Di era menjamurnya media sosial, humas perusahaan nyatanya tetap dibutuhkan industri makanan dan minuman (F&B).
Menurut 5W Public Relations, humas membantu brand F&B menonjol dan dapat menyampaikan kisah-kisah mereka ke audiens mereka yang beragam.
“Saya melihat profesi ini cukup dinamis dan di masa digital mengalami perkembangan yang cukup signifikan,” ujar Aulia Haryadi, Senior Public Relations Lead Toffin Indonesia.
“Dunia F&B erat dengan gaya hidup masyarakat, sehingga perkembangan dalam industri ini cukup dinamis,” tambahnya.
Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang komunikasi, Aulia berhasil melewati tantangan selama menjadi humas perusahaan di Toffin.
Aulia Haryadi menjabarkan tantangan yang ia hadapi selama berkarier sebagai praktisi humas perusahaan kepada RadVoice Indonesia.
Berbagai Tantangan Humas Perusahaan F&B
“Secara garis besar, lingkup pekerjaan humas perusahaan F&B adalah menyampaikan pesan dan informasi yang akurat kepada para pemangku kepentingan seperti pelanggan, investor, media, pemerintah, dan masyarakat umum.
“Apakah lingkup F&B berbeda? Tentu tidak, lingkup pekerjaan PR-nya tetap sama.
“Hanya saja di industri F&B, kini medsos menjadi salah satu saluran komunikasi yang paling diminati, berkat kemudahan yang ditawarkan. Pelanggan jadi lebih mudah berkomunikasi dengan brand.
“Netizen dapat dengan mudah menyampaikan keluhan dan pendapat mereka melalui Instagram, TikTok, dan lainnya. Sering saat membuka medsos, kita melihat ulasan para netizen atau influencer dalam berbagai hal.
“Selain itu, individu juga mudah memberikan tanggapan, ataupun curhatan mengenai berbagai hal di medsos, bukan?
“Bahkan untuk berkomunikasi dengan brand, kalian hanya perlu men-tag akun brand untuk perlu di-notice. Baik itu pujian maupun keluhan. Entah dari segi rasa, arsitektur, suasana tempat, resep atau menu, hingga peralatan yang digunakan para pelaku industri.
“Di Toffin, saya perlu cepat tanggap dalam memberikan respons untuk berbagai tanggapan yang diberikan masyarakat. Baik yang positif maupun negatif, untuk yang positif ada apresiasi yang dilakukan, sementara untuk yang negatif biasanya saya akan berkoordinasi dengan tim terkait. Hal ini untuk memberikan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.”
Manfaat Humas Perusahaan F&B
“Public relations juga perlu memahami audiens target, tren, hingga gaya bahasa di berbagai platform sosial media untuk dapat berkomunikasi dan menyampaikan informasi secara tepat sasaran.
“Hal ini mengingat setiap platform memiliki ciri khasnya masing-masing. Contohnya, Instagram yang lekat dengan edukasi dan branding. Konten visual seperti video, desain, dan foto masih dinikmati audiens di platform ini.
“Sementara di TikTok, edukasi berbalut komedi atau hiburan dalam bentuk video lebih mudah diterima. Dengan mengaplikasikan pemahaman ini, maka komunikasi bisa berjalan lancar dan mudah diterima audiens.
“Salah satu kanal komunikasi digital lain adalah kolaborasi dengan para marketing influencer dan affiliate marketing.
“Kolaborasi dilakukan untuk meningkatkan brand awareness terhadap merek di masyarakat.
“Strategi brand awareness seperti ini umum dilakukan di industri F&B dan akan bersinggungan dengan tim dari digital marketing.
“Sebagai contoh, tengok saja berbagai ulasan produk, tempat, atau peralatan yang banyak dilakukan di medsos. Ini bisa dikategorikan sebagai salah satu marketing influencer.
“Selain melalui kanal digital, saya juga tetap mengelola komunikasi konvensional melalui media online dan komunitas (community relations).
“Salah satunya dengan mengelola hubungan baik dengan teman media yang sering hadir di acara Toffin atau yang sering berkomunikasi melalui beragam kanal seperti WhatsApp.
“Bidang ini lebih dinamis dibandingkan profesi lain, sehingga mau terus belajar dan terbuka dengan hal-hal baru, akan sangat membantu. Hal ini juga akan sangat membantu jika ingin berkarir di industri F&B.”
Wawancara dengan Aulia Haryadi dilakukan pada Rabu, 31 Januari 2024. Percakapan ini telah diedit agar lebih ringkas.