Table of Contents
Subscribe to Insights and Updates

5 Tahap Awal Content Development

Tahapan Awal content development

Konten situs web Anda dapat terdiri dari postingan blog yang menarik hingga infografis dan kisah sukses.

Namun, semua harus dibuat sesuai dengan rancangan yang terkonsolidasi melalui strategi pengembangan konten atau content development. 

Content development yang berkualitas terdiri dari semua langkah pembuatan konten. Mulai dari perencanaan dan penelitian, hingga promosi, pengoptimalan, dan pelacakan kinerja harus dilakukan.

Banyak cara membangun kredibilitas brand lewat konten.

Namun, tahap awal content development juga dapat memastikan bahwa setiap interaksi yang dilakukan calon pelanggan dengan brand dapat menjadi pengalaman yang positif.

Tahapan Awal Content Development

Anda membutuhkan content development karena strategi ini dapat menghemat waktu, upaya, dan anggaran Anda.

Selanjutnya, mari kita bahas tentang tahap-tahap awal content development seperti dikutip dari Gather Content.

1. Tentukan Tujuan

Sebelum Anda memikirkan topik atau audiens, pertimbangkan apa yang ingin Anda capai dari konten tersebut.

Mulailah dengan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana kepada diri Anda sendiri. 

Ini adalah langkah terawal content development. Misalnya, jika Anda lebih suka membuat konten yang meningkatkan kesadaran produk bagi audiens Anda, cobalah artikel blog, infografis, e-book, dan white paper.

Ingin konten yang langsung mendorong penjualan? Anda mungkin perlu berinvestasi dalam testimonial influencer, kisah sukses pelanggan, dan demo langsung.

Konten lain seperti buletin email, studi kasus, dan podcast dapat digunakan untuk beberapa tujuan lain sesuai kebutuhan.

2. Riset Audiens

Langkah content development selanjutnya adalah riset audiens. Ini saatnya untuk melihat lebih dekat audiens Anda dan kebutuhan mereka, serta bagaimana kedua hal tersebut bersinggungan dengan sasaran konten Anda.

Banyak ahli merekomendasikan untuk membuat buyer persona. Penelitian menunjukkan bahwa buyer persona sangat efektif.

Konon, buyer persona membuat situs web dua hingga lima kali lebih efektif untuk pengguna yang ditargetkan. 

Untuk menghindari pemborosan sumber daya, disarankan untuk membuat template profil sebelum Anda mulai mengumpulkan data.

Hal ini akan memungkinkan Anda untuk fokus pada karakteristik terpenting calon konsumen.

3. Asah Strategi Konten 

Strategi konten adalah bagian utama dari proses content development. Hal ini melibatkan penelitian, perencanaan, dan pelaksanaan ide konten.

Tentukan jenis konten yang akan Anda gunakan. Misalnya: apakah Anda akan fokus pada postingan media sosial atau konten bentuk panjang, atau keduanya?

Jika Anda membuat konten berbentuk panjang, apakah Anda akan menerbitkan lebih banyak postingan panduan atau artikel yang bermanfaat?

Lalu, bagaimana optimasi SEO akan memainkan peran penting dalam pemasaran konten Anda?

Ini juga merupakan saat yang tepat untuk menyusun kalender konten karena salah satu manfaat kalender konten adalah lebih mudah memusatkan content planning dan content development.

Pada tahap ini Anda juga akan membuat ringkasan konten serta riset kata kunci yang mendalam dengan menggunakan alat bantu seperti Ahrefs dan Semrush yang akan membuat artikel Anda lebih kuat.

Terakhir, Anda harus memutuskan apakah Anda akan menggunakan penulis lepas atau agensi pemasaran konten untuk menulis semua konten yang Anda rencanakan.

4. Penulisan

Di era mesin pencari seperti sekarang, praktik dasar SEO yang terbaik seperti memasukkan kata kunci Anda ke dalam meta title, URL, dan meta description, membuat perbedaan besar pada peringkat halaman hasil mesin pencari (SERP).

Tapi jangan sampai Anda hanya menulis untuk robot. Fokuslah pada keterbacaan kalimat dan jangan lupa bagikan informasi yang bermanfaat.

Gunakan storytelling dan buat konten Anda lebih menarik dengan menggunakan contoh, ilustrasi, dan elemen lainnya.

Untuk memaksimalkan konten tertulis, Anda harus berkolaborasi dengan beberapa anggota tim.

Misalnya, content strategist membuat brief dan seorang penulis internal atau penulis lepas akan menulis konten.

Idealnya, akan ada juga seorang editor yang akan menyunting tulisan Anda. Pastikan semua orang tahu kapan giliran mereka untuk berkontribusi.

5. Optimasi

Pengoptimalan tidak hanya dilakukan untuk tujuan SEO. Tujuan utama Google adalah memberikan hasil yang paling relevan dan berkualitas tinggi kepada pengguna berdasarkan apa yang mereka cari. Ini juga harus menjadi tujuan Anda.

Saat melakukan content development, optimalkan konten Anda untuk orang dan mesin pencari.

Lihat long-tail keyword dan pencarian terkait untuk memastikan bahwa postingan Anda berada di peringkat atas. Konten ini juga harus mencakup semua pertanyaan yang mungkin dimiliki oleh pembaca Anda tentang topik ini.

Pastikan Anda juga benar-benar memahami maksud pencarian. Jangan lupakan visual dan media.

Cobalah format lain yang tidak konvensional untuk membuat audiens Anda tetap membaca konten Anda. Bandingkan struktur, panjang judul, dan keyword Anda dengan pesaing yang berada di peringkat teratas. Lalu, temukan hal apa sajakah yang dapat ditingkatkan.

Kesimpulan

Content development adalah proses pembuatan konten untuk situs web dari awal hingga akhir. Berikut lima tahapan awalnya.

  1. Menentukan tujuan
  2. Riset audiens
  3. Asah strategi konten
  4. Penulisan
  5. Optimasi

Inilah saatnya Anda memaksimalkan kualitas konten dengan terlibat dalam content development dan menerapkan beberapa langkah awal di atas. 

Get the latest updates delivered right to your inbox!
Having a problem? Email Us: hello@radvoice.id