Apakah Anda ingin memulai karir sebagai penulis konten atau content writer? Atau Anda ingin menulis siaran pers menarik dan bernilai berita? Anda dapat memulainya dengan langkah sederhana, yakni menumbuhkan kebiasaan menulis artikel.
Pada dasarnya, menulis artikel membutuhkan persiapan mulai dari sumber, draf, hingga proses penulisan itu sendiri, seperti struktur kalimat, konteks tiap paragraf, alur, dan lainnya.
Tentunya, Anda membutuhkan banyak kosakata dan gaya menulis sesuai kebutuhan. Khususnya, ketika Anda menulis artikel berita atau siaran pers.
Bingung mulai dari mana? RadVoice Indonesia punya tiga tips agar Anda dapat menumbuhkan kebiasaan menulis artikel berikut. Berikut ulasannya.
Tips Menumbuhkan Kebiasaan Menulis Artikel
Di bagian ini, RadVoice Indonesia akan membahas tips-tips menumbuhkan kebiasaan menulis artikel.
Saat mulai menulis, Anda tidak langsung menulis dalam jumlah kata yang banyak. Sedikit-sedikit menjadi bukit adalah prinsipnya.
Artinya, pembiasaan rutinitas menulis itu diperlukan agar Anda tidak merasa terbebani.
Anda dapat mulai menulis dari 250-300 kata sehari, misalnya. Lebih lengkapnya, berikut pembahasannya.
1. Menulis Artikel Minimal 250-300 Kata Setiap Hari
Tips menumbuhkan kebiasaan menulis artikel yang pertama adalah memenuhi kuota jumlah kata yang sedikit setiap hari, yakni sekitar 250-300 kata. Mengapa demikian?
Dilansir dari laman kumparan, seorang jurnalis Tempo yang kini menjadi redaktur di kumparan, Rizki Gaga, menuliskan pengalamannya berdiskusi dengan editornya.
Editor tersebut mengatakan, attention span atau ketahanan orang berkonsentrasi membaca tulisan media online adalah 1 menit 20 detik.
“Satu menit itu pembaca sudah sambil melakukan yang lain atau berpindah ke topik lain dalam HP,” ujar editornya Yusuf Arifin.
Rizki juga menjelaskan, panjang naskah satu berita pada satu halaman Koran Tempo adalah 1.500 karakter, yang setara dengan sekitar 250 kata.
“Artinya tulisan di media online bisa cuma sepanjang 1.500 karakter (sekitar 250 kata) seperti tulisan [yang ia buat di laman kumparan], dong? Tentu saja bisa,” tulis Rizki di laman tersebut.
Sementara itu, laman Penerbit Deepublish menuliskan, menulis artikel dengan jumlah kata sedikit seperti 300 kata memang mudah bagi beberapa orang, tapi juga sulit bagi beberapa di antaranya. Target kecil diperlukan agar “hasil tulisannya ringan”.
2. Membaca Karya-karya Terbaik
Tips menumbuhkan kebiasaan menulis artikel yang kedua yaitu membaca karya-karya terbaik, baik itu dari penulisnya, dampak tulisan tersebut, atau tema tulisan yang Anda suka.
Membaca adalah modal utama untuk menulis artikel sebelum Anda sarikan menjadi artikel atau bentuk tulisan lainnya.
Dengan membiasakan diri membaca karya terbaik, Anda akan mendapatkan wawasan atau insight yang lebih luas, di samping menambah kosakata dan memperluas konteks untuk memahami tren atau fenomena.
Jika membaca buku dari karya terbaik terasa sulit, Anda dapat membaca dari yang sederhana, yakni tulisan di media sosial seperti Twitter, Medium, atau Instagram.
Anda dapat memfilter konten bermanfaat sekaligus bernilai storytelling yang menarik. Ini akan menambah referensi Anda untuk bercerita saat menulis artikel.
3. Terbiasa Mengobservasi Apa Saja
Tips menumbuhkan kebiasaan menulis artikel yang ketiga adalah terbiasa mengobservasi, baik itu pembicaraan teman, berita, fenomena tren sosial, atau topik hangat di media sosial.
Menurut laman MasterClass, kegiatan observasi dapat mengembangkan tulisan Anda karena:
- Observasi menambahkan realisme pada tulisan.
- Observasi memungkinkan Anda untuk menulis karakter yang dapat dipercaya dan berasal dari orang-orang di tempat umum.
- Observasi membantu Anda untuk mengeluarkan ide.
Manfaat observasi ini dapat Anda rasakan dengan rutin menulis artikel atau journaling setiap hari.
David Sedaris membagikan tips mengobservasi kondisi dunia saat ini di laman MasterClass. Berikut detailnya.
- Dokumentasikan observasi Anda.
- Bertanya pada seseorang terkait dengan diri mereka. “If you ask more interesting questions, you’ll get more interesting answers”, ujar Sedaris yang menyatakan jika Anda bertanya pertanyaan menarik, Anda juga akan mendapatkan jawaban menarik pula.
- Biarkan momen atau situasi itu terjadi. Anda tidak harus mencatat setiap situasi di tempat. Biarkan mata yang mengamati, tapi jangan seperti menguntit.
- Berlatih menguping atau dengarkan saat orang asing menceritakan kisah mereka, kemudian hubungkan dengan sesuatu yang bermakna dalam hidup Anda.
- Kemudian, ubah pengamatan Anda menjadi sebuah esai.
Kesimpulan
Menumbuhkan kebiasaan menulis artikel membutuhkan proses yang panjang. Anda tidak perlu khawatir, sebab proses ini adalah sambil menyelam minum air.
Anda akan mendapatkan hal-hal yang tidak Anda duga, bahkan mengarah ke sesuatu yang lebih baik.
Dapat disimpulkan, berikut tiga tips berikut dapat Anda aplikasikan.
- Menulis artikel dari jumlah kata yang sedikit
- Membaca karya-karya terbaik, baik dari segi penulis, dampak tulisan, hingga tema
- Membiasakan diri untuk mengobservasi apa pun.
Semoga tiga tips tersebut membantu Anda memiliki kebiasaan menulis artikel setiap hari. Selamat mencoba!