Di dunia marketing, soft selling bukanlah hal baru. Sesuai dengan namanya, soft selling merupakan teknik pemasaran yang dilakukan secara halus, apik, dan membuat konsumen nyaman. Dengan begitu, mereka tidak merasa dipaksa membeli.
Teknik pemasaran satu ini bisa Anda terapkan di blog perusahaan. Konten jenis ini membuka jalan dan kesempatan bagi perusahaan untuk “bercerita” lebih banyak tentang produk mereka kepada pembaca.
Dari segi perusahaan, Anda dapat berkreasi, bercerita, sekaligus memasarkan brand dengan lebih hidup. Sedangkan dari segi pembaca, pelanggan tidak merasa terpaksa membeli produk atau jasa dan tetap mendapat wawasan dari konten tersebut.
Menulis konten secara soft selling akan membuat pembaca lebih nyaman bertahan di blog perusahaan Anda. Setidaknya, ada tiga poin yang perlu Anda perhatikan ketika menulis konten seperti ini. Tujuannya, agar konten tetap manusiawi ketika dibaca.
Apa saja yang perlu diperhatikan agar konten soft selling tetap enak dibaca? Berikut pembahasannya.
Tips Menulis Konten Soft Selling di Blog Perusahaan
Anda dapat menulis konten soft selling yang relate dan enak dibaca. Dirangkum dari berbagai sumber, terdapat tiga poin yang perlu Anda perhatikan. Berikut rinciannya.
1. Lakukan Riset
Tips membuat konten soft selling yang pertama adalah melakukan riset. Dikutip dari Novocall, meluangkan waktu untuk riset memudahkan Anda menemukan profil pelanggan yang tepat sekaligus membuat produk dan jasa Anda cocok untuk mereka.
Di samping itu, dengan melakukan riset, Anda dapat lebih memahami alasan pelanggan memilih produk atau jasa Anda. Sehingga, Anda dapat menyesuaikan jenis “pitch” soft selling yang tepat.
Setidaknya terdapat beberapa hal yang perlu Anda gali mengenai informasi pelanggan Anda. Misalnya dari segi target market dan niche-nya. Selain itu, jangan lupa menggali informasi mengenai identitas pelanggan seperti domisili, usia, pekerjaan, dan gender.
Ditambah lagi dengan informasi seberapa aktif mereka secara daring, baik itu dari segi pemakaian media sosial hingga online marketplace.
Anda juga dapat melakukan prospek pada klien business to business (B2B) dan mengeksekusi teknik ini. Yakni dengan cara mencari tahu dan menentukan target market beserta niche-nya.
Galilah informasi perusahaan, baik dari segi pendanaan (funding), lokasi, hingga ukuran perusahaan. Cari pula informasi soal pertumbuhannya, entah itu informasi rilis produk baru, pendanaan baru, hingga informasi soal pemutusan hubungan kerja.
2. Bangun Hubungan dengan Pembaca
Untuk membuat konten soft selling di blog perusahaan, Anda perlu membangun hubungan dengan pembaca. Caranya beragam, misalnya merancang konten atau iklan dengan sentuhan personal. Kalimat-kalimat dalam artikel blog yang relevan cenderung membuat pembaca merasa relate dan dekat di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan bahasa dan cara yang lembut. Menerapkan Call To Action (CTA) yang persuasif juga direkomendasikan untuk menarik minat pembaca. Hasilnya, selain mendapat pelanggan baru, Anda dapat memanfaatkan blog bisnis sebagai media branding.
Pastikan Anda juga berinteraksi dengan pembaca di blog. Mengaktifkan kolom komentar atau membuat fitur forum akan memancing interaksi yang hidup di blog perusahaan Anda.
Bahkan, Anda akan lebih mudah menerapkan teknik pemasaran satu ini melalui giveaway, kuis, lomba, kompetisi, hingga review atau ulasan produk dan jasa oleh KOL atau key opinion leader yang aktif di media sosial.
3. Berceritalah atau Storytelling
Poin ketiga yang krusial saat memproduksi konten soft selling adalah storytelling atau bercerita. Metode bercerita akan menambah keeratan sebuah brand dengan pelanggannya. Lantas, bagaimana caranya bercerita untuk konten soft selling?
Menurut Copyblogger, prinsip melakukan storytelling adalah mengombinasikan content marketing dan copywriting. Oleh karena itu, Anda wajib mengetahui dasar-dasar copywriting, memahami lebih mendalam brand dan audiens Anda, serta masalah dan solusi yang dapat diselesaikan brand Anda.
Kemampuan berbahasa serta seni persuasi akan menambah sisi lain dari storytelling brand Anda. Untuk mempersuasi pelanggan dengan teknik ini, ketahui customer journey Anda. Terakhir, jelaskan manfaat dan fitur brand Anda dengan headline yang menarik. Cara ini pun dapat menurunkan bounce rate pada situs Anda, lho.
Kesimpulan
Secara umum, teknik soft selling content di blog perusahaan dapat Anda lakukan. Ada tiga tips menulis konten soft selling yang perlu Anda pelajari, yakni:
- Melakukan riset
- Membangun hubungan dengan pembaca
- Menggunakan teknik bercerita atau storytelling
Itulah beberapa tips menulis dan mengembangkan konten soft selling. Semoga tiga cara di atas dapat membantu produksi konten Anda. Selamat mencoba!