Apakah Anda yakin content strategy yang digunakan berjalan dengan maksimal? Atau justru konten strategi yang Anda lakukan sebenarnya gagal tanpa Anda sadari?
Content strategy merupakan hal yang harus diperhatikan dalam bisnis. Hal ini karena strategi konten menentukan bagaimana sebuah brand bisa terhubung dengan audiens.
Content strategy atau strategi konten adalah perencanaan, pelaksanaan, tata kelola, dan manajemen dari siklus konten yang mendukung inisiatif bisnis utama.
Gagalnya content strategy dalam bisnis tentu menjadi mimpi buruk bagi perusahaan. Strategi perusahaan yang gagal berarti strategi pemasaran tidak sesuai rencana.
Dikutip dari Mekari Jurnal, tidak ada strategi pemasaran yang sempurna meskipun strategi pemasaran tersebut dibuat oleh orang yang teramat ahli dalam pemasaran.
Tanda Content Strategy Gagal
Sebagai pebisnis, Anda perlu menyadari jika content strategy yang diimplementasikan tidak berjalan semestinya. Berikut tanda-tanda jika strategi konten yang digunakan gagal.
1. Conversion Rate Turun
Tanda content strategy gagal yang pertama adalah conversion rate turun. Dikutip dari Kumparan, conversion rate atau persentase pengunjung mengindikasikan hasil permintaan dari pemasar, pengiklan, dan pembuat konten.
Semakin tinggi conversion rate, maka akan semakin banyak pembeli layanan maupun produk dari situs tersebut.
Bagaimana jika sebaliknya? Anda perlu waspada jika conversion rate halaman bisnis Anda semakin lama semakin rendah. Tidak hanya itu, beberapa dari pengunjung juga langsung meninggalkan situs setelah membuka halaman bisnis Anda. Ini jadi salah satu penyebab bounce rate situs Anda tinggi.
Hal ini bisa menjadi salah satu pertanda content strategy yang Anda lakukan gagal.
Selain itu, beberapa penyebab konversi pengunjung menurun lainnya di antaranya kecepatan loading lambat dan halaman tidak mobile-friendly.
2. Hasil Pencarian Buruk
Tanda content strategy gagal selanjutnya adalah hasil pencarian buruk. Tidak hanya konversi pengunjung yang menurun, hasil pencarian bisnis Anda di mesin pencari juga buruk.
Misalnya, minggu sebelumnya konten Anda berada pada halaman pertama posisi kedua. Namun, pada minggu berikutnya konten Anda sudah berada di halaman ketiga posisi sepuluh. Tentu perubahan posisi ini secara langsung akan berdampak pada bisnis Anda.
3. Konten Diabaikan
Tanda content strategy gagal terakhir adalah konten diabaikan. Konten yang Anda bagikan ke publik tidak mendapatkan perhatian dari audiens. Hal ini dapat terlihat dari berkurangnya pembaca dari waktu ke waktu.
Berkurangnya feedback berupa komentar maupun like juga menjadi pertanda bahwa konten diabaikan oleh audiens.
Jika diperhatikan lagi, akun media sosial bisnis Anda juga tidak mengalami pertambahan follower yang berarti. Anda harus berhati-hati jika menemukan tanda-tanda seperti ini dalam bisnis yang dijalankan.
Anda tidak hanya kesulitan mendapatkan audiens baru, namun juga berkemungkinan kehilangan pengunjung lama.
Kesimpulan
Content strategy yang mengalami kegagalan mempunyai tanda-tanda sebagai berikut:
- Conversion rate turun
- Hasil pencarian buruk
- Konten diabaikan
Tidak ada kata putus asa dalam bisnis. Jika strategi yang digunakan sebelumnya gagal, Anda bisa menyusun content strategy yang baru. Namun, Anda harus lebih dulu mencari tahu penyebab strategi sebelumnya gagal.