamis, 29 Agustus 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.