Industri gaming adalah industri yang sangat niche, namun terus berkembang pesat dengan audiens yang sangat terhubung.
Dalam dunia yang semakin kompetitif ini, pitching berita gaming ke media menjadi salah satu cara penting untuk membangun reputasi dan memperluas jangkauan.
AKG Entertainment, yang fokus pada manajemen IP, penerbitan game, dan esports, telah menjalin kemitraan dengan berbagai media untuk memperkuat posisinya di industri ini.
Dionisius Wisnu, Corporate PR Manager AKG Entertainment, berbagi kepada RadVoice Indonesia berbagai strategi dalam pitching berita gaming ke media.
Elemen Penting dalam Pitching Berita Gaming ke Jurnalis
Jurnalis umumnya mencari dua hal utama dalam sebuah berita, tidak terkecuali dalam industri gaming: pengalaman dan kebaruan.
“Mereka tertarik untuk mengabarkan pengalaman yang mereka dapatkan dari sebuah game, terutama jika informasi tersebut bisa didapatkan lebih awal dari publik,” ujar Dion.
Dalam pengalaman hampir tiga tahun di AKG Entertainment, Dion menekankan bahwa elemen yang wajib ada dalam pitching untuk media gaming adalah nilai tambah (added value).
“Cari hal menarik yang bisa diulik dari produk Anda, sehingga memberikan nilai lebih kepada jurnalis dalam menulis cerita mereka,” katanya.
Dengan menawarkan informasi yang eksklusif dan bernilai, PR dapat memberikan angle yang menarik bagi media.

Follow-up Setelah Media Pitch
Dion menyarankan untuk melakukan follow-up dengan cara yang tidak terkesan memaksa, yakni mengirim pengingat dengan pola komunikasi kasual, seperti update terbaru dari game atau acara yang sedang diberitakan.
Pendekatan tersebut membantu komunikasi terjaga tetap hangat dan tidak terburu-buru.

Dion juga memberikan tips untuk membangun hubungan yang baik dengan jurnalis gaming, yaitu dengan memahami produk secara mendalam. “Semakin dalam pemahaman Anda tentang produk, semakin mudah untuk berkomunikasi dengan jurnalis gaming,” ujarnya.
Mengetahui tren industri gaming, baik di tingkat nasional maupun global, serta memainkan game yang sedang dipromosikan, akan memperkuat hubungan antara PR dan jurnalis. Ini akan menciptakan komunikasi yang lebih alami dan berkelanjutan.
Tantangan Saat Pitching Berita Gaming
Pitching berita gaming ke jurnalis memiliki perbedaan signifikan dibandingkan saat mengajukan berita umum.
“Berita gaming sangat dipengaruhi oleh teknologi dan menggunakan istilah khusus yang hanya dipahami oleh mereka yang terlibat langsung dalam dunia game,” ujarnya.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PR untuk membangun hubungan yang baik dan menyusun narasi yang sesuai dengan kebutuhan media gaming. Khususnya ketika praktisi tidak memiliki latar belakang di bidang ini.

Tantangan lainnya adalah penolakan atau tidak mendapatkan respons dari jurnalis, yang sudah menjadi hal lumrah bagi setiap PR.
Dion menekankan, kuncinya kesuksesan pitching adalah tidak memaksakan ide yang mungkin tidak menarik atau belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh jurnalis.
“Secara informal, coba gali insight tentang apa yang bisa diperbaiki untuk mendapatkan publikasi, seperti mengubah angle penulisan atau menjadi lebih kreatif dalam pitching berikutnya,” tambahnya.
Posisi PR dalam Dinamika Industri Gaming
Industri gaming yang berkembang pesat menuntut para profesional PR untuk selalu siap dengan perubahan. Untuk tetap relevan dalam industri ini, praktisi PR harus menghindari resistensi terhadap perubahan.
Dion mengungkapkan, dengan mempersiapkan diri melalui pembelajaran terus-menerus, PR bisa mengikuti tren terbaru dan memanfaatkan berbagai alat untuk menyampaikan pesan secara efektif.
“Adaptasi dan pembelajaran yang berkelanjutan adalah kunci untuk bertahan di industri yang dinamis ini,” tuturnya.
Di tengah perubahan tren media, banyak yang bertanya apakah media tradisional masih relevan dalam industri gaming.
Dion menjelaskan bahwa meskipun media sosial menjadi sumber utama informasi, media massa tradisional tetap memiliki peran penting, terutama dalam mendukung content marketing perusahaan game.
“Media massa masih memiliki jangkauan luas dan audiens yang lebih besar, yang bisa memberikan kredibilitas lebih pada konten yang diproduksi,” katanya.
Peran media massa dalam mendukung strategi marketing game sangat penting dalam menjangkau audiens yang lebih luas dan memastikan pesan yang tepat sampai ke target pasar.
Kesimpulan
Dalam industri yang terus berkembang, pitching berita gaming ke media memerlukan pemahaman mendalam tentang produk dan tren yang ada.
Dionisius Wisnu menekankan, PR harus menawarkan nilai tambah yang menarik serta menjaga hubungan yang baik dengan jurnalis. Adaptasi terhadap perubahan dan pemanfaatan media sosial maupun media tradisional menjadi kunci untuk tetap relevan.
Dengan pendekatan yang tepat, PR dapat memperkuat reputasi perusahaan dan memperluas jangkauan, menciptakan peluang baru dalam dunia media gaming yang kompetitif.