Rasanya sia-sia jika Anda telah menghabiskan waktu untuk menulis konten namun sepi pembaca. Anda kini dapat memusatkan perhatian untuk mendatangkan traffic organik ke website Anda.
Traffic organik mengacu kepada lalu lintas audiens yang menemukan situs Anda dari mesin pencari seperti Google. Semakin tinggi traffic organik, maka tentunya semakin banyak pengunjung yang menemukan situs Anda dari mesin pencari.
Sedangkan jika traffic perusahaan Anda rendah, barangkali itu berarti situs Anda belum dioptimasi secara maksimal.
Selain banyaknya pembaca, traffic organik menandakan bahwa konten yang Anda buat menarik dan sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Semakin lama pengunjung menghabiskan waktunya di situs Anda merupakan indikator yang bagus. Lama waktu kunjungan menandakan pengunjung benar-benar membaca konten dalam laman situs Anda. Menurut Semrush, dengan mengetahui average time on page, Anda akan tahu apakah pengunjung di situs Anda benar-benar membaca konten Anda atau hanya scrolling saja.
Untuk mendapatkan manfaat-manfaat ini, Anda pun dapat memanfaatkan strategi SEO ketika menggarap content writing Anda. Meski menggunakan prinsip SEO, keterampilan menulis juga tetap yang utama.
Baca juga: 3 Cara Mendatangkan Traffic ke Website, Bukan Hoax!
Lalu, apa sajakah yang setiap penulis konten dapat lakukan guna meningkatkan kualitas karyanya sembari mendatangkan traffic organik?
3 Strategi Menulis untuk Mendatangkan Traffic Organik
Terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan guna meningkatkan traffic organik situs Anda. Berikut selengkapnya.
Mempelajari Gaya Penulisan yang Beragam
Memahami bahwa klien yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda pula.
Pengetahuan ini dapat membantu Anda memutuskan pendekatan apa yang perlu digunakan untuk mencapai kebutuhan tersebut.
Dalam content writing, pendekatan tersebut termasuk perbedaan gaya menulis. Content writer sebaiknya justru mampu bersikap luwes dan lentur. Ia perlu menyesuaikan gaya menulisnya dengan kebutuhan yang sedang diincar.
Baca juga: 3+ Skill Content Writing yang Perlu Diasah, Penulis Konten Wajib Tahu!
Memahami Karakteristik Pembaca
Mengetahui siapa yang akan membaca konten Anda akan memudahkan proses penulisan Anda.
Karakteristik pembaca sedikitnya meliputi usia, pekerjaan, dan larar belakang lainnya.
Karakteristik yang berbeda tentu membutuhkan gaya komunikasi yang berbeda. Misalnya, audiens Gen Z lebih menyukai penulisan yang informal. Sedangkan konten yang lebih formal cocok untuk kalangan profesional.
Semakin relevan konten Anda untuk audiens yang dibidik, para pembaca akan tertarik mengunjungi situs Anda dengan sendirinya.
Baca juga: 3 Cara Menulis Konten yang Relate dan Disukai Banyak Orang
Memperkaya Wawasan
Berkutat dengan tulisan artinya seorang content writer berkutat pula dengan berbagai diksi dan kosakata.
Jika Anda terus menghasilkan tulisan tanpa melakukan membaca, maka tulisan yang Anda hasilkan lambat laun akan terasa membosankan dan terasa dangkal.
Karena itu, proses content writing pun akan lebih mudah dijalankan jika Anda terus memperkaya wawasan dengan membaca tulisan dari berbagai topik.
Wawasan yang luas akan memudahkan Anda dalam menemukan relasi antartopik dan menuangkannya dalam sebuah konten.
Baca juga: 7 Tips Content Writing untuk Pemula, Salah Satunya Harus Rajin Membaca!
Kesimpulan
Beberapa tips ini bisa menjadi sebuah panduan jika Anda dan tim hendak mengevaluasi apa yang sudah Anda dan tim lakukan.
- Mempelajari gaya penulisan yang beragam;
- Memahami karakteristik pembaca;
- Memperkaya wawasan.
Tiga tips di atas mampu meningkatkan efektivitas dalam proses content writing dan mendatangkan traffic organik. Sudahkah Anda siap melakukannya?