Utami Noviandini membagikan beberapa tugas humas yang penting untuk dijalankan.

Praktisi komunikasi sering kali menangani berbagai tugas humas. Itulah apa yang Utami Noviandini lakukan sejak 2015.

Mulai dari menulis siaran pers hingga mengelola acara dan berinteraksi dengan stakeholder terkait, itu membuat pekerjaannya jauh dari kata monoton.

Baginya juga, adanya kesempatan luas untuk belajar terus-menerus dan tugas humas yang bervariasi membuatnya yakin untuk terus berkarier di bidang ini.

“Karena di dalam dunia public relations, istilahnya tidak akan ada dua hari yang sama,” ujarnya.

“Bagi saya kombinasi kreativitas, komunikasi, dan tantangan membuat PR menjadi pilihan karir yang menarik dan memuaskan,” tambahnya.

Peran humas yang krusial di setiap organisasi juga memberikan tantangan bagi para profesional untuk selalu berkembang.

Chetan Relhan, pendiri dan CEO The Achievers PR, menulis di artikelnya untuk The Times of India pada Juni 2023 bahwa PR memainkan peranan krusial untuk brand awareness.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang profesi PR di sebuah agency, Utami Noviandini menerangkannya lebih lanjut kepada RadVoice Indonesia pada wawancara 30 Januari 2024 lalu. 

Apakah pekerjaan utama Utami Noviandini di agency? Apakah tugas humas yang dijalankan sama dengan PR perusahaan atau lembaga? 

“Pekerjaan utama profesional PR di sebuah agency bisa berbeda-beda, tergantung spesifikasinya.

“Namun ini umumnya melibatkan beberapa tugas humas yang terfokus pada pengelolaan reputasi, komunikasi, dan hubungan antara klien agency tersebut dan publik. 

“Berikut adalah beberapa contoh tugas humas yang saya jalani:

  • Pengembangan dan implementasi strategi komunikasi: membuat strategi yang efektif untuk klien, termasuk merencanakan kampanye PR yang sesuai dengan tujuan dan target klien.
  • Manajemen media: membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan media, mengatur wawancara, menulis dan mendistribusikan siaran pers, serta memantau pemberitaan tentang klien.
  • Menangani krisis public relations: menyiapkan dan mengatasi situasi krisis atau potensial krisis yang dapat berdampak buruk terhadap reputasi klien.
  • Perencanaan dan manajemen acara: mengelola acara yang berkaitan dengan klien seperti konferensi pers, peluncuran produk, atau acara khusus lainnya.
  • Konsultasi dan pelaporan: memberikan masukan tentang komunikasi dan reputasi kepada klien, serta membuat laporan tentang performa dan hasil dari kegiatan PR.
  • Pengelolaan media sosial dan konten digital: mengelola kehadiran klien di media sosial dan platform digital lainnya, termasuk pembuatan konten yang menarik dan relevan.
  • Pengelolaan hubungan dengan klien: menjaga komunikasi yang baik dengan klien, memahami kebutuhan dan tujuan mereka, serta memastikan kepuasan klien terhadap layanan yang diberikan.

Baca juga: 3+ Tips Mengundang Wartawan dari Utami Noviandini

“Sementara itu, public relations di perusahaan atau lembaga umumnya lebih terfokus pada kebutuhan internal dan eksternal organisasi mereka sendiri.

“Mungkin sederhananya, perbedaan utamanya terletak pada fokus kerjanya.

PR agency biasanya melayani berbagai klien dengan kebutuhan yang berbeda-beda, sementara PR di perusahaan atau lembaga lebih terfokus pada satu organisasi saja.”

Selama menjadi PR, apa tantangan yang paling diingat?

“Tidak bisa disebutkan contohnya karena PR agency biasanya memiliki beberapa klien.

“Tantangan-tantangan ini pun bervariasi tergantung pada jenis industrinya, ukuran organisasi, atau spesifikasinya. 

“Misalnya: menangani krisis komunikasi, mempertahankan kredibilitas dan kepercayaan, mengikuti perubahan media dan teknologi, mengukur efektivitas, mengelola berbagai stakeholder, menjaga komunikasi yang konsisten dan relevan, serta mengatasi batasan anggaran.”

Apakah ada tips untuk mereka yang ingin berkarier di PR agency?

“Menjadi seorang profesional PR di sebuah agensi bisa sangat menantang namun juga memuaskan.

“Di sini akan ada perkembangan keterampilan komunikasi yang efektif, baik secara tertulis maupun lisan. Hal tersebut adalah dasar dari karier di bidang PR. 

“Berlatihlah untuk menulis dengan jelas dan persuasif, dan kembangkan kemampuan berbicara di depan umum yang baik. 

“Selain itu, bangun pula keterampilan hubungan interpersonal, karena PR adalah tentang membangun dan menjaga hubungan dengan pihak lainnya.

“Keterampilan interpersonal seperti empati, mendengarkan aktif, dan diplomasi juga sangat penting. 

“Serta penting untuk mempelajari media dan tren terkini karena dunia media terus berubah. Penting juga untuk terus mengikuti tren terkini dalam media sosial, media digital, dan media tradisional. 

“Pada akhirnya, pahamilah dasar-dasar pemasaran dan bisnis. Memiliki pemahaman dasar tentang marketing dan bisnis dapat membantu dalam merencanakan dan mengimplementasikan strategi PR yang efektif dan selaras dengan tujuan bisnis klien.

Baca juga: 11 Skill Public Relations yang Wajib Dimiliki Humas

“Karier PR bisa sangat bervariasi dan menawarkan banyak peluang untuk spesialisasi. Terbuka terhadap peluang dan siap untuk terus berkembang adalah kunci untuk sukses di bidang ini.”

Wawancara dengan Utami Noviandini dilakukan pada Selasa, 30 Januari 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.