Pemetaan konten dapat membantu Anda untuk mempersiapkan konten yang tepat sasaran. Terdapat beberapa langkah membuat content mapping. Untungnya, ada beberapa tools untuk membuat content mapping yang bisa Anda eksplor.
Content mapping membantu personalisasi dari setiap tahapan customer journey, manajemen prospek, dan hingga tahap akhir yaitu manajemen pelanggan melalui layanan pascasales.
Secara fungsional, manfaat strategi ini dan manfaat taksonomi website untuk SEO merupakan hal yang hampir serupa.
Namun pada prosesnya, merancang content planning bukan perkara yang sederhana.
Jika terlalu sulit untuk mendesain content mapping sendiri, Anda bisa memanfaatkan beberapa tools yang ada. Kali ini, RadVoice Indonesia akan menjabarkan detailnya satu per satu.
Tools untuk Membuat Content Mapping
Content mapping tampak seperti tugas yang sulit dan membutuhkan sofware yang khusus.
Hal ini tidak benar karena content mapping hanya membutuhkan tools yang sederhana dan barangkali telah Anda gunakan sehari-hari.
Tugas Anda hanyalah mencari tools yang tepat untuk setiap langkah pemetaan konten yang Anda kerjakan. Berikut adalah beberapa tools dasar, termasuk pengolah kata dan visualisasi, seperti dikutip dari Semrush.
1. Google Docs
Pengolah kata seperti Google Docs adalah salah satu teknologi content mapping yang paling utama.
Alat ini memiliki fitur untuk menggambar dan menyisipkan berbagai jenis diagram ke dalam dokumen, sehingga dapat diterjemahkan ke dalam content mapping untuk menyelaraskan setiap proses dan tujuan dari website maupun brand Anda.
2. SurveyMonkey
Ini adalah pemimpin global dalam perangkat lunak survei. SurveyMonkey memiliki 20 juta pertanyaan dijawab setiap hari.
Alat ini adalah salah satu tools untuk membuat content mapping yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan survei pelanggan secara teratur, terhubung dengan pelanggan di manapun mereka berada, dan memberikan insight.
3. HubSpot
Konten Anda berdampak terhadap brand dan bisnis perusahaan. Jika Anda menjalankan strategi content mapping dengan benar, wawasan yang Anda kumpulkan dari konten dapat membantu mengembangkan merek Anda.
HubSpot berkolaborasi dengan Litmus untuk memberikan Anda langkah demi langkah yang mendetail tentang cara membuat content planning yang sukses.
Beberapa template yang bisa digunakan bertujuan untuk menganalisis upaya pemasaran konten dengan teknik SWOT, menentukan persona buyer untuk rencana konten, memetakan tujuan pemasaran konten dan KPI, dan menjadwalkan content schedule.
4. Google Analytics
Google Analytics dapat memberikan analisis situs web yang dikunjungi pengguna.
Alat satu ini juga cocok untuk membantu content mapping.
Tidak hanya itu, laporan Google Analytics dapat digunakan sebagai inspirasi untuk mencari ide konten untuk blog Anda.
Anda dapat melihat berbagai laporan untuk mengidentifikasi jenis konten di situs Anda yang paling banyak dikunjungi dan memiliki bounce rate tinggi.
Setelah itu, buatlah ide konten serupa yang paling sesuai dengan audiens Anda.
5. Semrush
Semrush merupakan alat content mapping yang menyediakan marketing calendar. Kalender multifitur ini mampu membantu Anda memetakan semua tindakan dan proses kampanye brand Anda.
Layanan Semrush ini mampu mengatur dan memantau aktivitas pemasaran Anda, visualisasi deadline, dan menjadwalkan aktivitas yang berulang.
Alat ini juga bisa digunakan secara tim. Anda bisa mendistribusikan tugas kepada anggota tim, menjaga tim tetap mengetahui progres proyek dengan notifikasi email.
6. Ubersuggest
Butuh lebih banyak ide keyword? Mulai dari short-tail keyword hingga long-tail keyword, Anda akan mendapatkan ratusan saran dari Ubersuggest.
Dengan alat ini Anda juga akan melihat volume, kompetitor, serta tren musiman untuk setiap keyword dengan bantuan analisis situs web.
Untuk mempermudah, Ubersuggest membuat daftar keyword untuk Anda berdasarkan apa keberhasilan pesaing Anda dan apa yang diketik di mesin pencari.
7. Facebook Audience Insights
Alat untuk membantu content mapping selanjutnya adalah Facebook Audience Insight. Fitur Facebook yang satu ini mampu menunjukkan beberapa informasi penting seperti demografi dari orang yang melihat konten agar lebih memahami audiens maupun pelanggan.
Selain itu, analisis media sosial lainnya seperti LinkedIn dan Twitter juga penting untuk dilacak jika Anda memang menaruh konten di platform tersebut.
8. Lucidchart
Jika Anda lebih menyukai visual, maka alat bantu diagram merupakan suatu keharusan. Selain itu, kalau Anda lebih suka membuat content mapping dengan garis dan diagram, maka Anda memerlukan alat yang lebih canggih daripada Google Docs.
Lucidchart adalah alat terbaik yang juga memungkinkan Anda untuk menghubungkan berbagai aplikasi dan layanan eksternal.
Seperti Google Docs, alat ini memungkinkan Anda untuk bekerja secara kolaboratif, tetapi Lucidchart mengambil langkah lebih jauh dan memberikan format yang lebih menarik secara visual kepada pengguna.
Kesimpulan
Membuat content mapping adalah perkara yang sebenarnya mudah, tetapi terlihat rumit.
Berikut adalah beberapa tools untuk membantu meringankan pekerjaan Anda dalam menyelesaikan strategi konten.
- Google Docs
- SurveyMonkey
- HubSpot
- Google Analytics
- Semrush
- Ubersugest
- Facebook Audience Insight
- Lucidchart
Beberapa tools di atas dapat membantu proses content mapping.
Menyediakan konten yang tepat pada waktu dan untuk konsumen yang tepat dapat membantu perusahaan Anda berkembang. Adakah dari alat di atas yang telah Anda gunakan?