Teknik berbicara efektif sangatlah penting dalam menghadapi wawancara media.
Wawancara media sangat berpengaruh untuk reputasi sebuah bisnis, apalagi kalau Anda adalah juru bicara.
Anda akan sering ditunjuk sebagai perwakilan untuk menghadapi wawancara media yang membutuhkan kepercayaan diri dan teknik berbicara yang baik.
Dilansir dari MaRS Startup Toolkit, sebelum menyetujui wawancara media, Anda perlu menguasai speaking techniques.
Hal ini diperlukan agar Anda bisa menjawab pertanyaan dengan lancar dan natural.
Selain itu, Anda perlu meluangkan waktu untuk memahami apa yang relevan bagi audiens yang akan membaca atau menonton wawancara Anda.
Anda dapat memenuhi tujuan Anda dan tujuan pewawancara dengan konten yang informatif dan menarik.
Maka dari itu, penting untuk Anda menguasai speaking techniques saat menghadapi wawancara media.
Teknik Menghadapi Wawancara Media
Kunci utama untuk menghadapi wawancara media dengan lancar dan natural yakni dengan menyiapkan diri dan jawaban yang kemungkinan akan ditanyakan media.
Hal ini agar memudahkan pesan yang ingin Anda sampaikan untuk diterima oleh media.
Maka itu, demi menjawab pertanyaan media dengan lancar dan natural, ada baiknya Anda menguasai speaking techniques.
Gunakan teknik bridging, flagging, dan listing untuk menyampaikan pesan utama Anda dan membantu mengendalikan setiap peluang.
Simak penjelasan tentang tiga speaking techniques berikut!
1. Bridging
Teknik yang pertama adalah bridging. Dilansir dari The Cyphers Agency, teknik bridging adalah salah satu teknik yang menjadi salah satu landasan pelatihan media.
Teknik bridging memungkinkan orang yang diwawancarai untuk mengalihkan percakapan dari pertanyaan di luar topik atau pertanyaan negatif yang diajukan oleh interviewer kembali ke agenda mereka sendiri.
Misalnya, agenda wawancara media adalah untuk membicarakan peluncuran sebuah produk.
Namun, media malah bertanya tentang hal yang tidak berkaitan dengan hal tersebut.
Anda bisa mengalihkan percakapan untuk kembali ke topik utama dengan teknik bridging.
Masih banyak alasan Anda untuk menguasai teknik bridging sebagai salah satu speaking techniques.
Salah satunya adalah karena media akan kerap bertanya hal yang tidak berkaitan dengan agenda utama wawancara.
2. Flagging
Teknik yang kedua adalah flagging. Menurut MANIACTIVE, flagging merupakan cara untuk memberitahu lawan bicara bahwa Anda ingin menyampaikan sesuatu yang penting.
Istilahnya, Anda akan mendapatkan perhatian ketika mengibarkan sebuah bendera.
Flagging bisa menjadi teknik yang efektif untuk membantu Anda menegaskan pesan yang ingin disampaikan.
Dengan begitu, lawan bicara akan mencoba fokus dan mengantisipasi pesan Anda.
Misalnya, saat Anda sedang menyampaikan sesuatu dan media tidak terlalu fokus, Anda bisa memberi tekanan pada kalimat Anda.
Seakan-akan Anda ingin menyampaikan hal penting, seperti “Berita besarnya adalah…”.
3. Listing
Teknik yang ketiga adalah listing. Ada tiga alasan mengapa teknik yang satu ini sangat penting untuk Anda kuasai.
Singkatnya, listing adalah teknik Anda membuat daftar poin dari jawaban yang ingin Anda sampaikan.
Pertama, teknik ini bisa memberi Anda waktu untuk mengatur jawaban yang akan Anda sampaikan ketika media menanyakan sesuatu.
Jadi, Anda bisa membuat list beberapa tanggapan untuk pertanyaan yang dilontarkan.
Lawan bicara juga tidak akan menerka-nerka poin yang akan sampaikan.
Kedua, Anda bisa mengatur ritme bicara dan poin yang ingin disampaikan agar tidak keluar dari topik utama.
Ketiga, Anda bisa memutuskan poin-poin penting sebelum menjawab.
Misalnya, saat Anda sedang wawancara media untuk launching sebuah produk baru, media bertanya tentang USP atau unique selling proposition dari produk tersebut.
Anda bisa menjawab dengan memberikan beberapa poin seperti, “Ada tiga USP yang kami tawarkan, pertama…”.
Kesimpulan
Agar wawancara Anda dengan media berjalan lancar dan natural, ada tiga speaking techniques yang bisa Anda pelajari. Berikut daftarnya.
- Bridging
- Flagging
- Listing
Tiga speaking techniques ini akan sangat berguna ketika Anda akan menghadapi wawancara media.
Selain itu, Anda juga perlu menyiapkan diri sebelum melakukan wawancara media. Anda sebaiknya menyempatkan diri untuk mengingat poin-poin penting topik wawancara.
Anda juga bisa meminta pendapat dari kolega tentang materi yang Anda sampaikan. Semoga berhasil!