Setiap humas perusahaan wajib merancang dan mengeksekusi berbagai strategi membangun hubungan dengan media demi mewujudkan citra positifnya di mata publik.

Setiap humas perusahaan wajib merancang dan mengeksekusi strategi-strategi membangun hubungan dengan media demi mewujudkan citra positifnya di mata publik.

Citra positif tersebut dapat diperoleh dari komunikasi yang efektif dengan media. Sebagai wajah perusahaan, divisi humas berperan dalam menyampaikan nilai-nilai perusahaan melalui penceritaan yang akurat dan kreatif.

Baca juga: 3 Kunci Membangun Media Relations yang Erat

Melalui jaringannya yang luas, media memiliki kekuatan memengaruhi audiens. Hal ini mesti menjadi perhatian humas perusahaan. Upaya membangun hubungan dengan media pun memerlukan pendekatan yang berbeda.

Menurut Prowly, lebih dari 80 persen jurnalis meyakini bahwa para praktisi komunikasi profesional seharusnya mempelajari lebih banyak tentang media yang mereka bidik sebelum mengirimkan ide atau pitch mereka.

Baca juga: 5+ Cara Membuat Media Pitch yang Clickable

Strategi-strategi Membangun Hubungan dengan Media

Apa sajakah hal-hal yang perlu diperhatikan setiap humas perusahaan dalam membangun hubungan dengan media? Berikut ulasan RadVoice Indonesia.

Rutin Meng-update Media

Salah satu strategi membangun hubungan dengan media yakni dengan rutin mengabari media dengan kabar terbaru.

Media memiliki relasi dengan banyak perusahaan; perusahaan Anda hanyalah satu dari sekian rekan mereka.

Anda bisa mengawali percakapan dengan memberi informasi terbaru mengenai perkembangan perusahaan. Anda juga dapat menyapa media saat perayaan hari-hari besar.

Komunikasi yang rutin membuat media mengenali perusahaan Anda dengan lebih baik lagi. Mereka juga cenderung akan lebih memperhatikan organisasi Anda.

Baca juga: 3 Keuntungan Media Relations untuk Perusahaan

Berkomunikasi dengan Terbuka dan Responsif

Media membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat dan akurat.

Memberikan informasi yang ambigu hanya akan merugikan Anda dan perusahaan.

Public relations juga perlu bersikap terbuka kepada media.

Jika informasi yang dicari oleh media adalah informasi tentang perusahaan, alih-alih menutup komunikasi, para praktisi humas perlu menyampaikannya secara terbuka.

Ilustrasi berkomunikasi secara terbuka. (Foto oleh Freepik)

Memahami Karakteristik Setiap Media

Cara lain untuk membangun hubungan dengan media yakni dengan memahami karakteristik setiap organisasi pers.

Setiap media memiliki ciri-ciri yang berbeda, baik tujuan, cara penyampaian, serta basis massa yang dimiliki. Hasilnya: pendekatan yang unik untuk setiap media.

Setiap media memiliki karakteristiknya tersendiri. (Foto oleh Oleksandr S/Pexels)

Bukannya menanggapi seluruh media dengan serupa, Anda akan memperoleh respons yang lebih baik menggunakan pendekatan yang berbeda.

Meng-upgrade Diri dengan Tren Terbaru

Media selalu membutuhkan kebaruan. Dengan memahami tren terkini, Anda dapat menempatkan nilai-nilai perusahaan agar selalu relevan.

Mengikuti tren terbaru tidak berarti Anda harus scrolling media sosial setiap beberapa menit.

Mengutip Muck Rack, para praktisi humas bisa menggunakan fitur media monitoring tools dan mengaktifkannya untuk berbagai kata kunci tertentu.

Baca juga: 5 Rekomendasi Tools Media Monitoring untuk PR

Insight baru yang Anda peroleh dapat digunakan untuk memunculkan ide-ide segar dengan sudut pandang yang inovatif dan disampaikan kepada target yang tepat.

Kesimpulan

Para praktisi humas dapat memperhatikan beberapa hal berikut demi membangun hubungan dengan media:

  1. Rutin meng-update media;
  2. Berkomunikasi dengan terbuka dan responsif;
  3. Memahami karakteristik setiap media;
  4. Meng-upgrade diri dengan tren terbaru.